30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kunjungan Presiden ke Australia Fokus Kerjasama Ekonomi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo dan rombongan berada di Australia, kemarin (4/7). Dalam kunjungan kerja ke Negeri Kangguru ini, fokus delegasi Indonesia adalah untuk penguatan kerjasama ekonomi.

Di hari kedua Jokowi di Australia, dia bertemu dengan para CEO perusahaan-perusahaan Australia.Selepas itu rombongan menuju Admiralty House, kediaman resmi Gubernur Jenderal Australia David Hurley. Lalu menghadiri rangkaian Annual Leaders’ Meeting (ALM) bersama Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese mengunjungi Sumatran Village yang berlokasi di Taronga Zoo untuk melihat Harimau Sumatra.

Jokowi menyampaikan, fokus kunjungan ke Australia adalah penguatan kerjasama ekonomi. “Kunjungan saya ke Australia kali ini akan fokus pada penguatan kerja sama ekonomi,”katanya. Jokowi menyebut para CEO perusahaan Australia merupakan bagian penting dalam kerjasama ini.

Jokowi memastikan bahwa Indonesia merupakan mitra terbaik untuk berinvestasi di kawasan Asia Tenggara. Ada beberapa sektor prioritas

yang memiliki potensi tinggi bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.”Indonesia memiliki potensi tinggi sebagai tujuan investasi dengan kekayaan sumber daya alam, bonus demografi, pasar yang besar, stabilitas ekonomi dan politik yang terjaga,” ujarnya.

Dalam bidang hilirisasi industri, Indonesia dan Australia memiliki potensi besar untuk berintegrasi dalam mengembangkan industri baterai mobil listrik. “Indonesia sudah targetkan untuk mulai produksi baterai EV tahun depan, serta produksi 1 juta mobil listrik, dan 3,2 juta motor listrik di 2035,” tuturnya.

Kepala Negara menyebut Indonesia juga memiliki potensi luar biasa dalam sektor energi hijau. Indonesia memiliki potensi besar sebanyak 434 gigawatt dalam bidang energi baru terbarukan dari angin, air, panas bumi, biofuel, dan surya. “Tengah dibangun 30 ribu hektare green industrial park,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Presiden menjelaskan bahwa saat ini pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan konsep kota pintar berbasis hutan dan alam mulai dilakukan. Menurutnya, peluang investasi pada beberapa sektor di IKN terbuka lebar bagi para investor. “Nilai investasinya capai 25 miliar USD yang sangat terbuka, baik di sektor Pendidikan, Kesehatan, energi, dan lainnya,” tambahnya.

Rombongan juga sempat bertemu dengan Ketua Oposisi Australia Peter Dutton di Admiralty House, Sydney. Dalam pertemuan tersebut, Presiden menyebut Australia merupakan sahabat sekaligus mitra strategis Indonesia dan ASEAN. “Sejak implementasi Indonesia-Australia CEPA 3 tahun lalu, hubungan kedua negara saat ini sangat kuat. Perdagangan naik 90 persen, investasi juga naik 50 persen, dan berbagai kemajuan kerja sama lainnya,” ujar Jokowi.

Dalam kesempatan ini pun Jokowi minta dukungan agar kerja sama ekonomi antara dua negara lebih substantif dan lebih strategis di masa depan. Termasuk kerja sama pengembangan industri EV baterai.

Dalam pertemuan ALM pun Jokowi juga membahas hubungan ekonomi Australia dan Indonesia. “Sejak Annual Leaders’ Meeting tahun lalu di Bogor, telah banyak perkembangan positif dan terima kasih untuk komitmennya-komitmennya,” ucapnya. Menurutnya, hubungan ekonomi kedua negara harus menjadi lebih substantif dan strategis. Diantarnya dengan mengembangkan EV baterai.

Jokowi mengevaluasi sejak diberlakukannya perjanjian Indonesia–Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), volume perdagangan telah naik menjadi 90 persen. Dia pun ingin terus mengoptimalkan momen ini. “Melalui kerja sama mutual recognition agreement produk perikanan, karantina dan inspeksi buah-buahan, serta peningkatan kapasitas UMKM,” ujarnya. Terkait pengurangan emisi karbon, Jokowi terus mendorong kerja sama dalam pembangunan carbon capture and storage serta smelter orientasi energi hijau di Indonesia.

Kepala Negara juga menilai bahwa Indonesia dan ASEAN menginginkan kawasan Indo-Pasifik menjadi kawasan damai dan stabil. Selain itu mengedepankan kolaborasi dan kerja sama konkret. “Saya mengapresiasi dukungan Australia pada keketuaan Indonesia di ASEAN,” ungkapnya.

Dalam keterangannya, Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese menyebut bahwa hubungan antara Indonesia dan Australia terus semakin baik sebagai mitra dalam berbagai bidang. “Hari ini hubungan Indonesia dan Australia menjadi lebih baik dan kedua negara terus semakin dekat sebagai mitra dalam ekonomi, keamanan, dan mitra dalam transisi global menuju net zero,” ucapnya. Dia menilai kondisi keamanan dan kestabilan Indonesia memberikan dampak positif bagi kawasan Indo-Pasifik.

Terpisah, Menteri Perindustrian dan Ilmu Pengetahuan Australia Ed Husic menyampaikan bahwa kerja sama Indonesia dan Australia masih dapat ditingkatkan. “Termasuk juga peningkatan hubungan people to people,” kata Ed Husic.

 

Kemesraan dengan Pemimpin Australia

Presiden dalam kunjungan kenegaraan ke Australia diterima Gubernur Jenderal Australia David Hurley di rumah dinasnya. David sendiri yang menyambut kedatanga Jokowi. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi mengapresiasi dukungan Gubernur Jenderal Australia dalam penguatan hubungan bilateral Indonesia dan Australia. “Saya ingin hubungan dekat antara dua pemerintah dapat juga diikuti kedekatan-kedekatan di tingkat masyarakat,” ucapnya.

David juga yakin bahwa hubungan kerja sama dan persahabatan antara Indonesia dan Australia akan terus meningkat setiap tahunnya. “Keyakinan saya bahwa persahabatan dan hubungan yang produktif antara kedua negara kita akan senantiasa maju di tahun-tahun ke depan,” tandasnya.

Pertemuan anatara Presiden Jokowi dan Gubernur Jenderal David berlangsung akrab selama kurang lebih 20 menit. Setelahnya, Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese hadir. Anthony sempat mengajak Jokowi untuk berkeliling di halaman belakang Admiralty House. Dalam kesempatan tersebut, hujan turun. Sehingga kedua pemimpin negara harus menggunakan payung saat melihat pemandangan sekkitar.

Anthony juga menjelaskan mengenai bangunan Sydney Opera House dan Harbour Bridge. Ini merupakan bangunan ikonik di Sydney. Tidak hanya itu, kedua pemimpin juga beberapa kami mengabadikan momen dengan berfoto bersama.

Dia juga mengajak Jokowi menaiki kapal dari Dermaga Admiralty House menuju Dermaga Taronga Zoo. Kapal yang dimiliki Australian Federal Police tersebut untuk bertolak menuju lokasi penyelenggaraan Annual Leaders’ Meeting (ALM) pada pukul 13.20 waktu setempat. Selama perjalanan, Presiden bersama PM Albanese berbincang berdua di geladak belakang kapal sambil menikmati pemandangan sekitar.

Usai menempuh perjalanan selama 20 menit, keduanya tiba di Dermaga Taronga Zoo dan melanjutkan perjalanan dengan rangkaian kendaraan menuju lokasi penyelenggaraan ALM. Menurut Anthony, sambutan yang diberikannya ini merupakan balasan ketika dia berkunjung di Indonesia pada 6 Juni tahun lalu. Saat itu Jokowi mengajaknya bersepeda menikmati suasana Kebun Raya Bogor. “Itu adalah pengalaman yang luar biasa dan saya menganggap sebagai kehormatan besar bahwa Presiden mengundang saya untuk naik sepeda bamboo,” kenangnya.

Selanjutnya keduanya mengunjungi Sumatran Village, Taronga Zoo, Sydney. Disini merkea melihat harimau Sumatra. Sesaat setelah tiba, keduanya memasuki lorong berbentuk kabin pesawat yang akan membawa mereka menuju area Way Kambas. Tiga harimau tampak terlihat di depan kaca keduanya menghampiri. (lyn/jpg)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo dan rombongan berada di Australia, kemarin (4/7). Dalam kunjungan kerja ke Negeri Kangguru ini, fokus delegasi Indonesia adalah untuk penguatan kerjasama ekonomi.

Di hari kedua Jokowi di Australia, dia bertemu dengan para CEO perusahaan-perusahaan Australia.Selepas itu rombongan menuju Admiralty House, kediaman resmi Gubernur Jenderal Australia David Hurley. Lalu menghadiri rangkaian Annual Leaders’ Meeting (ALM) bersama Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese mengunjungi Sumatran Village yang berlokasi di Taronga Zoo untuk melihat Harimau Sumatra.

Jokowi menyampaikan, fokus kunjungan ke Australia adalah penguatan kerjasama ekonomi. “Kunjungan saya ke Australia kali ini akan fokus pada penguatan kerja sama ekonomi,”katanya. Jokowi menyebut para CEO perusahaan Australia merupakan bagian penting dalam kerjasama ini.

Jokowi memastikan bahwa Indonesia merupakan mitra terbaik untuk berinvestasi di kawasan Asia Tenggara. Ada beberapa sektor prioritas

yang memiliki potensi tinggi bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.”Indonesia memiliki potensi tinggi sebagai tujuan investasi dengan kekayaan sumber daya alam, bonus demografi, pasar yang besar, stabilitas ekonomi dan politik yang terjaga,” ujarnya.

Dalam bidang hilirisasi industri, Indonesia dan Australia memiliki potensi besar untuk berintegrasi dalam mengembangkan industri baterai mobil listrik. “Indonesia sudah targetkan untuk mulai produksi baterai EV tahun depan, serta produksi 1 juta mobil listrik, dan 3,2 juta motor listrik di 2035,” tuturnya.

Kepala Negara menyebut Indonesia juga memiliki potensi luar biasa dalam sektor energi hijau. Indonesia memiliki potensi besar sebanyak 434 gigawatt dalam bidang energi baru terbarukan dari angin, air, panas bumi, biofuel, dan surya. “Tengah dibangun 30 ribu hektare green industrial park,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Presiden menjelaskan bahwa saat ini pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan konsep kota pintar berbasis hutan dan alam mulai dilakukan. Menurutnya, peluang investasi pada beberapa sektor di IKN terbuka lebar bagi para investor. “Nilai investasinya capai 25 miliar USD yang sangat terbuka, baik di sektor Pendidikan, Kesehatan, energi, dan lainnya,” tambahnya.

Rombongan juga sempat bertemu dengan Ketua Oposisi Australia Peter Dutton di Admiralty House, Sydney. Dalam pertemuan tersebut, Presiden menyebut Australia merupakan sahabat sekaligus mitra strategis Indonesia dan ASEAN. “Sejak implementasi Indonesia-Australia CEPA 3 tahun lalu, hubungan kedua negara saat ini sangat kuat. Perdagangan naik 90 persen, investasi juga naik 50 persen, dan berbagai kemajuan kerja sama lainnya,” ujar Jokowi.

Dalam kesempatan ini pun Jokowi minta dukungan agar kerja sama ekonomi antara dua negara lebih substantif dan lebih strategis di masa depan. Termasuk kerja sama pengembangan industri EV baterai.

Dalam pertemuan ALM pun Jokowi juga membahas hubungan ekonomi Australia dan Indonesia. “Sejak Annual Leaders’ Meeting tahun lalu di Bogor, telah banyak perkembangan positif dan terima kasih untuk komitmennya-komitmennya,” ucapnya. Menurutnya, hubungan ekonomi kedua negara harus menjadi lebih substantif dan strategis. Diantarnya dengan mengembangkan EV baterai.

Jokowi mengevaluasi sejak diberlakukannya perjanjian Indonesia–Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), volume perdagangan telah naik menjadi 90 persen. Dia pun ingin terus mengoptimalkan momen ini. “Melalui kerja sama mutual recognition agreement produk perikanan, karantina dan inspeksi buah-buahan, serta peningkatan kapasitas UMKM,” ujarnya. Terkait pengurangan emisi karbon, Jokowi terus mendorong kerja sama dalam pembangunan carbon capture and storage serta smelter orientasi energi hijau di Indonesia.

Kepala Negara juga menilai bahwa Indonesia dan ASEAN menginginkan kawasan Indo-Pasifik menjadi kawasan damai dan stabil. Selain itu mengedepankan kolaborasi dan kerja sama konkret. “Saya mengapresiasi dukungan Australia pada keketuaan Indonesia di ASEAN,” ungkapnya.

Dalam keterangannya, Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese menyebut bahwa hubungan antara Indonesia dan Australia terus semakin baik sebagai mitra dalam berbagai bidang. “Hari ini hubungan Indonesia dan Australia menjadi lebih baik dan kedua negara terus semakin dekat sebagai mitra dalam ekonomi, keamanan, dan mitra dalam transisi global menuju net zero,” ucapnya. Dia menilai kondisi keamanan dan kestabilan Indonesia memberikan dampak positif bagi kawasan Indo-Pasifik.

Terpisah, Menteri Perindustrian dan Ilmu Pengetahuan Australia Ed Husic menyampaikan bahwa kerja sama Indonesia dan Australia masih dapat ditingkatkan. “Termasuk juga peningkatan hubungan people to people,” kata Ed Husic.

 

Kemesraan dengan Pemimpin Australia

Presiden dalam kunjungan kenegaraan ke Australia diterima Gubernur Jenderal Australia David Hurley di rumah dinasnya. David sendiri yang menyambut kedatanga Jokowi. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi mengapresiasi dukungan Gubernur Jenderal Australia dalam penguatan hubungan bilateral Indonesia dan Australia. “Saya ingin hubungan dekat antara dua pemerintah dapat juga diikuti kedekatan-kedekatan di tingkat masyarakat,” ucapnya.

David juga yakin bahwa hubungan kerja sama dan persahabatan antara Indonesia dan Australia akan terus meningkat setiap tahunnya. “Keyakinan saya bahwa persahabatan dan hubungan yang produktif antara kedua negara kita akan senantiasa maju di tahun-tahun ke depan,” tandasnya.

Pertemuan anatara Presiden Jokowi dan Gubernur Jenderal David berlangsung akrab selama kurang lebih 20 menit. Setelahnya, Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese hadir. Anthony sempat mengajak Jokowi untuk berkeliling di halaman belakang Admiralty House. Dalam kesempatan tersebut, hujan turun. Sehingga kedua pemimpin negara harus menggunakan payung saat melihat pemandangan sekkitar.

Anthony juga menjelaskan mengenai bangunan Sydney Opera House dan Harbour Bridge. Ini merupakan bangunan ikonik di Sydney. Tidak hanya itu, kedua pemimpin juga beberapa kami mengabadikan momen dengan berfoto bersama.

Dia juga mengajak Jokowi menaiki kapal dari Dermaga Admiralty House menuju Dermaga Taronga Zoo. Kapal yang dimiliki Australian Federal Police tersebut untuk bertolak menuju lokasi penyelenggaraan Annual Leaders’ Meeting (ALM) pada pukul 13.20 waktu setempat. Selama perjalanan, Presiden bersama PM Albanese berbincang berdua di geladak belakang kapal sambil menikmati pemandangan sekitar.

Usai menempuh perjalanan selama 20 menit, keduanya tiba di Dermaga Taronga Zoo dan melanjutkan perjalanan dengan rangkaian kendaraan menuju lokasi penyelenggaraan ALM. Menurut Anthony, sambutan yang diberikannya ini merupakan balasan ketika dia berkunjung di Indonesia pada 6 Juni tahun lalu. Saat itu Jokowi mengajaknya bersepeda menikmati suasana Kebun Raya Bogor. “Itu adalah pengalaman yang luar biasa dan saya menganggap sebagai kehormatan besar bahwa Presiden mengundang saya untuk naik sepeda bamboo,” kenangnya.

Selanjutnya keduanya mengunjungi Sumatran Village, Taronga Zoo, Sydney. Disini merkea melihat harimau Sumatra. Sesaat setelah tiba, keduanya memasuki lorong berbentuk kabin pesawat yang akan membawa mereka menuju area Way Kambas. Tiga harimau tampak terlihat di depan kaca keduanya menghampiri. (lyn/jpg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/