Belajar Pemilihan Presiden Amerika Serikat
Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) dimulai bulan November 2012. Gonjang-ganjing permainan politik kandidat dari Partai Demokrat Barack Obama dan Partai Republik Mitt Romney mulai memanas. Kedua kubu saling tebar isu. Ternyata, pada Pilpres di AS, uang merupakan satu bagian penentu terpilihnya seorang kandidat.
Sebanyak 10 wartawan di Kota Medan hadir dalam undangan diskusi politik AS di Konsulat AS di Medan, Senin (14/5). Dalam diskusi itu, hadir sebagai pembicara pakar politik asal AS, Prof Burdett A Loomis.
Dalam paparannya, Loomis menyebutkan, pada 4 tahun lalu, masyarakat AS saat melihat Obama tampil sebagai calon presiden seperti melihat masa depan yang baru, di mana Obama tampil sebagai sosok muda dan selalu membela kalangan bawah serta menggaungkan perekonomian yang lebih baik.
Perjalanan Obama terus mendapatkan sambutan yang luar biasa. Kala itu Obama merangkul kaum muda untuk berpartisipasi kepadanya. Hasilnya, didapatkan dana yang luar biasa untuk perjalanan politiknya.
“Obama bisa mengumpulkan uang antara 30 dolar AS hingga jutaan dolar AS, inilah bukti Obama diterima masyarakat. Berbeda dengan Republikan yang sumber dananya berasal dari para pengusaha,” sebut Profesor politik dari University of Kansas. Loomis memaparkan, di AS uang sama dengan pidato. Maksudnya, uang digunakan untuk biaya kampanye seorang calon presiden. (ril)