31.7 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Hawa Panas, 2.500 Masuk RS

TOKYO – Musim hujan di Jepang sudah berakhir. Selama sepekan terakhir, hawa panas pun melanda Negeri Sakura tersebut. Hingga kemarin (9/7), temperatur ekstrem tersebut sudah merenggut tiga nyawa. Sementara itu, tidak kurang dari 2.500 nyawa yang lain terpaksa dirawat di rumah sakit (RS).
’’Pada pekan pertama Juli, sebanyak 2.594 orang masuk RS karena tidak mampu menahan suhu ekstrem,’’ ujar Badan Manajemen Bencana dan Kebakaran dalam laporan tertulis. Dari jumlah yang dirawat di RS itu, kabarnya sekitar 42 persen di antaranya adalah warga lanjut usia. Usia mereka rata-rata 65 tahun ke atas.

Di Kota Yamanashi, Prefektur Yamanashi, suhu udara mencapai 39,1 derajat Celsius. Tidak heran jika sebagian besar penduduk pun memilih bertahan di rumah. Pemerintah juga mengimbau sekolah-sekolah untuk tidak berkegiatan di luar ruangan. Misalnya, olahraga. Sebab, selain warga lanjut usia, para korban yang dirawat di RS adalah anak-anak.

Yamanashi memang tercatat sebagai kota dengan suhu udara paling tinggi di Jepang. Di kota yang berpenduduk sekitar 36 ribu jiwa tersebut, suhu udaranya mencapai 39,1 derajat Celsius. Sementara itu, di beberapa kota lain yang terletak tidak jauh dari Yamanashi, suhu udaranya tercatat 35 derajat Celsius. Kondisi tersebut masih berlangsung selama beberapa waktu. Mereka yang dirawat di RS rata-rata mengalami dehidrasi. Tingginya jumlah warga yang lanjut usia di Jepang membuat korban suhu ekstrem tahun ini meningkat pesat. (AFP/hep/c15/tia)

TOKYO – Musim hujan di Jepang sudah berakhir. Selama sepekan terakhir, hawa panas pun melanda Negeri Sakura tersebut. Hingga kemarin (9/7), temperatur ekstrem tersebut sudah merenggut tiga nyawa. Sementara itu, tidak kurang dari 2.500 nyawa yang lain terpaksa dirawat di rumah sakit (RS).
’’Pada pekan pertama Juli, sebanyak 2.594 orang masuk RS karena tidak mampu menahan suhu ekstrem,’’ ujar Badan Manajemen Bencana dan Kebakaran dalam laporan tertulis. Dari jumlah yang dirawat di RS itu, kabarnya sekitar 42 persen di antaranya adalah warga lanjut usia. Usia mereka rata-rata 65 tahun ke atas.

Di Kota Yamanashi, Prefektur Yamanashi, suhu udara mencapai 39,1 derajat Celsius. Tidak heran jika sebagian besar penduduk pun memilih bertahan di rumah. Pemerintah juga mengimbau sekolah-sekolah untuk tidak berkegiatan di luar ruangan. Misalnya, olahraga. Sebab, selain warga lanjut usia, para korban yang dirawat di RS adalah anak-anak.

Yamanashi memang tercatat sebagai kota dengan suhu udara paling tinggi di Jepang. Di kota yang berpenduduk sekitar 36 ribu jiwa tersebut, suhu udaranya mencapai 39,1 derajat Celsius. Sementara itu, di beberapa kota lain yang terletak tidak jauh dari Yamanashi, suhu udaranya tercatat 35 derajat Celsius. Kondisi tersebut masih berlangsung selama beberapa waktu. Mereka yang dirawat di RS rata-rata mengalami dehidrasi. Tingginya jumlah warga yang lanjut usia di Jepang membuat korban suhu ekstrem tahun ini meningkat pesat. (AFP/hep/c15/tia)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/