30 C
Medan
Friday, June 21, 2024

Al Quran Cetakan Cina Dilarang Beredar

KAIRO – Ulama dan akademisi Universitas Al-Azhar sepakat melarang peredaran mushaf Al Quran buatan Cina di Mesir, karena terdapat kesalahan dalam pencetakan kalam Ilahi tersebut.

Untuk diketahui, Al-Azhar dan para ulamanya telah memposisikan diri sebagai pengawas pencetakan Al Quran di Mesir dan sejumlah negara Islam lainnya. Hal yang sama, negara-negara Arab dan negara Islam lainnya menjadikan Al-Azhar sebagai referensi dalam pencetakan mushaf Al Quran.

Paling tidak, mereka akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan para ulama Al-Azhar sebelum mencetak Al Quran. Oleh sebab itu, Al-Azhar bersikap tegas mengenai hal yang dianggap sensitif di dunia Islam tersebut. Mereka tak menoleransi kesalahan sekecil apa pun.

Kini, pencetakan Alquran memasuki era baru. Pencetakan Al Quran bukan lagi monopoli negara-negara Islam. Bahkan, Cina yang notabene negara komunis ikut dalam bisnis pencetakan Al Quran komersial.

Menurut Direktur Penyusunan dan Terjemahan Al-Azhar, Dia’uddin Muhammad, produksi Cina yang murni komersial itu samasekali mengabaikan kesucian Al Quran. “Terdapat banyak kesalahan cetak dalam mushaf buatan Cina. Inilah yang mendorong Al-Azhar melarang peredarannya di Mesir,” ujarnya, sebagaimana dilansir Al-Sharq Al-Awsat, Minggu (16/10).

Dia menambahkan, keputusan melarang peredaran mushaf  made in Cina muncul karena kertas yang digunakan berkualitas tinggi, sementara harganya murah.

“Para importir nakal beramai-ramai mengimpor mushaf tersebut demi meraup untung tanpa memerhatikan kesalahan cetaknya,” tegasnya. (bbs/jpnn)

KAIRO – Ulama dan akademisi Universitas Al-Azhar sepakat melarang peredaran mushaf Al Quran buatan Cina di Mesir, karena terdapat kesalahan dalam pencetakan kalam Ilahi tersebut.

Untuk diketahui, Al-Azhar dan para ulamanya telah memposisikan diri sebagai pengawas pencetakan Al Quran di Mesir dan sejumlah negara Islam lainnya. Hal yang sama, negara-negara Arab dan negara Islam lainnya menjadikan Al-Azhar sebagai referensi dalam pencetakan mushaf Al Quran.

Paling tidak, mereka akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan para ulama Al-Azhar sebelum mencetak Al Quran. Oleh sebab itu, Al-Azhar bersikap tegas mengenai hal yang dianggap sensitif di dunia Islam tersebut. Mereka tak menoleransi kesalahan sekecil apa pun.

Kini, pencetakan Alquran memasuki era baru. Pencetakan Al Quran bukan lagi monopoli negara-negara Islam. Bahkan, Cina yang notabene negara komunis ikut dalam bisnis pencetakan Al Quran komersial.

Menurut Direktur Penyusunan dan Terjemahan Al-Azhar, Dia’uddin Muhammad, produksi Cina yang murni komersial itu samasekali mengabaikan kesucian Al Quran. “Terdapat banyak kesalahan cetak dalam mushaf buatan Cina. Inilah yang mendorong Al-Azhar melarang peredarannya di Mesir,” ujarnya, sebagaimana dilansir Al-Sharq Al-Awsat, Minggu (16/10).

Dia menambahkan, keputusan melarang peredaran mushaf  made in Cina muncul karena kertas yang digunakan berkualitas tinggi, sementara harganya murah.

“Para importir nakal beramai-ramai mengimpor mushaf tersebut demi meraup untung tanpa memerhatikan kesalahan cetaknya,” tegasnya. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/