30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Listrik Padam 1 Jam, Terowongan Mina Gelap Gulita

ARAB SAUDI, SUMUTPOS.CO – Terowongan Mina tepatnya di lantai 3 Jamarat sempat gelap gulita akibat listrik padam, Minggu (10/7) pagi, sekitar pukul 05.15 Waktu Arab Saudi (WAS). Kondisi ini sempat berlangsung selama hampir satu jam.

Kemarin merupakan hari kedua pelemparan jumrah di Mina. Saat itu, jamaah memadati terowongan menuju Jamarat. Antrean cukup panjang terjadi ketika lampu dan kipas di terowongan mati. Petugas dan pihak Arab Saudi langsung menghentikan mobilitas di terowongan. Syukurnya, saat lampu dan kipas mati, tidak ada korban jiwa maupun jamaah yang sakitn

“Kebetulan, posisi jamaah yang tadi dihentikan oleh polisi Arab Saudi tepat berada di depan pos (saat mati lampu berlangsung),” kata Wakil Kepala Satuan Operasional Masyair 3, Harun Al Rasyid di Mina, Minggu (10/7).

“Oleh karena itu, petugas dan kami memberikan arahan dan memberi edukasi agar jamaah tidak panik dan tenang, karena (mati lampu) hanya beberapa saat saja. Mereka diminta menunggu perbaikan,” tambahnya.

Harun mengatakan, kemungkinan listrik padam akibat korsleting arus pendek. Karena menurut dia, tanda-tanda tersebut sebetulnya sudah terjadi atau tampak Sabtu (9/7) malam, di mana lampu depan terowongan kadang mati kadang hidup. “Tadi (kemarin) pagi, begitu jamaah selesai Subuh mau ke Jamarat melewati terowongan tersebut terjadi mati lampu, tapi alhamdulillah tidak lama segera bisa diatasi oleh pihak Arab Saudi dan sekarang sudah normal kembali,” katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, tidak ada korban dan pemadaman cepat diatasi. “Kami lihat mereka segera melakukan dengan baik dan atas kejadian ini, mereka sudah menyiapkan tenaga ahlinya bagian listrik untuk mengantisipasi kejadian tersebut,” tambah Harun.

Ia mengimbau jamaah agar tidak panik jika terjadi lagi mati listrik. Karena dalam keadaan panik, justru situasi tidak kondusif, ditambah padatnya jamaah maka jamaah haji diimbau tetap tenang.

Setelah kondisi kembali kondusif, jemaah kembali bergerak dan memadati terowongan Mina menuju Jamarat untuk melempar jumrah ula wustha aqobah. Sebelumnya pada hari pertama rangkaian lempar jumrah di Mina, total 65 jamaah asal Indonesia harus berobat ke klinik haji karena mengalami sengatan panas dan kelelahan.

Kapuskes haji meminta jemaah yang memiliki komorbid atau dalam kondisi kurang sehat agar tidak memaksakan diri untuk melempar jumrah dan memilih alternatif badal jumrah. (bbs/adz)

ARAB SAUDI, SUMUTPOS.CO – Terowongan Mina tepatnya di lantai 3 Jamarat sempat gelap gulita akibat listrik padam, Minggu (10/7) pagi, sekitar pukul 05.15 Waktu Arab Saudi (WAS). Kondisi ini sempat berlangsung selama hampir satu jam.

Kemarin merupakan hari kedua pelemparan jumrah di Mina. Saat itu, jamaah memadati terowongan menuju Jamarat. Antrean cukup panjang terjadi ketika lampu dan kipas di terowongan mati. Petugas dan pihak Arab Saudi langsung menghentikan mobilitas di terowongan. Syukurnya, saat lampu dan kipas mati, tidak ada korban jiwa maupun jamaah yang sakitn

“Kebetulan, posisi jamaah yang tadi dihentikan oleh polisi Arab Saudi tepat berada di depan pos (saat mati lampu berlangsung),” kata Wakil Kepala Satuan Operasional Masyair 3, Harun Al Rasyid di Mina, Minggu (10/7).

“Oleh karena itu, petugas dan kami memberikan arahan dan memberi edukasi agar jamaah tidak panik dan tenang, karena (mati lampu) hanya beberapa saat saja. Mereka diminta menunggu perbaikan,” tambahnya.

Harun mengatakan, kemungkinan listrik padam akibat korsleting arus pendek. Karena menurut dia, tanda-tanda tersebut sebetulnya sudah terjadi atau tampak Sabtu (9/7) malam, di mana lampu depan terowongan kadang mati kadang hidup. “Tadi (kemarin) pagi, begitu jamaah selesai Subuh mau ke Jamarat melewati terowongan tersebut terjadi mati lampu, tapi alhamdulillah tidak lama segera bisa diatasi oleh pihak Arab Saudi dan sekarang sudah normal kembali,” katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, tidak ada korban dan pemadaman cepat diatasi. “Kami lihat mereka segera melakukan dengan baik dan atas kejadian ini, mereka sudah menyiapkan tenaga ahlinya bagian listrik untuk mengantisipasi kejadian tersebut,” tambah Harun.

Ia mengimbau jamaah agar tidak panik jika terjadi lagi mati listrik. Karena dalam keadaan panik, justru situasi tidak kondusif, ditambah padatnya jamaah maka jamaah haji diimbau tetap tenang.

Setelah kondisi kembali kondusif, jemaah kembali bergerak dan memadati terowongan Mina menuju Jamarat untuk melempar jumrah ula wustha aqobah. Sebelumnya pada hari pertama rangkaian lempar jumrah di Mina, total 65 jamaah asal Indonesia harus berobat ke klinik haji karena mengalami sengatan panas dan kelelahan.

Kapuskes haji meminta jemaah yang memiliki komorbid atau dalam kondisi kurang sehat agar tidak memaksakan diri untuk melempar jumrah dan memilih alternatif badal jumrah. (bbs/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/