25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

AS menentang peran Iran di koalisi lawan ISIS

John Kerry bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
John Kerry bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

SUMUTPOS.CO- Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan tidak tepat bagi Iran untuk bergabung dalam koalisi untuk melawan militan Negara Islam atau ISIS.

Dalam kunjungannya ke Turki, Kerry mengatakan dia yakin AS akan dapat membangun koalisi internasional, dengan negara-negara Eropa dan Arab.

Iran dan AS telah menawarkan bantuan militer untuk melawan ISIS yang telah menguasai wilayah Irak bagian utara dan barat.

Tetapi disisi lain, AS dan Iran berselisih mengenai program dan kebijakan nuklir di Suriah.

Dalam sebuah konferensi pers di Ankara Jumat (12/09), Kerry mengatakan dia tidak secara resmi diminta untuk membicarakan “kehadiran Iran” dalam konferensi di Paris Senin (15/09), yang akan membahas upaya melawan ISIS.

“Tetapi saya pikir dalam perkembangan peristiwa pada saat ini… tidak tepat memberikan perhatian kepada masalah yang lain… dengan menghormati hubungan mereka dengan Suriah dan ditempat lain,” kata Kerry.

Iran mendukung pemerintah Presiden Bashar al-Assad di Suriah, ketika AS dan sejumlah negara Eropa dan Teluk memberikan dukungan kepada pihak pemberontak yang berupaya menggulingkan pemerintah.

AS dan negara-negara barat juga telah melakukan pembicaraan dengan Iran mengenai program nuklir, yang dikhawatirkan akan digunakan untuk membuat bom, yang telah dibantah oleh Iran.

Turki khawatir

Jumat lalu, Kerry bertemu dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan dan PM Ahmet Davutoglu untuk memastikan kerjasama dengan pemerintah Turki dalam melawan ISIS.

Turki menolak memberikan izin penggunaan pangkalan udaranya untuk melancarkan serangan terhadap kelompok jihadis.

Wartawan BBC di Irbil Jim Muir melaporkan salah satu alasan Turki karena negara itu khawatir terhadap nyawa 50 orang warganya yang disandera oleh militan, termasuk staf di konsulat Mosul.

Awal pekan ini, Presiden AS Barack Obama mengungkapkan Klik rencana untuk melakukan ekspansi kampanye melawan ISIS di wilayah tersebut.

Prancis juga menawarkan bantuannya untuk melakukan aksi militer melawan ISIS, sebagai bagian dari sebuah koalisi yang akan dibentuk Washington.

Sepuluh Klik negara Arab telah sepakat untuk membantu AS melawan kelompok yang disebut CIA memiliki lebih dari 31.000 pejuang.(BBC)

John Kerry bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
John Kerry bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

SUMUTPOS.CO- Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan tidak tepat bagi Iran untuk bergabung dalam koalisi untuk melawan militan Negara Islam atau ISIS.

Dalam kunjungannya ke Turki, Kerry mengatakan dia yakin AS akan dapat membangun koalisi internasional, dengan negara-negara Eropa dan Arab.

Iran dan AS telah menawarkan bantuan militer untuk melawan ISIS yang telah menguasai wilayah Irak bagian utara dan barat.

Tetapi disisi lain, AS dan Iran berselisih mengenai program dan kebijakan nuklir di Suriah.

Dalam sebuah konferensi pers di Ankara Jumat (12/09), Kerry mengatakan dia tidak secara resmi diminta untuk membicarakan “kehadiran Iran” dalam konferensi di Paris Senin (15/09), yang akan membahas upaya melawan ISIS.

“Tetapi saya pikir dalam perkembangan peristiwa pada saat ini… tidak tepat memberikan perhatian kepada masalah yang lain… dengan menghormati hubungan mereka dengan Suriah dan ditempat lain,” kata Kerry.

Iran mendukung pemerintah Presiden Bashar al-Assad di Suriah, ketika AS dan sejumlah negara Eropa dan Teluk memberikan dukungan kepada pihak pemberontak yang berupaya menggulingkan pemerintah.

AS dan negara-negara barat juga telah melakukan pembicaraan dengan Iran mengenai program nuklir, yang dikhawatirkan akan digunakan untuk membuat bom, yang telah dibantah oleh Iran.

Turki khawatir

Jumat lalu, Kerry bertemu dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan dan PM Ahmet Davutoglu untuk memastikan kerjasama dengan pemerintah Turki dalam melawan ISIS.

Turki menolak memberikan izin penggunaan pangkalan udaranya untuk melancarkan serangan terhadap kelompok jihadis.

Wartawan BBC di Irbil Jim Muir melaporkan salah satu alasan Turki karena negara itu khawatir terhadap nyawa 50 orang warganya yang disandera oleh militan, termasuk staf di konsulat Mosul.

Awal pekan ini, Presiden AS Barack Obama mengungkapkan Klik rencana untuk melakukan ekspansi kampanye melawan ISIS di wilayah tersebut.

Prancis juga menawarkan bantuannya untuk melakukan aksi militer melawan ISIS, sebagai bagian dari sebuah koalisi yang akan dibentuk Washington.

Sepuluh Klik negara Arab telah sepakat untuk membantu AS melawan kelompok yang disebut CIA memiliki lebih dari 31.000 pejuang.(BBC)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/