25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Keuangan Libya Menipis, 180 Ribu Mengungsi

Gejolak politik yang mendesak Muammar Kadhafi mundur dari jabatannya masih terus terjadi, selain korban jiwa yang mencapai 6 ribu orang. Kini, negara penghasil minyak itu ditinggalkan 180 ribu orang warganya. Bahkan, keuangan negara itu sudah mulai menipis setelah percetakan uang Libya di Inggris ditahan militer Inggris.

Seperti dilaporkan organisasi pengungsi PBB UNHCR di Jenewa melaporkan ada sebanyak 80 ribu orang warga Libya sudah mengungsi ke Mesir, ribuan orang mengungsi di sekitar perbatasan Libya.

Rabu lalu, bantuan sebesar 3 juta dinaikkan menjadi sepuluh juta Euro  setara Rp130 miliar. Sekarang, dana bantuan ditambah 20 juta Euro sekitar Rp260 miliar. Tidak hanya itu, berbagai kebutuhan bahan pokok pun diperkirakan bakal menipis dalam waktu mendatang. Alasan itu, Uni Eropa menggelontorkan dana sebesar 30 juta euro untuk membantu para pengungsi Libya.

Demikian komisaris Eropa, Kristalina Georgieva saat membagikan bantuan kemanusiaan di Tunisia.   Selain warga negara Libya, sebelumnya  warga negara-negara barat dan negara-negara kaya di Asia mengevakuasi warganya dengan pesawat terbang ataupun lewat jalur laut. Tapi, banyak juga warga asing yang kurang beruntung. Ada sekitar 7.500 warga Bangledesh tiba di perbatasan antara Libya dengan Tunisia. Hingga kini, belum diiijinkan menyebrangi perbatasan.

Terpisah, Presiden Venezuela, Hugo Chavez, berinisiatif membantu mengatasi pergolakan di Libya secara damai. Inisiatif itu diterima pemimpin Libya, Muammar Kadhafi, yang dikenal merupakan sobat karib Chavez. “Sikap Libya, yang secara resmi menerima proposal damai Chavez, merupakan kabar yang kami percaya dapat membangkitkan harapan terciptanya jalan keluar secara negosiasi dan damai atas konflik di sana,” tulis  Menteri Informasi Venezuela, Andres Izarra di laman jejaring sosial Twitter.

Kondisi keuangan Presiden Libya, Muammar Kadhafi sepertinya mulai terdesak. Pasalnya, aparat patroli laut Inggris menangkap kapal pengangkut uang tunai sebesar 100 juta poundsterling sekitar Rp1,2 triliun. Kapal kargo itu berlayar dari Inggris, dan Badan Perbatasan Inggris mencegat kapal itu dan membawanya ke Pelabuhan Harwich, Essex. (bbs/jpnn)

Gejolak politik yang mendesak Muammar Kadhafi mundur dari jabatannya masih terus terjadi, selain korban jiwa yang mencapai 6 ribu orang. Kini, negara penghasil minyak itu ditinggalkan 180 ribu orang warganya. Bahkan, keuangan negara itu sudah mulai menipis setelah percetakan uang Libya di Inggris ditahan militer Inggris.

Seperti dilaporkan organisasi pengungsi PBB UNHCR di Jenewa melaporkan ada sebanyak 80 ribu orang warga Libya sudah mengungsi ke Mesir, ribuan orang mengungsi di sekitar perbatasan Libya.

Rabu lalu, bantuan sebesar 3 juta dinaikkan menjadi sepuluh juta Euro  setara Rp130 miliar. Sekarang, dana bantuan ditambah 20 juta Euro sekitar Rp260 miliar. Tidak hanya itu, berbagai kebutuhan bahan pokok pun diperkirakan bakal menipis dalam waktu mendatang. Alasan itu, Uni Eropa menggelontorkan dana sebesar 30 juta euro untuk membantu para pengungsi Libya.

Demikian komisaris Eropa, Kristalina Georgieva saat membagikan bantuan kemanusiaan di Tunisia.   Selain warga negara Libya, sebelumnya  warga negara-negara barat dan negara-negara kaya di Asia mengevakuasi warganya dengan pesawat terbang ataupun lewat jalur laut. Tapi, banyak juga warga asing yang kurang beruntung. Ada sekitar 7.500 warga Bangledesh tiba di perbatasan antara Libya dengan Tunisia. Hingga kini, belum diiijinkan menyebrangi perbatasan.

Terpisah, Presiden Venezuela, Hugo Chavez, berinisiatif membantu mengatasi pergolakan di Libya secara damai. Inisiatif itu diterima pemimpin Libya, Muammar Kadhafi, yang dikenal merupakan sobat karib Chavez. “Sikap Libya, yang secara resmi menerima proposal damai Chavez, merupakan kabar yang kami percaya dapat membangkitkan harapan terciptanya jalan keluar secara negosiasi dan damai atas konflik di sana,” tulis  Menteri Informasi Venezuela, Andres Izarra di laman jejaring sosial Twitter.

Kondisi keuangan Presiden Libya, Muammar Kadhafi sepertinya mulai terdesak. Pasalnya, aparat patroli laut Inggris menangkap kapal pengangkut uang tunai sebesar 100 juta poundsterling sekitar Rp1,2 triliun. Kapal kargo itu berlayar dari Inggris, dan Badan Perbatasan Inggris mencegat kapal itu dan membawanya ke Pelabuhan Harwich, Essex. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/