Selebriti Hollywood Berlomba Buang Uang Kadhafi
TRIPOLI-Suasana mencekam terus membayangi sejumlah kawasan di Libya. Di Tripoli, ibukota negara kaya minyak itu, letusan senjata api terus menggema. Pasukan pemberontak merangsek masuk Tripoli dan menyebabkan pertumpahan darah kian meluas. Minggu (6/3), seperti dilaporkan Reuters, rentetan tembakan senjata api terdengar di seluruh penjuru Tripoli sejak pukul 05.45 waktu setempat.
Tidak jelas siapa yang memulai atau penyebab serangan itu. Namun pasukan yang loyal terhadap pemimpin Libya Muammar Kadhafi dilaporkan menembak warga dengan mortir dan senapan. Penembak jitu juga siap menembak siapa saja di jalanan, termasuk warga yang berani ke balkon rumah. Letusan senjata otomatis dan kaliber berat itu terdengar di sela-sela riuh klakson, dan teriakan, mengiringi konvoi pasukan pemimpin Libya, Muammar Kadhafi.
Pasukan anti Kadhafi juga tidak berdiam diri. Selain kontak langsung dengan pasukan loyalis Kadhafi, sejumlah gedung pemerintahan dan rumah dibom.
Juru bicara pemerintah, Mussa Ibrahim, membantah terjadi pertumpahan darah di Tripoli, pagi kemarin. “Saya yakinkan Anda, saya yakinkan Anda, saya yakinkan Anda, dan saya jamin, tidak ada pertempuran meletus di Tripoli,” katanya.
Ia mengatakan bahwa kondisi di Tripoli saat ini aman, 100 persen di bawah kontrol. “Apa yang Anda dengar adalah perayaan kembang api. Orang-orang di jalan-jalan, menari di alun-alun,” ujar Ibrahim. “Tapi saya sarankan Anda untuk tidak pergi ke sana demi keamanan.”
Sementara Sabtu malam atau beberapa jam sebelumnya, pasukan pro-Kadhafi melakukan serangan fajar yang mengejutkan 200 ribu warga Zawiya, sebuah kota berjarak 50 kilometer di barat Tripoli. Mereka menembak warga dengan mortir dan senapan.
Seorang saksi berbicara kepada AP melalui sambungan telepon, berlatar belakang suara tembakan dan ledakan. Dia mengatakan sejumlah gedung pemerintahan dan rumah dibom. Penembak jitu juga siap menembak siapa saja di jalanan, termasuk warga yang berani ke balkon rumah.
“Kami akan melawan mereka di jalanan dan tidak akan pernah menyerah selama Kadhafi masih berkuasa,” kata salah seorang pejuang pemberontak yang menolak menyebutkan namanya.
Kekerasan berdarah yang dilakukan Kadhafi tidak hanya meledakkan kemarahan pemimpin dunia. Masyarakat pecinta damai, termasuk selebriti dunia juga ikut terpancing. Setelah Nelly Furtado, Beyonce, dan Mariah Carey, kini giliran Usher yang menyumbangkan semua imbalan manggung yang diterima dari pemimpin Libya, Muammar Kadhafi, untuk kemanusiaan. (bbs/jpnn)