26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Astronot Perempuan Tiongkok Mengangkasa

BEIJING – Hari ini Tiongkok akan meluncurkan pesawat ulang-alik Shenzhou-9 ke luar angkasa. Seorang astronot perempuan, Liu Yang, untuk yang pertama, bakal terlibat dalam misi ke antariksa tersebut, bersama dua astronot pria. Kemarin (15/6) badan luar angkasa Tiongkok memperkenalkan Liu.
Liu yang kini berusia 33 tahun itu tercatat sebagai personel Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) berpangkat mayor. Bersama dua rekan prianya, dia bakal terlibat dalam misi antariksa keempat Negeri Panda tersebut. “Sejak awal, saya sudah diberi tahu bahwa saya tidak berbeda dengan para astronot pria yang lain,” ungkap perempuan berambut pendek yang kemarin mengenakan seragam berwarna biru itu.

Sebelum dipilih sebagai salah satu astronot Shenzhou-9, Liu dikenal sebagai pilot pesawat tempur yang andal. Meskipun jumlah pilot tempur perempuan tidak sebanyak pria, dia berhasil membuktikan ketangguhannya. “Saya selalu yakin bahwa ketekunan akan membuahkan hasil. Jika Anda tekun, kesuksesan akan menghampiri Anda,” tandasnya.

Sebagai penerbang, kiprah Liu memang tidak banyak diketahui publik. Dia pernah menarik perhatian media saat berhasil mendaratkan pesawat dalam situasi darurat. Ketika itu, pesawat yang dia awaki menabrak rombongan burung merpati yang sedang bermigrasi. Kabarnya, pesawat yang dia piloti rusak cukup parah. Tetapi, Liu sama sekali tidak panik dan justru berhasil mendaratkan pesawatnya dengan mulus.

Bersama Jing Haipeng dan Liu Wang, Liu akan bertolak dari Jiuquan Space Base di wilayah Gurun Gobi pada pukul 14.37 waktu setempat (sekitar pukul 17.37 WIB). Mereka bertugas menggabungkan Shenzhou-9 dengan Tiangong-1 yang sudah lebih dulu mengorbit. Ini merupakan misi penggabungan (docking) pertama yang dilakukan Tiongkok sebagai landasan awal pembangunan stasiun luar angkasa permanen.

Rencananya, Tiongkok mendirikan stasiun luar angkasa permanen pada 2020 mendatang. Ini merupakan tujuan dari misi jangka panjang yang diawali dengan pengiriman astronot pertama pada 2003. Sampai 2008, Beijing sudah beberapa kali meluncurkan pesawat ulang-alik dengan awak manusia. Tetapi, baru kali ini, mereka mengirimkan astronot perempuan.

Dengan mengirimkan Liu ke luar angkasa, Tingkok menjadi negara ketiga di dunia yang sukses melibatkan astronot perempuan dalam misi antariksa. Sebelumnya, Uni Soviet (Rusia) dan Amerika Serikat (AS) mengirimkan astronot perempuan ke luar angkasa. Di sisi lain, dengan mengirimkan Liu ke orbit, gengsi Tiongkok di mata dunia akan meningkat pesat.

Desember lalu, Beijing sempat mengungkapkan ambisinya untuk menyaingi Rusia dan AS dalam misi luar angkasa. Yakni, mengirimkan astronot ke bulan dan melakukan pendaratan di permukaan satelit bumi tersebut. Saat ini, Rusia dan AS juga tengah merintis upaya untuk mewujudkan pendaratan di bulan. Satu-satunya misi antariksa yang berhasil mendarat di bulan adalah Apollo pada Desember 1972. (hep/ami/jpnn)

BEIJING – Hari ini Tiongkok akan meluncurkan pesawat ulang-alik Shenzhou-9 ke luar angkasa. Seorang astronot perempuan, Liu Yang, untuk yang pertama, bakal terlibat dalam misi ke antariksa tersebut, bersama dua astronot pria. Kemarin (15/6) badan luar angkasa Tiongkok memperkenalkan Liu.
Liu yang kini berusia 33 tahun itu tercatat sebagai personel Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) berpangkat mayor. Bersama dua rekan prianya, dia bakal terlibat dalam misi antariksa keempat Negeri Panda tersebut. “Sejak awal, saya sudah diberi tahu bahwa saya tidak berbeda dengan para astronot pria yang lain,” ungkap perempuan berambut pendek yang kemarin mengenakan seragam berwarna biru itu.

Sebelum dipilih sebagai salah satu astronot Shenzhou-9, Liu dikenal sebagai pilot pesawat tempur yang andal. Meskipun jumlah pilot tempur perempuan tidak sebanyak pria, dia berhasil membuktikan ketangguhannya. “Saya selalu yakin bahwa ketekunan akan membuahkan hasil. Jika Anda tekun, kesuksesan akan menghampiri Anda,” tandasnya.

Sebagai penerbang, kiprah Liu memang tidak banyak diketahui publik. Dia pernah menarik perhatian media saat berhasil mendaratkan pesawat dalam situasi darurat. Ketika itu, pesawat yang dia awaki menabrak rombongan burung merpati yang sedang bermigrasi. Kabarnya, pesawat yang dia piloti rusak cukup parah. Tetapi, Liu sama sekali tidak panik dan justru berhasil mendaratkan pesawatnya dengan mulus.

Bersama Jing Haipeng dan Liu Wang, Liu akan bertolak dari Jiuquan Space Base di wilayah Gurun Gobi pada pukul 14.37 waktu setempat (sekitar pukul 17.37 WIB). Mereka bertugas menggabungkan Shenzhou-9 dengan Tiangong-1 yang sudah lebih dulu mengorbit. Ini merupakan misi penggabungan (docking) pertama yang dilakukan Tiongkok sebagai landasan awal pembangunan stasiun luar angkasa permanen.

Rencananya, Tiongkok mendirikan stasiun luar angkasa permanen pada 2020 mendatang. Ini merupakan tujuan dari misi jangka panjang yang diawali dengan pengiriman astronot pertama pada 2003. Sampai 2008, Beijing sudah beberapa kali meluncurkan pesawat ulang-alik dengan awak manusia. Tetapi, baru kali ini, mereka mengirimkan astronot perempuan.

Dengan mengirimkan Liu ke luar angkasa, Tingkok menjadi negara ketiga di dunia yang sukses melibatkan astronot perempuan dalam misi antariksa. Sebelumnya, Uni Soviet (Rusia) dan Amerika Serikat (AS) mengirimkan astronot perempuan ke luar angkasa. Di sisi lain, dengan mengirimkan Liu ke orbit, gengsi Tiongkok di mata dunia akan meningkat pesat.

Desember lalu, Beijing sempat mengungkapkan ambisinya untuk menyaingi Rusia dan AS dalam misi luar angkasa. Yakni, mengirimkan astronot ke bulan dan melakukan pendaratan di permukaan satelit bumi tersebut. Saat ini, Rusia dan AS juga tengah merintis upaya untuk mewujudkan pendaratan di bulan. Satu-satunya misi antariksa yang berhasil mendarat di bulan adalah Apollo pada Desember 1972. (hep/ami/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/