BENGHAZI-Pertempuran kubu pendukung Muamar Kadhafi dan pemberontak Libya di Kota Zliten, Distrik Misrata, kian sengit. Kemarin (5/8), pemberontak mengklaim telah menewaskan putra bungsu pemimpin 69 tahun tersebut, Khamis Kadhafi. Tapi, Jubir Mussa Ibrahim membantah berita itu dan menganggapnya sebagai propaganda.
“Kabar kematian Khamis dalam serangan udara NATO adalah kebohongan keji yang sengaja mereka (pemberontak) sebarluaskan untuk menutupi pembunuhan warga sipil yang mereka lakukan di kota ini,” papar Ibrahim yang tercatat sebagai jubir resmi pemerintah Libya tersebut. Bantahan itu disampaikan beberapa jam setelah pemberontak mengumumkan kematian pemuda 28 tahun tersebut.
Selain Khamis yang menjabat sebagai komandan militer, pemberontak Libya menyatakan bahwa serangan udara NATO juga merenggut 31 nyawa lainnya di kota pesisir sebelah selatan tersebut.
“Tadi malam, NATO melancarkan serangan udara di pusat komando militer Kadhafi di Zliten. Sebanyak 32 orang tewas. Salah seorang diantaranya adalah Kha mis,” papar Jubir Milisi Revolusi Libya, Mohammed Zawawi. (ap/afp/hep/ami/jpnn)