PARIS- Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) berjanji menghentikan stop bombardir di Libya jika loyalis Muammar Kadhafi mau berunding dengan para oposisi di satu meja, demikian disampaikan Menteri Pertahanan Perancis Gerard Longuet, seperti dikutip The Telegraph, Senin (11/7).
Longuet menegaskan, NATO akan menghentikan pengeboman begitu pihak Libya berbicara satu sama lain. Tujuannya tetap satu yakni agar Kolonel Muammar Kadhafi menyerahkan kekuasaannya.
Perancis dan Inggris, berdasarkan madat PBB telah memelopori serangan udara yang dipimpin NATO di Libya guna melindungi warga sipil. Perancis juga negara pertama yang memulai serangan udara terhadap pasukan yang setia kepada Kadhafi. Setelah pengeboman lebih dari tiga bulan, para pemimpin internasional terjebak pada bagaimana mengakhiri perang itu.
Sementara itu, Saif Kadhafi, putra Kadhafi mengklaim pemerintahan ayahnya sedang dalam pembicaraan dengan Pemerintah Perancis, bukan dengan oposisi. (bbs/jpnn)