TRIPOLI- Warga Libya yang tinggal di Tripoli makin kesulitan sepanjang bulan suci Ramadan. Pasalnya, hingga kini warga tak bisa menikmati listrik lantaran stok bensin di wilayah itu mulai menipis. Tak hanya itu, warga juga kekurangan air minum.
Sebagian besar warga Libya tak merasa kekurangan bahan pangan, karena persedian pangan selama bulan Ramadan sudah cukup. Hanya saja, semua bahan pangan yang dikumpulkan itu menjadi sia-sia lantaran
pasokan listrik terhenti. “Makanan yang disimpan itu tidak bisa bertahan lama, jadi busuk,” ucap Ahmad warga Tripoli dikutip dari ABNA, Selasa (9/8).
Sebelumnya, warga sudah menyampaikan keluhan terkait kekurangan bensin. Bahkan, prediksi warga semakin benar imbas dari kelangkaan bensin itu berdampak kepada krisis listrik dan air makin berkurang di Libya. “Sejak masuknya Ramadan, kami berbuka puasa dengan lilin. Kami tidak dapat menyalakan kulkas karena kekurangan pasokan listrik,” ujarnya.
Di pedesaan Janzur, Khaled (20) menyebutkan warga Tripoli tak dapat pasokan air akibat listrik mati.
Sementara itu, seorang ibu di Somalia tetap menjalankan ibadah puasa meski tubuhnya lemah. Apa yang dialami ibu itu juga dilakoni warga Somalia lainnya di pengungsian.
Seorang Imam masjid di Mogadishu Sheikh Ali mengungkapkan rasa cemasnya karena banyak warga Somalia tidak dapat berpuasa lantaran terlalu lemah “Kami sudah minta umat Muslim agar membantu warga Somalia yang kelaparan. Warga Muslim tak boleh diam melihat ini,” ujarnya. (bbs/jpnn)