25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Tim PBB Temukan Kota Mati di Syria

AL HAFFEH – Misi Pemantau PBB di Syria (UNSMIS) akhirnya berhasil kembali ke Kota Al-Haffeh atau Al-Haffa di Provinsi Latakia, kemarin (14/6). Tetapi, kota di barat laut Syria yang menjadi pusat bentrok yang sengit antara pasukan pemerintah dan oposisi itu telah berubah menjadi kota mati alias ghost town.

Suasana kota yang terletak sekitar 250 kilometer utara Damaskus itu lengang. Hanya gedung-gedung kosong dan permukiman warga yang porak-poranda yang tersisa. Tapi, nyaris tidak ada lagi warga yang bertahan.

Selama sepekan terakhir, Al-Haffeh berubah menjadi medan pertempuran sengit. Tentara loyalis Presiden Bashar al-Assad dan milisi propemerintah (shabiha) menggempur permukiman warga yang diyakini sebagai persembunyian oposisi. Didukung puluhan tank dan helikopter tempur serta senjata canggih, pasukan pemerintah memukul mundur oposisi dari kota itu pada Selasa pagi lalu (12/6). Tentara Assad pun mengklaim telah menguasai.

’’Kami kembali ke kota ini setelah dua hari lalu (Selasa lalu, Red) warga yang marah mengusir kami,’’ kata seorang jubir UNSMIS. Hanya dalam waktu dua hari, jubir yang tak mau menyebutkan namanya itu menyebut Al-Haffeh telah berubah. Kini, Al-Haffeh menjadi kota mati. Jalanan sepi. Pusat keramaian dan area permukiman warga pun lengang.

Asap hitam tipis masih mengepul dari gedung-gedung dan kendaraan yang terbakar akibat tembakan meriam. ’’Hanya dua orang yang terlihat sejak tim PBB berpatroli keliling kota sejak pagi. Dua orang itu sama sekali tak mau buka suara soal kejadian yang menimpa Al-Haffeh,’’ tutur fotografer Reuters yang ikut rombongan tim PBB kemarin.

Beberapa mayat masih tergeletak di trotoar jalan di dekat markas Partai Baath di pusat kota. Sebagian penduduk kota, tampaknya, telah meninggalkan Al-Haffeh dan mengungsi ke wilayah lain.

Sejauh ini, kelompok pemantau Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat krisis di Syria selama sekitar 15 bulan itu sudah menembus 14.400 jiwa.

’’Sekitar 14.476 orang tewas sejak Maret 2011. Dari jumlah itu, 10.117 di antaranya warga sipil. Sekitar 3.552 lainnya adalah tentara pemerintah dan 807 lainnya anggota Free Syrian Army (FSA, tentara pembelot pro-oposisi),’’ papar Rami Abdel Rahman, direktur regional SOHR. Korban tewas itu termasuk 2.302 orang yang meregang nyawa dalam sebulan terakhir. (hep/dwi/jpnn)

AL HAFFEH – Misi Pemantau PBB di Syria (UNSMIS) akhirnya berhasil kembali ke Kota Al-Haffeh atau Al-Haffa di Provinsi Latakia, kemarin (14/6). Tetapi, kota di barat laut Syria yang menjadi pusat bentrok yang sengit antara pasukan pemerintah dan oposisi itu telah berubah menjadi kota mati alias ghost town.

Suasana kota yang terletak sekitar 250 kilometer utara Damaskus itu lengang. Hanya gedung-gedung kosong dan permukiman warga yang porak-poranda yang tersisa. Tapi, nyaris tidak ada lagi warga yang bertahan.

Selama sepekan terakhir, Al-Haffeh berubah menjadi medan pertempuran sengit. Tentara loyalis Presiden Bashar al-Assad dan milisi propemerintah (shabiha) menggempur permukiman warga yang diyakini sebagai persembunyian oposisi. Didukung puluhan tank dan helikopter tempur serta senjata canggih, pasukan pemerintah memukul mundur oposisi dari kota itu pada Selasa pagi lalu (12/6). Tentara Assad pun mengklaim telah menguasai.

’’Kami kembali ke kota ini setelah dua hari lalu (Selasa lalu, Red) warga yang marah mengusir kami,’’ kata seorang jubir UNSMIS. Hanya dalam waktu dua hari, jubir yang tak mau menyebutkan namanya itu menyebut Al-Haffeh telah berubah. Kini, Al-Haffeh menjadi kota mati. Jalanan sepi. Pusat keramaian dan area permukiman warga pun lengang.

Asap hitam tipis masih mengepul dari gedung-gedung dan kendaraan yang terbakar akibat tembakan meriam. ’’Hanya dua orang yang terlihat sejak tim PBB berpatroli keliling kota sejak pagi. Dua orang itu sama sekali tak mau buka suara soal kejadian yang menimpa Al-Haffeh,’’ tutur fotografer Reuters yang ikut rombongan tim PBB kemarin.

Beberapa mayat masih tergeletak di trotoar jalan di dekat markas Partai Baath di pusat kota. Sebagian penduduk kota, tampaknya, telah meninggalkan Al-Haffeh dan mengungsi ke wilayah lain.

Sejauh ini, kelompok pemantau Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat krisis di Syria selama sekitar 15 bulan itu sudah menembus 14.400 jiwa.

’’Sekitar 14.476 orang tewas sejak Maret 2011. Dari jumlah itu, 10.117 di antaranya warga sipil. Sekitar 3.552 lainnya adalah tentara pemerintah dan 807 lainnya anggota Free Syrian Army (FSA, tentara pembelot pro-oposisi),’’ papar Rami Abdel Rahman, direktur regional SOHR. Korban tewas itu termasuk 2.302 orang yang meregang nyawa dalam sebulan terakhir. (hep/dwi/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/