JERUSALEM – Para arkeolog berhasil mengungkap satu lagi kuil sisa peradaban kuno dari masa yang tercantum dalam kitab suci Islam dan Nasrani. Kuil tersebut diperkirakan berasal dari zaman Nabi Daud.
Ekskavasi (penggalian) itu dilakukan di sisa-sisa kota Khirbet Qeiyafa yang berusia sekira 3.000 tahun. Lokasinya berada di jarak sekira 19 mil (30 kilometer) arah tenggara Jerusalem.
Di khirbet Qeiyafa, para arkeolog mengungkap keberadaan tiga ruangan besar berfungsi sebagai kuil serta artefak-artefak, termasuk peralatan, tembikar dan benda-benda pemujaan.
Ketiga kuil itu merupakan bagian dari kompleks bangunan yagn lebih luas. Artefak tersebut juga termasuk lima batu berdiri, dua altar dari batuan basalt. Satu kuil portabel tersebut dibuat dari tembikar, sementara satu yang lain dibuat dari batu.
Kuil tersebut mencerminkan gaya arsitektur dari zaman Nabi Daud (King David) dan menjadi bukti pertama persembahan di masa tersebut. (net)
Penelitian itu dipublikasikan dalam buku “Footsteps of King David in the Valley of Elah”.
Penemuan tersebut menawarkan sebuah petunjuk mengenai Israel kuno yang meyakini satu Tuhan dan melarang penggunaan figur manusia maupun hewan. Pasalnya, kuil yang ditemukan ini tidak menyimpan figur manusia maupun binatang seperti di situs lain. Bahkan tak ada tulang babi yang ditemukan di sana.
“Penemuan ini mengindikasikan populasi Khirbet Qeiyafa menaati dua larangan injil terhadap babi atau gambar. Mereka juga mempraktikkan persembahyangan yang berbeda dengan suku Kanaan atau Philistin,” papar arkeolog dari Hebrew University of Jerusalem, Yosef Garfinkel, seperti dilansir Live Science, Senin (14/5).(net)