31 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Kadhafi Akhirnya Nego dengan Oposisi

TRIPOLI – Pintu perdamaian antara pemerintah dan oposisi Libya mulai terbuka. Utusan pemerintah Rusia, Mikhail Margelov, yang berada di Tripoli, Jumat (17/6) mengungkapkan, kedua pihak yang bertikai tengah melakukan dialog langsung.

Margelov yang berada di Tripoli, selama 1 hari, Kamis (16/6), setelah menemui kelompok oposisi di Benghazi, pekan lalu, menyatakan adanya pertemuan itu setelah bertemu dengan Perdana Menteri Libya, versi oposisi, Baghdadi al-Mahmudi.

“Sudah dipastikan bahwa negosiasi langsung antara Benghazi dan Tripoli sedang berlangsung,” terang Margelov, yang dikutip kantor berita Rusia ITAR-TASS.
“PM Libya memberi tahu saya pertemuan itu tak termasuk dialog di Paris, Rabu (15/6),” tambahnya. Dia tak menjelaskan isi pertemuan tersebut.

Kabar tersebut dibantah Dewan Transisi Nasional (NTC), kubu oposisi. Seorang pejabat (NTC), yang enggan disebutkan identitasnya, kepada AFP menyatakan, posisi pemberontak tak berubah.
“Kadhafi harus lengser. Siapapun orangnya yang melakukan negosiasi dengan syarat Kadhafi tetap berada dalam posisinya, akan langsung kami keluarkan surat pencekalan kepadanya,” tegasnya.
Mahmudi menyatakan, turunnya Kadhafi dari tampuk pimpinan Libya adalah garis merah yang tidak bisa dilanggar. “Yang menjadi prioritas kami adalah persatuan bangsa Libya,” tambahnya.
Mahmudi berkometar setelah putra Kadhafi Saif al-Islam menegaskan bahwa satu-satunya langkah maju adalah pemilu.

“Pemilu, segera dan di bawah pengawasan internasional. Itulah satu-satunya jalan keluar yang tidak melukai kedua pihak di Libya,” terang Saif kepada Harian Italia, Corriere della Sera.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nuland menyatakan, usulan pemilu sudah terlambat. Sementara akhir kekuasaan Kadhafi hanya tinggal menunggu waktu.
“Sudah sedikit terlambat untuk mengusulkan perubahan ke arah demokrasi. Sudah saatnya Kadhafi lengser,” tukasnya.

Masih di hari yang sama, serangan pesawat tempur NATO dilaporkan telah menghancurkan sebuah hotel kosong, Wenzrik, di pusat Kota Tripoli dekat perkantoran pemerintah dan televisi pemerintah Libya. Otoritas Libya, membawa wartawan ke lokasi target serangan yang terjadi dini hari kemarin. Bangunan itu hanya tersisa sebagian dindingnya, tapi tak ada korban jiwa.

Deputi Menteri Luar Negeri Libya, Khaled Kaaim menyebut serangan tersebut sebagai tindakan barbar dan tidak manusiawi pasukan NATO terhadap warga sipil. (cak/ami/jpnn)

TRIPOLI – Pintu perdamaian antara pemerintah dan oposisi Libya mulai terbuka. Utusan pemerintah Rusia, Mikhail Margelov, yang berada di Tripoli, Jumat (17/6) mengungkapkan, kedua pihak yang bertikai tengah melakukan dialog langsung.

Margelov yang berada di Tripoli, selama 1 hari, Kamis (16/6), setelah menemui kelompok oposisi di Benghazi, pekan lalu, menyatakan adanya pertemuan itu setelah bertemu dengan Perdana Menteri Libya, versi oposisi, Baghdadi al-Mahmudi.

“Sudah dipastikan bahwa negosiasi langsung antara Benghazi dan Tripoli sedang berlangsung,” terang Margelov, yang dikutip kantor berita Rusia ITAR-TASS.
“PM Libya memberi tahu saya pertemuan itu tak termasuk dialog di Paris, Rabu (15/6),” tambahnya. Dia tak menjelaskan isi pertemuan tersebut.

Kabar tersebut dibantah Dewan Transisi Nasional (NTC), kubu oposisi. Seorang pejabat (NTC), yang enggan disebutkan identitasnya, kepada AFP menyatakan, posisi pemberontak tak berubah.
“Kadhafi harus lengser. Siapapun orangnya yang melakukan negosiasi dengan syarat Kadhafi tetap berada dalam posisinya, akan langsung kami keluarkan surat pencekalan kepadanya,” tegasnya.
Mahmudi menyatakan, turunnya Kadhafi dari tampuk pimpinan Libya adalah garis merah yang tidak bisa dilanggar. “Yang menjadi prioritas kami adalah persatuan bangsa Libya,” tambahnya.
Mahmudi berkometar setelah putra Kadhafi Saif al-Islam menegaskan bahwa satu-satunya langkah maju adalah pemilu.

“Pemilu, segera dan di bawah pengawasan internasional. Itulah satu-satunya jalan keluar yang tidak melukai kedua pihak di Libya,” terang Saif kepada Harian Italia, Corriere della Sera.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nuland menyatakan, usulan pemilu sudah terlambat. Sementara akhir kekuasaan Kadhafi hanya tinggal menunggu waktu.
“Sudah sedikit terlambat untuk mengusulkan perubahan ke arah demokrasi. Sudah saatnya Kadhafi lengser,” tukasnya.

Masih di hari yang sama, serangan pesawat tempur NATO dilaporkan telah menghancurkan sebuah hotel kosong, Wenzrik, di pusat Kota Tripoli dekat perkantoran pemerintah dan televisi pemerintah Libya. Otoritas Libya, membawa wartawan ke lokasi target serangan yang terjadi dini hari kemarin. Bangunan itu hanya tersisa sebagian dindingnya, tapi tak ada korban jiwa.

Deputi Menteri Luar Negeri Libya, Khaled Kaaim menyebut serangan tersebut sebagai tindakan barbar dan tidak manusiawi pasukan NATO terhadap warga sipil. (cak/ami/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/