25.6 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Debu Beracun Serang 18.000 Orang

Lebih dari 18.000 orang menderita sakit terkait dengan debu dari ambruknya menara World Trade Center tanggal 11 September 2001.

Angka ini muncul dari program 9/11 pemerintah AS untuk pengawasan dan perawatan bagi pekerja darurat, relawan dan penduduk setempat.Penyakit yang umum terjadi berhubungan dengan gangguan saluran pernafasan termasuk ashma dan sinusitis. Namun dilaporkan pula terjadi sakit otot dan usus.

Pejabat senior AS yang mengelola warisan kesehatan akibat serangan memperingatkan bahwa kemungkinan terjadi kematian lebih awal diantara mereka yang selamat. “Berdasarkan pengetahuan yang sudah terhimpun dan ilmu kesehatan, para dokter sekarang mempelajari bahwa sakit terkait WTC dan kondisi kejiwaannya tampaknya akan bersifat permanen.”

Dr John Howard, Direktur National Institute for Occupational Safety and Health, mengatakan kepada BBC hal yang dapat “diterima” bahwa orang-orang akan mati karena terkena debu.

Dia menyebutkan kerusakan paru-paru merupakan salah satu pengaruh yang paling buruk. “Anda kehilangan kemampuan mengganti karbondioksida dengan oksigen dan paru-paru Anda terluka di dalam jadi Anda tidak mampu bernafas normal,” katanya.

Dr Howard mengatakan orang-orang bisa meninggal “karena kondisi yang terkait dengan bahaya ini”. Debu yang tertiup di sekitar jalan-jalan dan terbang ke Lower Manhattan mengandung campuran zat kimia berbahaya.
Para peneliti menemukan proporsi yang tinggi partikel alkalin dari beton yang rusak namun juga asbes dan logam berat seperti timah dan merkuri dari ribuan komputer dan lampu.

Hampir 3.000 orang tewas ketika dua gedung berlantai 110 ambruk namun mereka yang datang menolong juga berpotensi jadi korban karena menyerap racun.

Debu yang beterbangan akibat peristiwa serangan WTC menutupi Manhattan. Sampai 80.000 orang termasuk petugas pemadam kebakaran, polisi, petugas darurat, kontraktor dan petugas kebersihan diyakini terkena akibat peristiwa itu.
Tidak lama setelah serangan itu orang-orang melaporkan apa yang dikenal sebagai “batuk World Trade Center” namun gejalanya menjadi lebih serius.

Program Kesehatan WTC yang dikelola pemerintah yang menampung lebih dari 60.000 orang yang terdaftar yang berpotensi rawan menyebutkan bahaya-bahayanya.(bbc/jpnn)

Lebih dari 18.000 orang menderita sakit terkait dengan debu dari ambruknya menara World Trade Center tanggal 11 September 2001.

Angka ini muncul dari program 9/11 pemerintah AS untuk pengawasan dan perawatan bagi pekerja darurat, relawan dan penduduk setempat.Penyakit yang umum terjadi berhubungan dengan gangguan saluran pernafasan termasuk ashma dan sinusitis. Namun dilaporkan pula terjadi sakit otot dan usus.

Pejabat senior AS yang mengelola warisan kesehatan akibat serangan memperingatkan bahwa kemungkinan terjadi kematian lebih awal diantara mereka yang selamat. “Berdasarkan pengetahuan yang sudah terhimpun dan ilmu kesehatan, para dokter sekarang mempelajari bahwa sakit terkait WTC dan kondisi kejiwaannya tampaknya akan bersifat permanen.”

Dr John Howard, Direktur National Institute for Occupational Safety and Health, mengatakan kepada BBC hal yang dapat “diterima” bahwa orang-orang akan mati karena terkena debu.

Dia menyebutkan kerusakan paru-paru merupakan salah satu pengaruh yang paling buruk. “Anda kehilangan kemampuan mengganti karbondioksida dengan oksigen dan paru-paru Anda terluka di dalam jadi Anda tidak mampu bernafas normal,” katanya.

Dr Howard mengatakan orang-orang bisa meninggal “karena kondisi yang terkait dengan bahaya ini”. Debu yang tertiup di sekitar jalan-jalan dan terbang ke Lower Manhattan mengandung campuran zat kimia berbahaya.
Para peneliti menemukan proporsi yang tinggi partikel alkalin dari beton yang rusak namun juga asbes dan logam berat seperti timah dan merkuri dari ribuan komputer dan lampu.

Hampir 3.000 orang tewas ketika dua gedung berlantai 110 ambruk namun mereka yang datang menolong juga berpotensi jadi korban karena menyerap racun.

Debu yang beterbangan akibat peristiwa serangan WTC menutupi Manhattan. Sampai 80.000 orang termasuk petugas pemadam kebakaran, polisi, petugas darurat, kontraktor dan petugas kebersihan diyakini terkena akibat peristiwa itu.
Tidak lama setelah serangan itu orang-orang melaporkan apa yang dikenal sebagai “batuk World Trade Center” namun gejalanya menjadi lebih serius.

Program Kesehatan WTC yang dikelola pemerintah yang menampung lebih dari 60.000 orang yang terdaftar yang berpotensi rawan menyebutkan bahaya-bahayanya.(bbc/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/