26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

2020, Selandia Baru Tarik Pasukan dari Irak

BERBARIS: Para tentara Selandia Baru saat berbaris.

WELLINGTON, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Selandia Baru siap untuk menarik pasukannya dari Iran pada tahun 2020 mendatang. Demikian diumumkan Perdana Menteri Jacinda Ardern, Senin (10/6).

Menurut situs berita Stuff, sebanyak 95 tentara Selandia Baru yang dikerahkan ke Kamp Taji di Irak sempat dijadwalkan untuk kembali pada November 2018, namun penugasan mereka diperpanjang.

Tentara Selandia Baru menjalankan misi pelatihan kepada rekan di Irak sejak 2015 sebagai bagian dari misi yang dipimpin Amerika Serikat.

Menurut situs berita, perdana menteri sempat mengatakan bahwa telah ada 42.000 tentara Irak yang mendapat pelatihan di bawah misi tersebut.

“Pasukan Selandia Baru dan Australia di Kamp Taji telah bekerja keras, tidak hanya untuk memberikan pelatihan, namun juga memastikan bahwa pasukan keamanan Irak (ISF) ditempatkan dengan baik untuk mengambil alih komitmen di Taji dalam waktu dekat. Tujuan dari setiap misi pelatihan adalah untuk memastikan bahwa itu dapat menjadi program yang berkelanjutan,” kata Ardern saat konferensi pers mingguan.

Dikutip Middle East Monitor, proses penarikan tentara Selandia Baru akan dimulai pada tahun depan dengan hanya 45 personel yang tersisa pada Januari 2020.

“Semua pasukan akan selesai ditarik dari Irak pada Juni 2020,” tulis situs yang mengutip pernyataan perdana menteri.

Sementara terkait situasi di Afghanistan, Ardern mengatakan jika tentaranya akan tetap tinggal setidaknya selama 18 bulan. “Pada Maret 2020, jumlah personel NZDF (Pasukan Pertahanan Selandia Baru) yang dikerahkan di Afghanistan akan dikurangi dari 13 menjadi 11,” kata perdana menteri.

Jumlah itu akan terdiri dari enam personel yang dikerahkan ke Akademi Perwira, dua personel di dalam Markas RSM, serta sekitar tiga personel yang akan fokus pada reintegrasi dan rekonsiliasi Perempuan Perdamaian dan Keamanan.

“Pemerintah akan mempertimbangkan kembali kontribusi Selandia Baru terhadap Afghanistan pada akhir 2020,” pungkas Ardern. (bbs/azw)

BERBARIS: Para tentara Selandia Baru saat berbaris.

WELLINGTON, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Selandia Baru siap untuk menarik pasukannya dari Iran pada tahun 2020 mendatang. Demikian diumumkan Perdana Menteri Jacinda Ardern, Senin (10/6).

Menurut situs berita Stuff, sebanyak 95 tentara Selandia Baru yang dikerahkan ke Kamp Taji di Irak sempat dijadwalkan untuk kembali pada November 2018, namun penugasan mereka diperpanjang.

Tentara Selandia Baru menjalankan misi pelatihan kepada rekan di Irak sejak 2015 sebagai bagian dari misi yang dipimpin Amerika Serikat.

Menurut situs berita, perdana menteri sempat mengatakan bahwa telah ada 42.000 tentara Irak yang mendapat pelatihan di bawah misi tersebut.

“Pasukan Selandia Baru dan Australia di Kamp Taji telah bekerja keras, tidak hanya untuk memberikan pelatihan, namun juga memastikan bahwa pasukan keamanan Irak (ISF) ditempatkan dengan baik untuk mengambil alih komitmen di Taji dalam waktu dekat. Tujuan dari setiap misi pelatihan adalah untuk memastikan bahwa itu dapat menjadi program yang berkelanjutan,” kata Ardern saat konferensi pers mingguan.

Dikutip Middle East Monitor, proses penarikan tentara Selandia Baru akan dimulai pada tahun depan dengan hanya 45 personel yang tersisa pada Januari 2020.

“Semua pasukan akan selesai ditarik dari Irak pada Juni 2020,” tulis situs yang mengutip pernyataan perdana menteri.

Sementara terkait situasi di Afghanistan, Ardern mengatakan jika tentaranya akan tetap tinggal setidaknya selama 18 bulan. “Pada Maret 2020, jumlah personel NZDF (Pasukan Pertahanan Selandia Baru) yang dikerahkan di Afghanistan akan dikurangi dari 13 menjadi 11,” kata perdana menteri.

Jumlah itu akan terdiri dari enam personel yang dikerahkan ke Akademi Perwira, dua personel di dalam Markas RSM, serta sekitar tiga personel yang akan fokus pada reintegrasi dan rekonsiliasi Perempuan Perdamaian dan Keamanan.

“Pemerintah akan mempertimbangkan kembali kontribusi Selandia Baru terhadap Afghanistan pada akhir 2020,” pungkas Ardern. (bbs/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/