26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Bocah Jarah Miras, Pelajar Malaysia Dipukuli

Atasi Rusuh, PM Inggris Izinkan Polisi Pakai Water Cannon

LONDON-Pemerintah Inggris mulai mengambil tindakan lebih keras untuk mengatasi amuk massa yang bermula di London dan kini menyebar ke berbagai kota di negeri monarki konstitusional tersebut. Kemarin (10/8) Perdana Menteri (PM) David Cameron mempersilakan polisi menggunakan water cannon alias meriam air untuk mengatasi massa yang anarkistis dan para penjarah.

Water cannon itu bisa digunakan aparat keamanan selama 24 jam penuh. Otorisasi tersebut tersebut merupakan kali pertama sepanjang sejarah Inggris Raya bahwa meriam air digunakan sebagai senjata untuk mengatasi kerusuhan.
“Apa pun yang diperlukan polisi (untuk menertibkan keadaan), harus mereka peroleh. Apa pun taktik yang diperlukan, akan mendapat dukungan secara legal,” tegas Cameron saat berpidato di luar kantornya, Downing Street 10, London, kemarin  dikutip The Independent.

Tapi, sejak pertama meletus pada Sabtu malam lalu (6/8) waktu setempat di Tottenham, London Utara, terbukti bahwa pendekatan persuasif itu gagal menghentikan bara kerusuhan. Bukannya mengecil, amukan massa itu kini menyebar ke kota-kota besar Inggris lainnya. Terutama berada di wilayah tengah, yaitu West Bromwich, Birmingham, Wolverhampton, Manchester, Liverpool, Leicester, dan Nottingham.

Akibatnya, 1.000 orang lebih ditangkap di seantero Inggris terkait kerusuhan massa terburuk di negeri itu selama tiga dekade terakhir dan diperkirakan mengakibatkan kerugian ratusan juta poundsterling itu.    Di Birmingham juga, seorang polisi dikabarkan tertembak.

Di London, seorang mahasiswa asal Malaysia yang baru sebulan menuntut ilmu di Kaplan International College, Aysraf Haziq, juga menjadi korban pengeroyokan dan perampokan dua kelompok pemuda berbeda di Barking, bagian timur ibu kota Inggris. Insiden menimpa Aysraf itu terekam kamera Abdul Hamid (23) yang tinggal di dekat kejadian.
Hamid mengunggah rekamannya itu ke YouTube dan langsung berbuah kecaman kepada kelompok penyerang dan simpati untuk Aysraf. Saat kejadian itu, Aysraf bersepeda bersama seorang teman hendak menuju ke rumah teman mereka untuk berbuka puasa bersama.

Wan Azim, pejabat konsuler di Komisi Tinggi Malaysia di London, mengatakan mahasiswa 20 tahun itu membutuhkan operasi di rumah sakit.

Pemandangan tak kalah memprihatinkan tersaji di Manchester. Sebagaimana dilaporkan Daily Mail, anak-anak yang diperkirakan berusia  9-13 tahun turut menjarah pertokoan minuman keras, perhiasan, dan ponsel. Butik milik vokalis band Oasis Liam Gallagher, PettyGreen, yang berada di jantung Kota Manchester juga dirusak dan dijarah. (c4/ttg/jpnn)

Atasi Rusuh, PM Inggris Izinkan Polisi Pakai Water Cannon

LONDON-Pemerintah Inggris mulai mengambil tindakan lebih keras untuk mengatasi amuk massa yang bermula di London dan kini menyebar ke berbagai kota di negeri monarki konstitusional tersebut. Kemarin (10/8) Perdana Menteri (PM) David Cameron mempersilakan polisi menggunakan water cannon alias meriam air untuk mengatasi massa yang anarkistis dan para penjarah.

Water cannon itu bisa digunakan aparat keamanan selama 24 jam penuh. Otorisasi tersebut tersebut merupakan kali pertama sepanjang sejarah Inggris Raya bahwa meriam air digunakan sebagai senjata untuk mengatasi kerusuhan.
“Apa pun yang diperlukan polisi (untuk menertibkan keadaan), harus mereka peroleh. Apa pun taktik yang diperlukan, akan mendapat dukungan secara legal,” tegas Cameron saat berpidato di luar kantornya, Downing Street 10, London, kemarin  dikutip The Independent.

Tapi, sejak pertama meletus pada Sabtu malam lalu (6/8) waktu setempat di Tottenham, London Utara, terbukti bahwa pendekatan persuasif itu gagal menghentikan bara kerusuhan. Bukannya mengecil, amukan massa itu kini menyebar ke kota-kota besar Inggris lainnya. Terutama berada di wilayah tengah, yaitu West Bromwich, Birmingham, Wolverhampton, Manchester, Liverpool, Leicester, dan Nottingham.

Akibatnya, 1.000 orang lebih ditangkap di seantero Inggris terkait kerusuhan massa terburuk di negeri itu selama tiga dekade terakhir dan diperkirakan mengakibatkan kerugian ratusan juta poundsterling itu.    Di Birmingham juga, seorang polisi dikabarkan tertembak.

Di London, seorang mahasiswa asal Malaysia yang baru sebulan menuntut ilmu di Kaplan International College, Aysraf Haziq, juga menjadi korban pengeroyokan dan perampokan dua kelompok pemuda berbeda di Barking, bagian timur ibu kota Inggris. Insiden menimpa Aysraf itu terekam kamera Abdul Hamid (23) yang tinggal di dekat kejadian.
Hamid mengunggah rekamannya itu ke YouTube dan langsung berbuah kecaman kepada kelompok penyerang dan simpati untuk Aysraf. Saat kejadian itu, Aysraf bersepeda bersama seorang teman hendak menuju ke rumah teman mereka untuk berbuka puasa bersama.

Wan Azim, pejabat konsuler di Komisi Tinggi Malaysia di London, mengatakan mahasiswa 20 tahun itu membutuhkan operasi di rumah sakit.

Pemandangan tak kalah memprihatinkan tersaji di Manchester. Sebagaimana dilaporkan Daily Mail, anak-anak yang diperkirakan berusia  9-13 tahun turut menjarah pertokoan minuman keras, perhiasan, dan ponsel. Butik milik vokalis band Oasis Liam Gallagher, PettyGreen, yang berada di jantung Kota Manchester juga dirusak dan dijarah. (c4/ttg/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/