26 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Indonesia ditawari utang Bank Dunia

Bank Dunia menawarkan Indonesia utang untuk mengantisipasi dampak buruk dari rencana penarikan stimulus ekonomi AS atau tappering yang dilakukan oleh The Fed.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Pelaksana dan Kepala Bidang Keuangan Bank Dunia Bertrand Badr seusai menemui Menteri Keuangan Chatib Basri dikantornya, Jakarta, Selasa (3/12).

“Kami tadi membahas kondisi perekonomian global, rencana tappering off, dampaknya pada Asia, negara berkembang utama, termasuk Indonesia. Jika memang dibutuhkan, kami juga siap meminjamkan dana buat pemerintah,” ungkapnya.

Sayangnya, Bertrand enggan menyebut besaran dana yang disedikan Bank Dunia untuk menyokong Indonesia. Tidak hanya itu, lembaga keuangan internasional itu juga akan memberikan bantuan lain dalam bentuk transfer pengetahuan, pelatihan, dan lain sebagainya.

“Kita tidak membahas besarannya secara spesifik, tapi yang jelas Indonesia adalah salah satu mitra utama. Dengan kondisi ekonomi global yang bakal lebih menantang ke depan, kita ingin meminjamkan lebih banyak bantuan, baik dana maupun pengetahuan, yang kami punya pada pemerintah Indonesia,” katanya.

Sekedar informasi, situs resmi bank dunia, Senin (2/12), menyebut alokasi hibah dan pinjaman untuk Indonesia pada tahun depan mencapai USD 1,4 miliar (setara Rp 16,5 triliun). Sejak 1999, Bank Dunia sudah menggelontorkan Rp 11 triliun ke Indonesia, kebanyakan digunakan pembangunan infrastruktur dasar.

Bertrand Badr bergabung di Bank Dunia sejak Maret 2013. Sebelumnya, dia adalah bankir untuk dua bank ternama Prancis, Societe Generale dan Credit Agricole.

Bertrand bakal berada di Indonesia selama dua hari. Kemarin dia berkunjung ke Bank Indonesia (BI). Selanjutnya akan berbertandang ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

[yud]

Bank Dunia menawarkan Indonesia utang untuk mengantisipasi dampak buruk dari rencana penarikan stimulus ekonomi AS atau tappering yang dilakukan oleh The Fed.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Pelaksana dan Kepala Bidang Keuangan Bank Dunia Bertrand Badr seusai menemui Menteri Keuangan Chatib Basri dikantornya, Jakarta, Selasa (3/12).

“Kami tadi membahas kondisi perekonomian global, rencana tappering off, dampaknya pada Asia, negara berkembang utama, termasuk Indonesia. Jika memang dibutuhkan, kami juga siap meminjamkan dana buat pemerintah,” ungkapnya.

Sayangnya, Bertrand enggan menyebut besaran dana yang disedikan Bank Dunia untuk menyokong Indonesia. Tidak hanya itu, lembaga keuangan internasional itu juga akan memberikan bantuan lain dalam bentuk transfer pengetahuan, pelatihan, dan lain sebagainya.

“Kita tidak membahas besarannya secara spesifik, tapi yang jelas Indonesia adalah salah satu mitra utama. Dengan kondisi ekonomi global yang bakal lebih menantang ke depan, kita ingin meminjamkan lebih banyak bantuan, baik dana maupun pengetahuan, yang kami punya pada pemerintah Indonesia,” katanya.

Sekedar informasi, situs resmi bank dunia, Senin (2/12), menyebut alokasi hibah dan pinjaman untuk Indonesia pada tahun depan mencapai USD 1,4 miliar (setara Rp 16,5 triliun). Sejak 1999, Bank Dunia sudah menggelontorkan Rp 11 triliun ke Indonesia, kebanyakan digunakan pembangunan infrastruktur dasar.

Bertrand Badr bergabung di Bank Dunia sejak Maret 2013. Sebelumnya, dia adalah bankir untuk dua bank ternama Prancis, Societe Generale dan Credit Agricole.

Bertrand bakal berada di Indonesia selama dua hari. Kemarin dia berkunjung ke Bank Indonesia (BI). Selanjutnya akan berbertandang ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

[yud]

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/