26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kakbah Dibuka, Hanya untuk Tawaf Sunah

KAKBAH Jamaah mengelilingi Kakbah di Masjidil Haram, Mekah, situs paling suci Umat Islam, Sabtu (7/3). Arab Saudi membuka kembali daerah sekitar Kabah, setelah sebelumnya ditutup sebagai bagian dari serangkaian tindakan untuk memerangi wabah virus Corona.
KAKBAH Jamaah mengelilingi Kakbah di Masjidil Haram, Mekah, situs paling suci Umat Islam, Sabtu (7/3). Arab Saudi membuka kembali daerah sekitar Kabah, setelah sebelumnya ditutup sebagai bagian dari serangkaian tindakan untuk memerangi wabah virus Corona.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kerajaan Arab Saudi terus mengupayakan agar pusat-pusat ibadah bebas dari virus corona atau Covid-19. Setelah pada Kamis, 5 Maret 2020 malam lalu, Shahnul Mathaf atau area thawaf lantai dasar ditutup untuk disterilkan, kini akses masuk ke pelataran Kakbah sudah dibuka.

Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud mengeluarkan dekrit terkait pembukaan akses masuk ke pelataran Kabah tersebut. Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali, mengatakan akses masuk itu dibuka sejak Sabtu (7/3) subuh waktu Arab Saudi.

Keputusan ini diambil Raja Salman setelah ia mendapat laporan bahwa di area itu telah dilakukan sterilisasi dan aman dari virus corona atau Covid-19 yang kini diketahui tengah melanda Arab Saudi.

Usai dilakukan pembukaan, aktivitas di jantung Kabah mulai normal. Para jemaah berdatangan untuk melakukan ibadah tawaf dan berdoa.

Pengumuman resmi tentang putusan ini juga sudah disampaikan Ketua Umum Urusan Haramain, Abdurrahman As-Sudais.

“Ketua Umum Urusan Haramain, Dr. Abdurrahman As-Sudais mengumumkan penerbitan perintah Raja Salman yang mengizinkan kembali pelaksanaan tawaf dengan dibukanya tempat tawaf secara berangsur bagi peziarah non umrah yang akan dimulai pada Sabtu Subuh, sesuai putusan,” ujar Endang dalam keterangannya, Sabtu (7/3).

Namun, lanjut Endang, dibukanya pelataran Kabah ini hanya untuk tawaf sunnah. Bukan untuk jemaah umrah (thawaf dengan mengenakan pakaian ihram yang dilanjutkan dengan sai).

Dalam foto terbaru yang dilansir dari AP Photo, area di sekitar Ka’bah dibatasi dengan pagar seng berwarna putih. Area Hijr Ismail, termasuk Maqom Ibrahim masuk dalam area yang dipagari. Sehingga jemaah tidak bisa menyentuh Ka’bah, mencium Hajar Aswad, Maqom Ibrahim juga salat di dalam Hijr Ismail.

Belum ada keterangan resmi dari pemerintah Arab Saudi terkait pagar yang dibuat mengelilingi Kabah, Maqom Ibrahim dan Hijr Ismail tersebut.

Kemungkinan pagar darurat itu dibuat karena dikhawatirkan jemaah memegang dan mencium area Ka’bah dapat menjadi media penularan virus corona.

Sebelumnya, pemerintahan Kerajaan Arab Saudi menutup sementara beberapa lokasi yang ramai dikunjungi jemaah umrah. Tak hanya Masjidil Haram di Mekkah, penutupan sementara juga berlaku di Masjid Nabawai di Kota Suci Madinah. Bahkan di Madinah, pemerintah telah menutup semua akses menuju kamar suci tempat makam Nabi Muhammad SAW dan makam dua sahabatnya, Abu Bakar Siddiq serta Umar bin Khatab.

Penutupan sementara dua masjid suci dilakukan di luar waktu salat. Penutupan berlaku 1 jam setelah Salat Isya pada hari Kamis (5/3), dan dibuka lagi satu jam sebelum salat Subuh pada Jumat (6/3). Di luar jam itu, jemaah bisa masuk ke Masjidil Haram, tetapi tidak bisa ke pelataran Kabah.

Sebenarnya, pelaksanaan thawaf tidak dihentikan, melainkan hanya dialihkan di lantai atas saja.

Selama penutupan, petugas melakukan sterilisasi dengan menyemprotkan cairan disinfektan.

Sementara itu, pemerintah Arab Saudi belum mencabut kebijakan larangan bagi jemaah umrah untuk memasuki kedua kota suci itu. Belum ada kepastian kapan kebijakan ini dicabut. (esy/jpnn/bbs)

KAKBAH Jamaah mengelilingi Kakbah di Masjidil Haram, Mekah, situs paling suci Umat Islam, Sabtu (7/3). Arab Saudi membuka kembali daerah sekitar Kabah, setelah sebelumnya ditutup sebagai bagian dari serangkaian tindakan untuk memerangi wabah virus Corona.
KAKBAH Jamaah mengelilingi Kakbah di Masjidil Haram, Mekah, situs paling suci Umat Islam, Sabtu (7/3). Arab Saudi membuka kembali daerah sekitar Kabah, setelah sebelumnya ditutup sebagai bagian dari serangkaian tindakan untuk memerangi wabah virus Corona.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kerajaan Arab Saudi terus mengupayakan agar pusat-pusat ibadah bebas dari virus corona atau Covid-19. Setelah pada Kamis, 5 Maret 2020 malam lalu, Shahnul Mathaf atau area thawaf lantai dasar ditutup untuk disterilkan, kini akses masuk ke pelataran Kakbah sudah dibuka.

Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud mengeluarkan dekrit terkait pembukaan akses masuk ke pelataran Kabah tersebut. Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali, mengatakan akses masuk itu dibuka sejak Sabtu (7/3) subuh waktu Arab Saudi.

Keputusan ini diambil Raja Salman setelah ia mendapat laporan bahwa di area itu telah dilakukan sterilisasi dan aman dari virus corona atau Covid-19 yang kini diketahui tengah melanda Arab Saudi.

Usai dilakukan pembukaan, aktivitas di jantung Kabah mulai normal. Para jemaah berdatangan untuk melakukan ibadah tawaf dan berdoa.

Pengumuman resmi tentang putusan ini juga sudah disampaikan Ketua Umum Urusan Haramain, Abdurrahman As-Sudais.

“Ketua Umum Urusan Haramain, Dr. Abdurrahman As-Sudais mengumumkan penerbitan perintah Raja Salman yang mengizinkan kembali pelaksanaan tawaf dengan dibukanya tempat tawaf secara berangsur bagi peziarah non umrah yang akan dimulai pada Sabtu Subuh, sesuai putusan,” ujar Endang dalam keterangannya, Sabtu (7/3).

Namun, lanjut Endang, dibukanya pelataran Kabah ini hanya untuk tawaf sunnah. Bukan untuk jemaah umrah (thawaf dengan mengenakan pakaian ihram yang dilanjutkan dengan sai).

Dalam foto terbaru yang dilansir dari AP Photo, area di sekitar Ka’bah dibatasi dengan pagar seng berwarna putih. Area Hijr Ismail, termasuk Maqom Ibrahim masuk dalam area yang dipagari. Sehingga jemaah tidak bisa menyentuh Ka’bah, mencium Hajar Aswad, Maqom Ibrahim juga salat di dalam Hijr Ismail.

Belum ada keterangan resmi dari pemerintah Arab Saudi terkait pagar yang dibuat mengelilingi Kabah, Maqom Ibrahim dan Hijr Ismail tersebut.

Kemungkinan pagar darurat itu dibuat karena dikhawatirkan jemaah memegang dan mencium area Ka’bah dapat menjadi media penularan virus corona.

Sebelumnya, pemerintahan Kerajaan Arab Saudi menutup sementara beberapa lokasi yang ramai dikunjungi jemaah umrah. Tak hanya Masjidil Haram di Mekkah, penutupan sementara juga berlaku di Masjid Nabawai di Kota Suci Madinah. Bahkan di Madinah, pemerintah telah menutup semua akses menuju kamar suci tempat makam Nabi Muhammad SAW dan makam dua sahabatnya, Abu Bakar Siddiq serta Umar bin Khatab.

Penutupan sementara dua masjid suci dilakukan di luar waktu salat. Penutupan berlaku 1 jam setelah Salat Isya pada hari Kamis (5/3), dan dibuka lagi satu jam sebelum salat Subuh pada Jumat (6/3). Di luar jam itu, jemaah bisa masuk ke Masjidil Haram, tetapi tidak bisa ke pelataran Kabah.

Sebenarnya, pelaksanaan thawaf tidak dihentikan, melainkan hanya dialihkan di lantai atas saja.

Selama penutupan, petugas melakukan sterilisasi dengan menyemprotkan cairan disinfektan.

Sementara itu, pemerintah Arab Saudi belum mencabut kebijakan larangan bagi jemaah umrah untuk memasuki kedua kota suci itu. Belum ada kepastian kapan kebijakan ini dicabut. (esy/jpnn/bbs)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/