25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Virus H7N9 Mulai Merebak di Beijing

BEIJING—Varian virus flu burung H7N9 yang sebelumnya hanya merebak di daerah Shanghai, Anhui, Jiangsu, dan Zhejiang, kini mulai menjalar ke Beijing.

Seorang gadis berusia 7 tahun dilaporkan sedang dirawat di rumah sakit di Beijing, dalam kasus pertama H7N9 yang menyerang ibukota China.

Menurut laman BBC (13/4), orang tua si gadis merupakan pedagang unggas. Gadis kecil itu menderita demam, sakit tenggorokan, dan sakit kepala sejak Kamis lalu.

Dua orang yang melakukan kontak dekat dengan pasien tersebut, kini tengah dikarantina untuk kepentingan observasi, tetapi tidak menunjukkan gejala sejauh ini.

PBB sendiri telah mencatat 28 kasus dan sembilan kematian di Cina hingga Rabu minggu lalu. Namun, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hingga kini belum ditemukan kasus serupa di negara lainnya.
Pusat pengendalian penyakit nasional China menegaskan pada Sabtu lalu gadis kecil yang tengah dirawat di salah satu rumah sakit Beijing tersebut positif terjangkit virus H7N9.

Virus H7N9 sendiri dilaporkan muncul sejak Februari, di wilayah timur China. Menurut WHO, hingga kini pihaknya belum menemukan korelasi bahwa virus H7N9 mampu menular dari manusia ke manusia. Sebagian besar kasus berasal dari kontak langsung dengan unggas.

Ahli kesehatan internasional memuji China atas transparansi dalam melaporkan penyebaran virus, karena hal ini sangat kontras dengan penanganan kasus Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) yang mewabah pada tahun 2003, dan menyebabkan 8.096 orang terinfeksi di seluruh dunia dan 744 di antaranya meninggal. (esy/jpnn)

BEIJING—Varian virus flu burung H7N9 yang sebelumnya hanya merebak di daerah Shanghai, Anhui, Jiangsu, dan Zhejiang, kini mulai menjalar ke Beijing.

Seorang gadis berusia 7 tahun dilaporkan sedang dirawat di rumah sakit di Beijing, dalam kasus pertama H7N9 yang menyerang ibukota China.

Menurut laman BBC (13/4), orang tua si gadis merupakan pedagang unggas. Gadis kecil itu menderita demam, sakit tenggorokan, dan sakit kepala sejak Kamis lalu.

Dua orang yang melakukan kontak dekat dengan pasien tersebut, kini tengah dikarantina untuk kepentingan observasi, tetapi tidak menunjukkan gejala sejauh ini.

PBB sendiri telah mencatat 28 kasus dan sembilan kematian di Cina hingga Rabu minggu lalu. Namun, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hingga kini belum ditemukan kasus serupa di negara lainnya.
Pusat pengendalian penyakit nasional China menegaskan pada Sabtu lalu gadis kecil yang tengah dirawat di salah satu rumah sakit Beijing tersebut positif terjangkit virus H7N9.

Virus H7N9 sendiri dilaporkan muncul sejak Februari, di wilayah timur China. Menurut WHO, hingga kini pihaknya belum menemukan korelasi bahwa virus H7N9 mampu menular dari manusia ke manusia. Sebagian besar kasus berasal dari kontak langsung dengan unggas.

Ahli kesehatan internasional memuji China atas transparansi dalam melaporkan penyebaran virus, karena hal ini sangat kontras dengan penanganan kasus Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) yang mewabah pada tahun 2003, dan menyebabkan 8.096 orang terinfeksi di seluruh dunia dan 744 di antaranya meninggal. (esy/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/