DAMASKUS – Tentara Pembebasan Syria (FSA) mereaksi keras aksi keji tokoh oposisi Homs dalam video kanibalisme yang beredar luas Selasa lalu (14/5). Wadah pasukan oposisi itu mengutuk aksi sadis seorang pria yang memutilasi mayat seorang serdadu, mengambil hati, dan kemudian memakannya.
’’Segala bentuk aksi yang bertentangan dengan nilai-nilai rakyat Syria yang telah rela mengorbankan harta dan nyawa mereka demi negara ini jelas tidak bisa kami toleransi,’’ papar FSA dalam pernyataan tertulisnya kemarin (15/5).
FSA juga berjanji menyeret pelaku ke meja hijau supaya menerima ganjaran yang setimpal dengan perbuatannya. Bahkan, bila pelaku ternyata adalah loyalis FSA, kelompok yang beranggotakan para bekas tentara Presiden Bashar al-Assad tersebut tetap akan memproses secara hukum. ’’Pelaku harus menerima hukuman yang berat,’’ tegas FSA.
Kemarin FSA memerintahkan komandan-komandan oposisi di lapangan untuk melakukan investigasi independen terkait dengan aksi kanibalisme di Kota Homs, Provinsi Homs, itu. Sebagian media mengidentifikasi pria yang memakan hati serdadu Syria tersebut adalah Khalid al-Hamad.
Tetapi, sebagian media lain menyebutkan bahwa pejuang oposisi itu merupakan Abu Sakkar, pimpinan Brigade Omar al-Farouq al-Mustakila. Sebelumnya, pria dengan wajah dan postur yang sama beberapa kali muncul di YouTube sedang meluncurkan roket untuk melawan pasukan pemerintah.
Kemarin majalah Time memublikasikan hasil wawancara dengan pria dalam video keji tersebut. Pelaku mengakui aksinya, tetapi sama sekali tidak menyesal. ’’Saya melakukan itu semua setelah menyaksikan rekaman videodalam telepon genggam si serdadu. Dia telah melecehkan seorang perempuan yang terlihat telanjang dalam video tersebut dan dua putrinya,’’ papar pelaku.
Sementara itu, saat FSA menyelidiki aksi kanibalisme tersebut, pertempuran antara oposisi dan pasukan Assad terus berlanjut. Belakangan, krisis yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun itu mulai memunculkan ketegangan di negara-negara tetangga Syria. Sebab, kontak senjata antara dua kubu sering membuahkan serangan salah sasaran di Turki dan Israel.
Sebagaimana yang terjadi di Pegunungan Hermon kemarin pagi, misalnya. Serangan mortir Syria mendarat di lahan permainan ski resor ternama di kawasan Golan Heights. Beberapa waktu lalu, serangan mortir Syria juga menghantam Golan Heights.(dim/jpnn)