SUMUTPOS.CO- Harga minyak mentah acuan Brent turun sebesar US$3,6 – atau sekitar 4,4% – menjadi US$77,52 (Rp946.000) mencatat level terendah baru selama empat tahun.
Harga minyak mentah di Amerika Serikat juga anjlok di level terendah empat tahun, setelah turun US$2,57 menjadi US$74,28.
Harga minyak sudah turun tajam sejak musim panas, yaitu sekitar 30% di bawah harga pada Juni.
Penurunan terjadi karena para pelaku perdagangan yakin anggota negara-negara pengekspor minyak OPEC, yang menguasai sekitar 40% dari ekspor minyak dunia, tidak akan memotong produksi.
Sebanyak 12 negara anggota OPEC akan bertemu akhir bulan ini untuk membahas pasar minyak global.
Penurunan harga minyak biasanya memicu negara-negara OPEC untuk membatasi produksi sehingga pasokan menjadi berkurang dan harga menjadi naik.
Banyak negara membutuhkan harga minyak yang lebih tinggi untuk membiayai peningkatan pengeluaran pemerintah.
Tapi komentar terakhir dari menteri minyak Arab Saudi dan Kuwait mengindikasikan bahwa anggota OPEC mungkin tidak akan menyetujui pemotongan produksi.
Departemen energi AS mengatakan pekan ini bahwa pihaknya memperkirakan harga bahan bakar yang turun ini akan bertahan hingga tahun depan. (BBC)
SUMUTPOS.CO- Harga minyak mentah acuan Brent turun sebesar US$3,6 – atau sekitar 4,4% – menjadi US$77,52 (Rp946.000) mencatat level terendah baru selama empat tahun.
Harga minyak mentah di Amerika Serikat juga anjlok di level terendah empat tahun, setelah turun US$2,57 menjadi US$74,28.
Harga minyak sudah turun tajam sejak musim panas, yaitu sekitar 30% di bawah harga pada Juni.
Penurunan terjadi karena para pelaku perdagangan yakin anggota negara-negara pengekspor minyak OPEC, yang menguasai sekitar 40% dari ekspor minyak dunia, tidak akan memotong produksi.
Sebanyak 12 negara anggota OPEC akan bertemu akhir bulan ini untuk membahas pasar minyak global.
Penurunan harga minyak biasanya memicu negara-negara OPEC untuk membatasi produksi sehingga pasokan menjadi berkurang dan harga menjadi naik.