TOKYO- Operator pembangkit nuklir Daiichi Fukushima Jepang membuang air beracun sebanyak 11.500 ton yang berkadar rendah ke laut yang mengaliri ke Samudera Pasifik. Hal itu dilakukan lantaran tidak adanya tempat untuk menyimpan air beradioaktif tinggi yang bocor.
Para operator itu menggunakan pewarna untuk mengetahui jalur air, setelah sebelumnya gagal menyumbat lubang dengan polimer. Operator PLTN, Tepco, mengakui sudah berusaha keras selama lebih tiga minggu untuk mengatasi masalah pada sistem pendinginan yang rusak karena gempa dan tsunami.
Para pekerja menghadapi masalah karena mereka harus tetap memasukkan air ke pembangkit agar tidak terlalu panas, dan mereka juga harus mengatasi peningkatan jumlah air limbah.
Juru bicara senior pemerintah, Yukio Edano, mengatakan air tetap harus dibuang.
“Kami sudah menyadari bahwa air di unit nomor dua sudah terlalu tinggi tingkat radiasinya,” katanya kepada BBC, Senin (4/4). “Karena itulah kami memprioritaskan penghentian kebocoran air ke laut.kami akan membuang air yang disimpan di bagian luar unit, sayangnya mengandung radioaktif tetapi tingkatnya jauh lebih rendah dibandingkan air yang sangat beracun,” tambahnya. (bbs/jpnn)