29 C
Medan
Friday, January 31, 2025

Al Qaidah Bunuh 4 Serdadu

Kontak Senjata di Yaman

SANAA- Militan Al Qaidah di Yaman semakin merajalela. Kontak senjata terbuka dengan militer setempat kembali terjadi, Minggu (6/3), empat tentara Garda Republik dilaporkan tewas di wilayah pegunungan Provinsi Marib.
Sumber militer menyatakan, militan Al Qaidah menyerang rombongan tentara yang sedang berada di mobil untuk mendistribusikan makanan kepada rekan mereka yang berjaga di sejumlah pos. Mereka menyatakan, penyerang langsung melarikan diri.

Provinsi Marib merupakan wilayah kekuasaan Al Qaidah. Di kawasan itu, kemampuan pemerintah pusat terbilang lemah. Militan dengan mudah menyerang militer dan berbagai fasilitasnya meski patroli serta pos penjagaan aktif di sejumlah titik.

Seperti dilansir Associated Press, masih di hari yang sama, pemerintah Amerika Serikat (AS) mengeluarkan peringatan berkunjung kepada warganya ke Yaman. Warga AS juga diminta segera meninggalkan Yaman. Peringatan tersebut juga berlaku untuk keluarga staf ke/dutaan besar dan siapa pun yang tidak berkepentingan berada di Yaman.

Aktivitas militan Al Qaidah meningkat sejak setahun belakangan. Sejumlah rencana penyerangan di Amerika Serikat dan sejumlah negara lainnya berhasil digagalkan. Setelah ditelusuri, rencana serangan tersebut berasal dari Al Qaidah, Yaman.

Yaman juga terjebak dalam kerusuhan sosial beberapa pekan terakhir. Rakyat yang menuntut Presiden Ali Abdullah Saleh mundur terus mengintensifkan desakannya melalui demonstrasi, setiap hari, di pusat Kota Sanaa.
Presiden Saleh telah menyatakan tidak akan mencalonkan diri kembali dalam pemilu 2013. Namun tawaran tersebut gagal meredakan kemarahan rakyat yang terlanjur tersulut.
Gerakan sosial di Yaman terinspirasi oleh Revolusi Melati di Tunisia dan pendongkelan rezim Hosni Mubarak di Mesir. Tak hanya Yaman, sejumlah negara di Arab dan Timur Tengah, seperti Libya serta Bahrain, juga bergejolak.(cak/dos/jpnn)

Kontak Senjata di Yaman

SANAA- Militan Al Qaidah di Yaman semakin merajalela. Kontak senjata terbuka dengan militer setempat kembali terjadi, Minggu (6/3), empat tentara Garda Republik dilaporkan tewas di wilayah pegunungan Provinsi Marib.
Sumber militer menyatakan, militan Al Qaidah menyerang rombongan tentara yang sedang berada di mobil untuk mendistribusikan makanan kepada rekan mereka yang berjaga di sejumlah pos. Mereka menyatakan, penyerang langsung melarikan diri.

Provinsi Marib merupakan wilayah kekuasaan Al Qaidah. Di kawasan itu, kemampuan pemerintah pusat terbilang lemah. Militan dengan mudah menyerang militer dan berbagai fasilitasnya meski patroli serta pos penjagaan aktif di sejumlah titik.

Seperti dilansir Associated Press, masih di hari yang sama, pemerintah Amerika Serikat (AS) mengeluarkan peringatan berkunjung kepada warganya ke Yaman. Warga AS juga diminta segera meninggalkan Yaman. Peringatan tersebut juga berlaku untuk keluarga staf ke/dutaan besar dan siapa pun yang tidak berkepentingan berada di Yaman.

Aktivitas militan Al Qaidah meningkat sejak setahun belakangan. Sejumlah rencana penyerangan di Amerika Serikat dan sejumlah negara lainnya berhasil digagalkan. Setelah ditelusuri, rencana serangan tersebut berasal dari Al Qaidah, Yaman.

Yaman juga terjebak dalam kerusuhan sosial beberapa pekan terakhir. Rakyat yang menuntut Presiden Ali Abdullah Saleh mundur terus mengintensifkan desakannya melalui demonstrasi, setiap hari, di pusat Kota Sanaa.
Presiden Saleh telah menyatakan tidak akan mencalonkan diri kembali dalam pemilu 2013. Namun tawaran tersebut gagal meredakan kemarahan rakyat yang terlanjur tersulut.
Gerakan sosial di Yaman terinspirasi oleh Revolusi Melati di Tunisia dan pendongkelan rezim Hosni Mubarak di Mesir. Tak hanya Yaman, sejumlah negara di Arab dan Timur Tengah, seperti Libya serta Bahrain, juga bergejolak.(cak/dos/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/