Manila Ganti Becak Motor jadi Becak Listrik
Demi menekan angka polusi udara yang kian tinggi, Filipina mengganti jutaan becak motor dengan becak listrik. Pergantian dilakukan, karena selama ini becak merupakan transportasi massal dan penyumbang polusi terbesar, di Manila, Filipina.
Niatan pergantian beca motor menjadi beca listrik itu langsung disampaikan, Presiden Filipina, Benigno Aquino, Jumat (15/4) dalam sebuah pidato kenegaraan.
Untuk tahap tahap awal, pemerintah akan mengganti 20 ribu beca yang digunakan di beberapa jalan kecil di seluruh penjuru ibu kota Manila. Kemudian memperluas proyek tersebut di seluruh negeri.
Aquino berharap, rencana pergantian becak ini sebagai bagian menghemat anggaran Filipina sebesar sepuluh juta dollar AS setiap tahun. “Proyek itu merupakan rencana ambisius bertahun-tahun guna menghentikan kendaraan publik menggunakan bensin dan solar serta untuk mendorong mereka beralih agar menggunakan energi alternatif seperti gas alam, listrik, atau mesin campuran (hybrid),” katanya.
Dia mengaku berkeinginan suatu hari melihat seluruh kendaraan publik, beroperasi dengan bahan bakar alternatif, membebaskan sektor transportasi publik dan komuter dari ancaman tingginya harga minyak yang tidak wajar serta tingkat polusi udara yang membahayakan kesehatan.
Tapi, orang nomor satu di Filipina itu tak menjelaskan rentang waktu untuk program tersebut yang akan diluncurkan pekan ini dengan 20 unit becak elektrik mulai beroperasi di jalan-jalan pinggiran kota Manila.
Pada pelaksanaannya, Aquino bekerjasama dengan Bank Pembangunan Asia (ADB) yang berbasis di Manila. Perbankan itu mendanai tahap awal proyek tersebut, karena emisi sektor transportasi tercatat mencapai 30 persen dari seluruh polisi di Filipina.
Berdasarkan data pemerintah, di Manila saja, tingkat emisi kendaraan tercatat menyumbang 80 persen dari keseluruhan polusi udara. “Jumlah proporsi emisi gas buang kendaraan berdampak bagi inefisiensi transportasi publik, terutama yang berasal dari becak, bus, dan jeepney,” kata pakar energi ADB, Sohail Hasnie.
Jeepney adalah bus kecil berwarna-warni yang menjadi tulang punggung rusuhnya sistem transportasi massal di negara itu. Jeepney adalah minibus rakitan yang menggunakan mesin bekas serta sistem transmisi yang diimpor dari Jepang.
Pakar energi di ADB, Sohail Hasnie, mengatakan, lebih dari 3,5 juta becak yang beroperasi di Filipina. Kendaraan itu menghasilkan emisi sebanyak 10 juta ton karbondioksida dan menghabiskan sedikitnya lima miliar dollar AS untuk penggunaan bahan bakar.
“Setiap 20.000 becak listrik yang digunakan di jalan Manila akan menghemat 100.000 liter impor bahan bakar setiap hari, sehingga setiap tahun berpotensi menghemat 35 juta dollar AS,” kata Hasnie.
Dia menerangkan, becak listrik yang menggunakan baterai berjenis ion litium dapat diisi ulang, dua kali lebih hemat daripada biaya operasional becak motor dalam waktu lama. Kemudian, emisi karbon dari becak listrik yang diproduksi secara lokal, akan kurang dari seperempat emisi yang dihasilkan becak motor. (bbs/jpnn)