GUATEMALA CITY – Gempa besar berkekuatan 7,4 skala Richter yang mengguncang kawasan pantai Guatemala Rabu lalu (7/11) menghancurkan dan membuat porak-poranda negara itu. Bahkan, getaran gempa terasa pula hingga ke seluruh Amerika Tengah maupun Meksiko yang terletak di utaranya.
Sedikitnya, 48 warga Guatemala tewas. Selain itu, 29 orang lainnya hilang. Ada dugaan bahwa mereka tertimbun reruntuhan bangunan. Ratusan warga juga kehilangan rumah mereka setelah rata dengan tanah. Gempa terjadi pada pukul 10.35 waktu setempat (sekitar pukul 23.35 WIB). Episentrum atau pusat gempa terletak sekitar 23 kilometer dari Champerico, kota pantai di barat daya Guatemala, pada kedalaman sekitar 42 kilometer. Suasana mencekam pun terasa di Kota San Marcos, 250 kilometer Guatemala City, ibu kota Guatemala. Wilayah itu paling parah terkena dampak gempa.
Sebagian besar korban tewas adalah warga Negara Bagian San Marcos, kawasan pegunungan di dekat perbatasan Meksiko. Gempa itu juga mengakibatkan longsor sehingga merusak banyak jalan. Sejumlah pekerja dilaporkan tertimbun saat areal tambang pasir di San Marcos longsor. Kawasan itu terletak sekitar 130 kilometer dari pusat gempa.
Seluruh wilayah itu pun gelap gulita pascagempa. Warga terpaksa bertahan di reruntuhan bangunan saat malam. Sebagian berlindung di sebuah rumah sakit, satu-satunya bangunan yang masih dialiri listrik.
Di Kota San Cristobal Cochu, pemadam kebakaran sibuk mencari korban di sebuah rumah yang ambruk. Menurut Juru Bicara Pemadam Kebakaran Ovidio Perez kepada radio Emisoras Unidas, sedikitnya 10 anggota keluarga, termasuk bocah usia empat tahun, dilaporkan terkubur.
Presiden Guatemala Otto Perez Molina menyebut 40 orang tewas di San Marcos. Delapan korban jiwa yang lainnya berasal di negara bagian tetangganya, Quetzaltenango. Itu merupakan gempa terbesar yang mengguncang Guatemala sejak 1976. (jpnn)