25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Harga Emas di Level Tertinggi

Pengaruh Guncangan di Libya dan Harga Minyak

Kontrak harga emas lagi-lagi mencetak rekor baru untuk yang ketiga kalinya dalam satu minggu terakhir. Ketegangan yang semakin mencekam di Libya membuat investor khawatir sehingga mendongkrak permintaan emas sebagai investasi alternatif.

Harga emas mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah pada level 1.445,70 dolar AS per troy ounce setelah pasukan oposisi di Libya bergerak menuju Tripoli. Sementara, pasukan militer yang setia terhadap Moammar Khadafy meningkatkan penggunaan peralatan militernya.

Kondisi itu membuat harga minyak dunia kembali rally ke level tertinggi dalam 29 bulan terakhir. Pelaku pasar cemas, guncangan yang terjadi di Libya akan menyebar ke sejumlah daerah di Timur Tengah lainnya.
“Pasar emas memang sangat dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak. Investor cemas, bentrokan yang terjadi akan menyebar ke Arab Saudi yang merupakan produsen minyak terbesar dunia,” kata Frank McGhee, head of dealer Integrated Brokerage Services LLC, di Chicago.

Di Indonesia, Logam Mulia merilis harga emas Senin (8/3), kemarin pada Rp415 ribu per gram, untuk setiap pembelian 1.000 gram alias 1 kg si logam mulia ini.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) menuturkan kenaikan harga emas di tengah peningkatan harga minyak dunia tidak akan mempengaruhi tingkat inflasi di Indonesia.

Peneliti ekonomi utama Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI Darsono mengatakan emas merupakan komoditas yang tidak memiliki dampak turunan apabila mengalami kenaikan. “Emas tidak akan berpengaruh terhadap tingkat inflasi di Indonesia, dan emas tidak memiliki dampak turunan apabila mengalami kenaikan,” ungkapnya, di Jakarta, Selasa (8/3).

Lebih lanjut kenaikan emas ini juga tidak akan menaikkan ekspektasi inflasi sehingga bisa dikatakan tidak akan berpengaruh terhadap inflasi keseluruhan. “Kenaikan harga emas tidak akan menaikkan ekspektasi inflasi sehingga tidak berpengaruh terhadap inflasi keseluruhan,” tuturnya.
Selain itu, emas tidak memiliki dampak turunan karena berbeda dengan kedelai yang kenaikan harganya akan berpengaruh terhadap harga tempe. “Emas tidak memiliki dampak turunan karena dia tidak menjadi bahan baku produk lain,” ujarnya.

Menurutnya, kenaikan harga emas ini juga tidak akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi  ke depan. “Ini  tidak akan berpengaruh dengan pertumbuhan ekonomi kita,” pungkasnya. (net/bbs/jpnn)

Pengaruh Guncangan di Libya dan Harga Minyak

Kontrak harga emas lagi-lagi mencetak rekor baru untuk yang ketiga kalinya dalam satu minggu terakhir. Ketegangan yang semakin mencekam di Libya membuat investor khawatir sehingga mendongkrak permintaan emas sebagai investasi alternatif.

Harga emas mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah pada level 1.445,70 dolar AS per troy ounce setelah pasukan oposisi di Libya bergerak menuju Tripoli. Sementara, pasukan militer yang setia terhadap Moammar Khadafy meningkatkan penggunaan peralatan militernya.

Kondisi itu membuat harga minyak dunia kembali rally ke level tertinggi dalam 29 bulan terakhir. Pelaku pasar cemas, guncangan yang terjadi di Libya akan menyebar ke sejumlah daerah di Timur Tengah lainnya.
“Pasar emas memang sangat dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak. Investor cemas, bentrokan yang terjadi akan menyebar ke Arab Saudi yang merupakan produsen minyak terbesar dunia,” kata Frank McGhee, head of dealer Integrated Brokerage Services LLC, di Chicago.

Di Indonesia, Logam Mulia merilis harga emas Senin (8/3), kemarin pada Rp415 ribu per gram, untuk setiap pembelian 1.000 gram alias 1 kg si logam mulia ini.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) menuturkan kenaikan harga emas di tengah peningkatan harga minyak dunia tidak akan mempengaruhi tingkat inflasi di Indonesia.

Peneliti ekonomi utama Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI Darsono mengatakan emas merupakan komoditas yang tidak memiliki dampak turunan apabila mengalami kenaikan. “Emas tidak akan berpengaruh terhadap tingkat inflasi di Indonesia, dan emas tidak memiliki dampak turunan apabila mengalami kenaikan,” ungkapnya, di Jakarta, Selasa (8/3).

Lebih lanjut kenaikan emas ini juga tidak akan menaikkan ekspektasi inflasi sehingga bisa dikatakan tidak akan berpengaruh terhadap inflasi keseluruhan. “Kenaikan harga emas tidak akan menaikkan ekspektasi inflasi sehingga tidak berpengaruh terhadap inflasi keseluruhan,” tuturnya.
Selain itu, emas tidak memiliki dampak turunan karena berbeda dengan kedelai yang kenaikan harganya akan berpengaruh terhadap harga tempe. “Emas tidak memiliki dampak turunan karena dia tidak menjadi bahan baku produk lain,” ujarnya.

Menurutnya, kenaikan harga emas ini juga tidak akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi  ke depan. “Ini  tidak akan berpengaruh dengan pertumbuhan ekonomi kita,” pungkasnya. (net/bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/