32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Akun Twitter dan YouTube Komando Militer AS diretas ISIS

Pesan "I love you ISIS" menggantikan logo Komando Pusat di akun Twitter.
Pesan “I love you ISIS” menggantikan logo Komando Pusat di akun Twitter.

SUMUTPOS.CO- Suatu kelompok yang mengatasnamakan Negara Islam, Cybercaliphate, telah meretas akun Twitter dan YouTube Pusat Komando Amerika Serikat.

Cybercaliphate atau Kekhalifahan Maya mengunggah daftar nama dan nomor telepon personel militer Amerika Serikat di Twitter.

Satu pesan berbunyi, “Tentara Amerika Serikat, kami datang, berhati-hatilah”.

Cybercaliphate juga mengunggah pesan, “sudah di sini, kami ada di komputer Anda, di setiap pangkalan militer”.

Akun tersebut kemudian ditutup.

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan mengatakan peretasan itu memalukan tetapi tidak menyebabkan ancamanan keamanan.

Gedung Putih mengatakan sedang menyelidiki insiden itu. Gedung Putih menegaskan peretasan akun Twitter dan kebocoran data dalam jumlah besar adalah dua hal yang sangat berbeda.

Seorang ahli keamanan di Universitas Surrey, Profesor Alan Woodward, mengatakan serangan itu bukan pelanggaran besar terhadap keamanan.

Peristiwa itu terjadi tatkala Presiden Barack Obama bersiap menyampaikan pidato tentang keamanan di dunia maya.

Komando Pusat, yang bermarkas di Tampa, Florida, menjadi pusat operasi perang pimpinan Amerika melawan kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS di Timur Tengah dan Tanduk Afrika. (BBC)

Pesan "I love you ISIS" menggantikan logo Komando Pusat di akun Twitter.
Pesan “I love you ISIS” menggantikan logo Komando Pusat di akun Twitter.

SUMUTPOS.CO- Suatu kelompok yang mengatasnamakan Negara Islam, Cybercaliphate, telah meretas akun Twitter dan YouTube Pusat Komando Amerika Serikat.

Cybercaliphate atau Kekhalifahan Maya mengunggah daftar nama dan nomor telepon personel militer Amerika Serikat di Twitter.

Satu pesan berbunyi, “Tentara Amerika Serikat, kami datang, berhati-hatilah”.

Cybercaliphate juga mengunggah pesan, “sudah di sini, kami ada di komputer Anda, di setiap pangkalan militer”.

Akun tersebut kemudian ditutup.

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan mengatakan peretasan itu memalukan tetapi tidak menyebabkan ancamanan keamanan.

Gedung Putih mengatakan sedang menyelidiki insiden itu. Gedung Putih menegaskan peretasan akun Twitter dan kebocoran data dalam jumlah besar adalah dua hal yang sangat berbeda.

Seorang ahli keamanan di Universitas Surrey, Profesor Alan Woodward, mengatakan serangan itu bukan pelanggaran besar terhadap keamanan.

Peristiwa itu terjadi tatkala Presiden Barack Obama bersiap menyampaikan pidato tentang keamanan di dunia maya.

Komando Pusat, yang bermarkas di Tampa, Florida, menjadi pusat operasi perang pimpinan Amerika melawan kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS di Timur Tengah dan Tanduk Afrika. (BBC)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/