31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Seruan Jenderal Khalifa Haftar kepada Pasukan, Ramadan Tak Kendurkan Serangan ke Tripoli

LATIHAN: Pasukan militer yang tergabung dalam Tentara Nasional Libya (LNA) pimpinan Jenderal Khalifa Haftar saat menggelar latihan militer, beberapa waktu lalu.

LIBYA, SUMUTPOS.CO – Komandan Tentara Nasional Libya ( LNA), Jenderal Khalifa Haftar menyerukan kepada pasukannya untuk meningkatkan serangan ke Tripoli selama bulan Ramadan.

Haftar menyatakan, bulan suci Ramadan adalah bulan perang suci dan bukan alasan untuk mengendurkan serangan, apalagi melakukan gencatan senjata.

Komentar Haftar itu muncul hanya beberapa jam setelah PBB menyerukan agar dilakukan gencatan senjata kemanusiaan selama sepekan pada awal bulan Ramadan. Perlu diketahui, selama satu bulan pertempuran memperebutkan wilayah ibu kota terjadi di Libya itu telah menyebabkan 50.000 penduduk kehilangan tempat tinggal.

Pasukan LNA yang dipimpin Haftar belum mampu menembus pertahanan selatan Tripoli yang kini dikuasai oleh pemerintah yang diakui internasional (GNA).

Melalui rekaman video yang dirilis juru bicara pasukannya, Jenderal Haftar mengatakan bahwa bulan suci Ramadan tidak menjadi alasan untuk menghentikan pertempuran. Karena selama ini dia telah merebut kota-kota timur Benghazi dan Derna. Saat ini dia akan memperluas kekuasaannya setelah Libya jatuh dalam kekacauan usai digulingkannya Muammar Gaddafi pada 2011.

“Kepada para perwira dan prajurit di angkatan bersenjata maupun pasukan tambahan kami, saya menyampaikan penghormatan kepada Anda di hari-hari yang mulia ini. Dan mendesak Anda dengan kekuatan dan tekad Anda untuk mengajarkan kepada musuh pelajaran yang lebih besar dari sebelumnya, lebih besar dari yang selalu kami ketahui Anda lakukan selama ini, sampai kita dapat menghapuskan mereka dari tanah yang kita cintai,” kata Haftar kepada pasukannya.

Sebelumnya, Misi PBB di Libya (UNSMIL) dalam sebuah pernyataan telah meminta agar dilakukannya gencatan senjata kemanusiaan yang dimulai pada Senin (6/5) pagi pada pukul 04.00 yang bertepatan dengan awal Ramadan tahun ini.

“UNSMIL menyerukan kepada semua pihak yang bertikai untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada mereka yang membutuhkan dan untuk memastikan kebebasan bergerak bagi warga sipil selama gencatan senjata ini,” kata UNSMIL dalam pernyataannya, seperti dikutip Middle East Monitor.

Jelang memasuki bulan Ramadan, tembakan artileri masih dapat terdengar pada Minggu (5/5) dari kawasan di pinggiran ibu kota. Di mana LNA berupaya menembus pertahanan pasukan GNA di Tripoli. Pasukan LNA yang dipimpin Haftar, seorang mantan jenderal di bawah Gaddafi, telah merebut kawasan selatan negara yang berpenduduk sedikit namun kaya akan minyak pada awal tahun ini.

Pasukan tersebut lantas memulai serangan ke Tripoli pada awal bulan lalu. Konflik yang kembali terjadi di Libya itu telah mengancam mengganggu pasokan minyak, meningkatkan arus migrasi melintasi Mediterania menuju Eropa, dan mengacaukan rencana PBB untuk mengakhiri perselisihan antara pemerintahan timur dan barat Libya. (bbs/azw)

LATIHAN: Pasukan militer yang tergabung dalam Tentara Nasional Libya (LNA) pimpinan Jenderal Khalifa Haftar saat menggelar latihan militer, beberapa waktu lalu.

LIBYA, SUMUTPOS.CO – Komandan Tentara Nasional Libya ( LNA), Jenderal Khalifa Haftar menyerukan kepada pasukannya untuk meningkatkan serangan ke Tripoli selama bulan Ramadan.

Haftar menyatakan, bulan suci Ramadan adalah bulan perang suci dan bukan alasan untuk mengendurkan serangan, apalagi melakukan gencatan senjata.

Komentar Haftar itu muncul hanya beberapa jam setelah PBB menyerukan agar dilakukan gencatan senjata kemanusiaan selama sepekan pada awal bulan Ramadan. Perlu diketahui, selama satu bulan pertempuran memperebutkan wilayah ibu kota terjadi di Libya itu telah menyebabkan 50.000 penduduk kehilangan tempat tinggal.

Pasukan LNA yang dipimpin Haftar belum mampu menembus pertahanan selatan Tripoli yang kini dikuasai oleh pemerintah yang diakui internasional (GNA).

Melalui rekaman video yang dirilis juru bicara pasukannya, Jenderal Haftar mengatakan bahwa bulan suci Ramadan tidak menjadi alasan untuk menghentikan pertempuran. Karena selama ini dia telah merebut kota-kota timur Benghazi dan Derna. Saat ini dia akan memperluas kekuasaannya setelah Libya jatuh dalam kekacauan usai digulingkannya Muammar Gaddafi pada 2011.

“Kepada para perwira dan prajurit di angkatan bersenjata maupun pasukan tambahan kami, saya menyampaikan penghormatan kepada Anda di hari-hari yang mulia ini. Dan mendesak Anda dengan kekuatan dan tekad Anda untuk mengajarkan kepada musuh pelajaran yang lebih besar dari sebelumnya, lebih besar dari yang selalu kami ketahui Anda lakukan selama ini, sampai kita dapat menghapuskan mereka dari tanah yang kita cintai,” kata Haftar kepada pasukannya.

Sebelumnya, Misi PBB di Libya (UNSMIL) dalam sebuah pernyataan telah meminta agar dilakukannya gencatan senjata kemanusiaan yang dimulai pada Senin (6/5) pagi pada pukul 04.00 yang bertepatan dengan awal Ramadan tahun ini.

“UNSMIL menyerukan kepada semua pihak yang bertikai untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada mereka yang membutuhkan dan untuk memastikan kebebasan bergerak bagi warga sipil selama gencatan senjata ini,” kata UNSMIL dalam pernyataannya, seperti dikutip Middle East Monitor.

Jelang memasuki bulan Ramadan, tembakan artileri masih dapat terdengar pada Minggu (5/5) dari kawasan di pinggiran ibu kota. Di mana LNA berupaya menembus pertahanan pasukan GNA di Tripoli. Pasukan LNA yang dipimpin Haftar, seorang mantan jenderal di bawah Gaddafi, telah merebut kawasan selatan negara yang berpenduduk sedikit namun kaya akan minyak pada awal tahun ini.

Pasukan tersebut lantas memulai serangan ke Tripoli pada awal bulan lalu. Konflik yang kembali terjadi di Libya itu telah mengancam mengganggu pasokan minyak, meningkatkan arus migrasi melintasi Mediterania menuju Eropa, dan mengacaukan rencana PBB untuk mengakhiri perselisihan antara pemerintahan timur dan barat Libya. (bbs/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/