29 C
Medan
Friday, July 5, 2024

Menangi Pemilu Sela, Suu Kyi Masuk Parlemen

YANGON- Junta militer Myanmar melakukan beragam cara dan alasan untuk menyekap Aung San Suu Kyi sebagai tahanan rumah dalam empat kesempatan berbeda selama 21 tahun. Tapi, pada akhirnya, apa yang disuarakan band rock asal Republik Irlandia, U2, dalam Walk On (2000), lagu yang didedikasikan untuk putri pahlawan kemerdekaan negeri yang dulu bernama Burma itu, terbukti benar: what you got they can”t steal it.

Ya, deraan hukuman tiada henti itu sama sekali tak mampu mereduksi karisma ibu dua anak yang baru menikmati kebebasan secara penuh pada November 2010 tersebut di mata warga Myanmar. Justru kian menggumpalkannya. Walhasil, perempuan 66 tahun tersebut dengan mudah merebut kursi parlemen Myanmar melalui daerah pemilihan Kawhmu, wilayah yang berjarak dua jam perjalanan dari ibu kota Yangon, tempat Nobelis Perdamaian 1991 tersebut bermukim.

Memang, hasil resmi direncanakan baru diumumkan hari ini. Tapi, berdasar penghitungan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), dari 82 TPS yang jumlah suaranya telah selesai direkap “total ada 129 TPS” di daerah pemilihan Kawhmu, Suu Kyi meraup 82 persen suara. Padahal, rivalnya adalah seorang mantan dokter junta yang berasal dari partai yang tengah berkuasa dengan dukungan militer, Partai Persatuan Solidaritas dan Pembangunan.

Itulah kali pertama Suu Kyi mencalonkan diri menjadi legislator sejak mendarat kembali di Myanmar pada 1988 dan langsung berhasil. Keberhasilan tersebut sekaligus menjadi langkah awal dan modal berharga menuju “perang” sesungguhnya: Pemilu 2015.

“Militer sekarang telah berubah menjadi lebih lunak. Jadi, sangat besar peluang Suu Kyi menjadi presiden pada 2015,” ujar Myo Win, petinggi NLD, kepada BBC.
Selain kuatnya karisma dan pesona pribadinya, kans Suu Kyi menjadi presiden pada 2015 diperbesar oleh solidnya NLD. (c4/ttg/jpnn)

YANGON- Junta militer Myanmar melakukan beragam cara dan alasan untuk menyekap Aung San Suu Kyi sebagai tahanan rumah dalam empat kesempatan berbeda selama 21 tahun. Tapi, pada akhirnya, apa yang disuarakan band rock asal Republik Irlandia, U2, dalam Walk On (2000), lagu yang didedikasikan untuk putri pahlawan kemerdekaan negeri yang dulu bernama Burma itu, terbukti benar: what you got they can”t steal it.

Ya, deraan hukuman tiada henti itu sama sekali tak mampu mereduksi karisma ibu dua anak yang baru menikmati kebebasan secara penuh pada November 2010 tersebut di mata warga Myanmar. Justru kian menggumpalkannya. Walhasil, perempuan 66 tahun tersebut dengan mudah merebut kursi parlemen Myanmar melalui daerah pemilihan Kawhmu, wilayah yang berjarak dua jam perjalanan dari ibu kota Yangon, tempat Nobelis Perdamaian 1991 tersebut bermukim.

Memang, hasil resmi direncanakan baru diumumkan hari ini. Tapi, berdasar penghitungan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), dari 82 TPS yang jumlah suaranya telah selesai direkap “total ada 129 TPS” di daerah pemilihan Kawhmu, Suu Kyi meraup 82 persen suara. Padahal, rivalnya adalah seorang mantan dokter junta yang berasal dari partai yang tengah berkuasa dengan dukungan militer, Partai Persatuan Solidaritas dan Pembangunan.

Itulah kali pertama Suu Kyi mencalonkan diri menjadi legislator sejak mendarat kembali di Myanmar pada 1988 dan langsung berhasil. Keberhasilan tersebut sekaligus menjadi langkah awal dan modal berharga menuju “perang” sesungguhnya: Pemilu 2015.

“Militer sekarang telah berubah menjadi lebih lunak. Jadi, sangat besar peluang Suu Kyi menjadi presiden pada 2015,” ujar Myo Win, petinggi NLD, kepada BBC.
Selain kuatnya karisma dan pesona pribadinya, kans Suu Kyi menjadi presiden pada 2015 diperbesar oleh solidnya NLD. (c4/ttg/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/