26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

New Delhi Diselimuti Asap Beracun

KABUT: Kabut tebal dan polusi udara beracun menyelimuti New Delhi, Sabtu (1/11). 
KABUT: Kabut tebal dan polusi udara beracun menyelimuti New Delhi, Sabtu (1/11). 

NEW DELHI, SUMUTPOS.CO – Ibu kota India, New Delhi diselubungi kabut asap tebal yang beracun. Asap ini pun menimbulkan banyak masalah di New Delhi. Para politisi India pun saling lempar kesalahan terkait hal ini.

Sebagaimana dilansir kantor berita AFP pada Minggu (3/11), New Delhi diselimuti kabut asap beracun selama beberapa hari terakhir ini. Bahkan, efek asap telah membuat kualitas udara di New Delhi menjadi yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir.

Kabut asap juga menyebabkan beberapa jadwal penerbangan pesawat dialihkan dan ditunda. Para politisi India pun salah menyalahkan lantaran masalah polusi asap gagal diatasi.

Konsentrasi partikel beracun berukuran kurang dari 2,5 mikron mencapai tingkat tertinggi musim ini. Menurut BMKG India, hal ini semakin diperburuk oleh hujan ringan Sabtu (2/11) malam lalu. Bahkan menurut kedutaan AS di New Delhi, polutan di atmosfer sudah mencapai 810 mikrogram per meter kubik pada Minggu pagi dan masuk zona ‘berbahaya’.

Situasi udara yang memburuk di New Delhi ini dibenarkan oleh Kepala Menteri New Delhi Arvind Kejriwal. “Polusi telah mencapai tingkat yang tak tertahankan,” kata Arvind Kejriwal melalui twitnya, Minggu (3/11).

Dalam sebuah twit sebelumnya, Kejriwal juga meminta pemerintah negara bagian Punjab dan Haryana yang bertetangga untuk mengambil tindakan.

“Delhi telah berubah menjadi kamar gas karena asap dari tunggul tanaman yang terbakar di negara-negara tetangga,” twitnya. Sementara itu, Menteri Lingkungan Federal Prakash Javadekar justru menuduh Kejriwal mempolitisasi masalah ini.

Diketahui, setiap musim dingin, Ibu kota dengan jumlah penduduk 20 juta orang itu memang kerap diselimuti oleh kabut asap. Asap ini muncul dari polusi kendaraan, emisi industri dan tunggul tanaman yang terbakar di beberapa pertanian negara tetangga India.

Warga pun mengeluhkan sakit mata dan tenggorokan akibat asap ini. Mereka pun memakai masker untuk meminimalisir dampak asap. Maskapai penerbangan utama Air India dan Vistara pun mengalihkan atau menunda beberapa jadwal penerbangan.

Sekolah-sekolah di Delhi telah diliburkan hingga hari Selasa lalu. Pada hari Senin (4/11) esok akan diberlakukan skema plat nomor mobil ganjil/genap untuk meminimalisir polusi asap kendaraan.

Tahun lalu, sebuah laporan PBB menemukan 14 dari 15 kota paling tercemar di dunia berada di India. Dalam laporan itu disebutkan, polusi udara di India membunuh satu juta orang setiap tahun. (bbs/azw)

KABUT: Kabut tebal dan polusi udara beracun menyelimuti New Delhi, Sabtu (1/11). 
KABUT: Kabut tebal dan polusi udara beracun menyelimuti New Delhi, Sabtu (1/11). 

NEW DELHI, SUMUTPOS.CO – Ibu kota India, New Delhi diselubungi kabut asap tebal yang beracun. Asap ini pun menimbulkan banyak masalah di New Delhi. Para politisi India pun saling lempar kesalahan terkait hal ini.

Sebagaimana dilansir kantor berita AFP pada Minggu (3/11), New Delhi diselimuti kabut asap beracun selama beberapa hari terakhir ini. Bahkan, efek asap telah membuat kualitas udara di New Delhi menjadi yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir.

Kabut asap juga menyebabkan beberapa jadwal penerbangan pesawat dialihkan dan ditunda. Para politisi India pun salah menyalahkan lantaran masalah polusi asap gagal diatasi.

Konsentrasi partikel beracun berukuran kurang dari 2,5 mikron mencapai tingkat tertinggi musim ini. Menurut BMKG India, hal ini semakin diperburuk oleh hujan ringan Sabtu (2/11) malam lalu. Bahkan menurut kedutaan AS di New Delhi, polutan di atmosfer sudah mencapai 810 mikrogram per meter kubik pada Minggu pagi dan masuk zona ‘berbahaya’.

Situasi udara yang memburuk di New Delhi ini dibenarkan oleh Kepala Menteri New Delhi Arvind Kejriwal. “Polusi telah mencapai tingkat yang tak tertahankan,” kata Arvind Kejriwal melalui twitnya, Minggu (3/11).

Dalam sebuah twit sebelumnya, Kejriwal juga meminta pemerintah negara bagian Punjab dan Haryana yang bertetangga untuk mengambil tindakan.

“Delhi telah berubah menjadi kamar gas karena asap dari tunggul tanaman yang terbakar di negara-negara tetangga,” twitnya. Sementara itu, Menteri Lingkungan Federal Prakash Javadekar justru menuduh Kejriwal mempolitisasi masalah ini.

Diketahui, setiap musim dingin, Ibu kota dengan jumlah penduduk 20 juta orang itu memang kerap diselimuti oleh kabut asap. Asap ini muncul dari polusi kendaraan, emisi industri dan tunggul tanaman yang terbakar di beberapa pertanian negara tetangga India.

Warga pun mengeluhkan sakit mata dan tenggorokan akibat asap ini. Mereka pun memakai masker untuk meminimalisir dampak asap. Maskapai penerbangan utama Air India dan Vistara pun mengalihkan atau menunda beberapa jadwal penerbangan.

Sekolah-sekolah di Delhi telah diliburkan hingga hari Selasa lalu. Pada hari Senin (4/11) esok akan diberlakukan skema plat nomor mobil ganjil/genap untuk meminimalisir polusi asap kendaraan.

Tahun lalu, sebuah laporan PBB menemukan 14 dari 15 kota paling tercemar di dunia berada di India. Dalam laporan itu disebutkan, polusi udara di India membunuh satu juta orang setiap tahun. (bbs/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/