ISLAMABAD-Pemerintah Pakistan telah memerintahkan LSM internasional untuk mengakhiri operasi mereka, dan meninggalkan negara itu dalam 60 hari. Seperti dilansir BBC, Jumat (5/10), satu LSM yang diusir, ActionAid mengatakan, total ada 18 LSM yang diusir.
ActionAid juga mengatakan, langkah itu adalah bagian dari serangan baru-baru ini, terhadap masyarakat sipil di Pakistan. Kementerian Dalam Negeri Pakistan tidak mau berkomentar tentang kasus-kasus itu.
Badan Intelijen Pakistan melihat LSM dengan kecurigaan yang meningkat sejak 2011. Apalagi saat itu dilakukan program vaksinasi palsu yang didalangi CIA, mata-mata AS, yang bertujuan melacak Osama Bin Laden. Para pejabat sebelumnya menuduh LSM Save The Children adalah bagian dari skema itu.
ActionAid dan sejumlah LSM internasional lainnya, diperintahkan untuk meninggalkan Pakistan pada Desember 2017. Tapi setelah tekanan dari pemerintah barat kepada Pakistan, mereka diizinkan untuk tinggal di negara tersebut. Sementara LSM terus mengajukan banding atas keputusan tersebut.
Direktur Negara Pelaksana ActionAid, Abdul Khaliq mengatakan, ia memahami tidak ada kemungkinan lebih lanjut untuk banding terhadap putusan itu. Ia sangat prihatin tentang dampaknya terhadap ribuan orang-orang yang rentan dan terpinggirkan, yang selama ini bekerja dengan amal.
Dalam sebuah pernyataan, satu LSM, Plan International mengatakan, saat ini telah memberikan dukungan pada lebih dari 1,6 juta anak-anak di Pakistan. Namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa, dan sedih dengan keputusan itu. (ina/jpc/saz)