28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Banjir Bandang Masih Mengancam

SINGAPURA -Ancaman banjir bandang di Singapura masih menjadi momok yang menakutkan pada minggu ini. Bahkan, pemerintah sendirin siap melakukan perbaikan system drainase pada masa akan dating.

Pemerintah Singapura memperingatkan warga bahwa ancaman banjir masih terus terjadi sepanjang minggu ini. Hujan deras disusul banjir diperkirakan akibat perubahan siklus cuaca yang tidak terduga.

Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Air Singapura, Vivian Balakrishnan, mengatakan bahwa pemerintah akan mengkaji ulang kebijakan pembangunan, termasuk di dalamnya rancangan sistem drainase. Hal ini dilakukan untuk menghadapi bencana banjir serupa yang bisa datang sewaktu-waktu.

“Kita akan menghadapi curah hujan yang besar dan intens, maka dari itu sistem drainase kita harus dirancang ulang untuk menghadapi tekanan air yang besar,” ujar Balakrishnan, dikutip dari laman The strait Times, Senin (6/6).

Menurut Dewan Pekerjaan Umum (PUB) Singapura urusan pengairan, dilansir dari laman Chanel News Asia, banjir yang terjadi selama lima jam pada Minggu, 5 Juni 2011, membanjiri wilayah timur Singapura. Di antara yang tergenang adalah Wan Tho Avenue, Sian Kwang Avenue, Jalan Kemboja dan Puay Hee Road.

PUB mengatakan bahwa perancangan ulang drainase akan mencakup penambahan kedalaman kanal banjir di beberapa titik di Singapura. Penggalian akan dilakukan mulai akhir tahun ini dan akan selesai pada November tahun depan.

“Kami dengar suara air layaknya air terjun, saya mencari tahu, ketika dilihat sudah deras mengalir dari lantai atas, semuanya terjadi sangat cepat,” ungkap seorang penjaga toko Diana Soenarto seperti dikutip the Straitstimes, Senin (6/6).

Dalam waktu tiga menit air terus bertambah hingga mencapai mata kaki orang dewasa. Kondisi serupa dialami di seluruh toko yang berada di lantai pertama dan bawah tanah dari mal yang berada di antara Tanglin Road dan Grange Road.

Wilayah ini merupakan satu wilayah yang termasuk parah terkena banjir Minggu kemarin. Sekira pukul 11.00 pagi waktu setempat, lantai pertama dari mal tersebut berubah layaknya lokasi air terjun dan terus menumpahkan air hingga ke lantai bawah tanah.

Banjir serupa sempat dialami Singapura pada 16 Juni lalu. Saat itu wilayah Orchard Road dipenuhi air setelah hujan melanda selama dua jam. Banjir itu disebabkan oleh sistem pengairan yang mengalami gangguan. (bbs/jpnn)

SINGAPURA -Ancaman banjir bandang di Singapura masih menjadi momok yang menakutkan pada minggu ini. Bahkan, pemerintah sendirin siap melakukan perbaikan system drainase pada masa akan dating.

Pemerintah Singapura memperingatkan warga bahwa ancaman banjir masih terus terjadi sepanjang minggu ini. Hujan deras disusul banjir diperkirakan akibat perubahan siklus cuaca yang tidak terduga.

Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Air Singapura, Vivian Balakrishnan, mengatakan bahwa pemerintah akan mengkaji ulang kebijakan pembangunan, termasuk di dalamnya rancangan sistem drainase. Hal ini dilakukan untuk menghadapi bencana banjir serupa yang bisa datang sewaktu-waktu.

“Kita akan menghadapi curah hujan yang besar dan intens, maka dari itu sistem drainase kita harus dirancang ulang untuk menghadapi tekanan air yang besar,” ujar Balakrishnan, dikutip dari laman The strait Times, Senin (6/6).

Menurut Dewan Pekerjaan Umum (PUB) Singapura urusan pengairan, dilansir dari laman Chanel News Asia, banjir yang terjadi selama lima jam pada Minggu, 5 Juni 2011, membanjiri wilayah timur Singapura. Di antara yang tergenang adalah Wan Tho Avenue, Sian Kwang Avenue, Jalan Kemboja dan Puay Hee Road.

PUB mengatakan bahwa perancangan ulang drainase akan mencakup penambahan kedalaman kanal banjir di beberapa titik di Singapura. Penggalian akan dilakukan mulai akhir tahun ini dan akan selesai pada November tahun depan.

“Kami dengar suara air layaknya air terjun, saya mencari tahu, ketika dilihat sudah deras mengalir dari lantai atas, semuanya terjadi sangat cepat,” ungkap seorang penjaga toko Diana Soenarto seperti dikutip the Straitstimes, Senin (6/6).

Dalam waktu tiga menit air terus bertambah hingga mencapai mata kaki orang dewasa. Kondisi serupa dialami di seluruh toko yang berada di lantai pertama dan bawah tanah dari mal yang berada di antara Tanglin Road dan Grange Road.

Wilayah ini merupakan satu wilayah yang termasuk parah terkena banjir Minggu kemarin. Sekira pukul 11.00 pagi waktu setempat, lantai pertama dari mal tersebut berubah layaknya lokasi air terjun dan terus menumpahkan air hingga ke lantai bawah tanah.

Banjir serupa sempat dialami Singapura pada 16 Juni lalu. Saat itu wilayah Orchard Road dipenuhi air setelah hujan melanda selama dua jam. Banjir itu disebabkan oleh sistem pengairan yang mengalami gangguan. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/