Dua Legislator AS Lihat Foto Jenazah Osama
WASHINGTON – Kepala sebelah kiri Osama bin Laden, tepatnya mulai mata hingga menembus telinga, bolong. Bahkan, bagian otak yang tercecer. Semuanya disebabkan peluru yang ditembakkan dari jarak dekat, mungkin lewat mata dahulu, baru ke telinga atau sebaliknya.
Itulah kondisi mengerikan Osama setelah tewas karena ditembak pasukan Navy Seal Amerika Serikat (AS) di kediamannya di Abbottabad, Pakistan, pada 1 Mei lalu.
Semuanya terekam dalam total 15 foto. Sembilan gambar di antaranya diambil di tempat penggerebekan di Abbottabad dan tiga foto lagi dijepret saat Osama dimandikan di USS Vinson, sebelum dikuburkan di Laut Arab, tiga foto lain merupakan foto lama sebagai pembanding.
James Infahoe, senator Republik, orang luar pertama di luar semua aparat keamanan yang terlibat Operasi Geronimo dan pejabat tertentu di pemerintahan Presiden Barack Obama yang menyaksikan foto-foto tersebut di markas CIA di Langley.
Sebelumnya, Obama memang menolak merilis foto jenazah pemimpin Al Qaeda dengan alasan keamanan nasional. “Banyak orang di luar sana bilang ingin melihat foto-foto (jenazah Osama) itu. Saya hanya bisa bilang, itu benar dia. Dia sudah tewas. Namanya tinggal sejarah,” kata Infahoe kepada CNN seperti dikutip Daily Mail.
“Tentu saja foto-foto itu mengerikan karena diambil persis setelah penyergapan,” lanjut anggota Komite Intelijen dan Militer Senat tersebut. Kendati demikian, Infahoe mendesak foto jenazah dipublikasikan, sebab ada dua foto yang layak dipublikasikan.
Politikus kedua yang menjadi saksi kematian Osama adalah Devin Nunes, berasal dari Republik, dia membahas secara detail apa yang dilihatnya. “Yang pasti, dia (Osama, Red) memang tewas,” katanya.
Selasa lalu (10/5) CIA memang menawari para anggota DPR dan Senat AS yang membidangi intelijen dan militer untuk menyaksikan foto-foto Osama. Infahoe adalah orang pertama yang memanfaatkan penawaran itu. Hari ini, rencananya, dua politikus senat lain, Kirsten Gillibrand dan Pete King, juga mengikuti langkah Infahoe dan Nunes.
Namun, tidak semua senator tertarik kepada penawaran CIA tersebut. Harry Reid, ketua Faksi Demokrat di senat, adalah salah seorang di antaranya. “Saya tak mau melihatnya,” katanya kepada The Daily Caller.
Reid percaya sepenuhnya bahwa Osama memang telah tewas. Jadi, dia tak perlu melihat foto-foto jenazah lelaki kelahiran Jeddah, Arab Saudi, tersebut untuk membuktikannya. Pekan lalu, bahkan dia menyebut desakan untuk merilis foto-foto itu sebagai sesuatu yang tak wajar.
Menurut para pakar hukum tata negara di AS, selama foto-foto itu masih berada di tangan militer (badan intelijen seperti CIA termasuk di dalamnya), mereka tak punya pilihan lain, selain harus merilisnya. Tapi, lain ceritanya kalau foto-foto tersebut sudah diserahkan kepada badan eksekutif, yang kewenangannya tak diatur dalam Undang-Undang Kebebasan Informasi. (c11/ttg/jpnn)