SUMUTPOS.CO- Bentrokan polisi dan kelompok pro-demokrasi terjadi di distrik Mong Kok Hong Kong, pada Sabtu (18/10) malam waktu setempat.
Sejumlah laporan menunjukkan polisi melakukan serangan setelah para demonstran menerobos penjagaan, memicu perkelahian yang menyebabkan luka ringan pada kedua pihak.
Melalui media sosial para pemrotes menuduh polisi melakukan serangan provokasi.
Pemimpin kedua pihak telah menyerukan untuk tenang, dan mengkofirmasikan bahwa pembicaraan antara pemimpin protes dan perwakilan pemerintah akan dilakukan pada Selasa (21/10) depan.
Para pemrotes, banyak diantara mereka merupakan anak-anak muda dan pelajar, yang marah dengan aturan pemerintah Cina untuk membatasi pilihan pemimpin mereka dalam pemilu pada 2017 mendatang.
Mereka menuduh pemimpin Hong Kong, CY Leung, gagal untuk melawan Partai Komunis Cina.
Protes terjadi sejak bulan lalu dan dilakukan dis ekitar gedung pemerintah dan distrik bisnis di Hong Kong, dan di Mong Kok, sebuah permukiman dan pusat belanja di Kowloon.
Pada Jumat (17/10) pagi, polisi telah mengosongkan Mong Kok dan jumlah pemrotes telah berkurang.
Tetapi dalam bentrokan Sabtu, tampaknya para pemrotes telah kembali menduduki jalanan di Mong Kok.
Sekitar 9.000 orang pemrotes diminta mundur dan 26 orang ditahan.
Pada Sabtu tengah malam, polisi menyerang para pemrotes dengan memukul mereka dengan tongkat dan menggunakan semprotan merica. (BBC)
SUMUTPOS.CO- Bentrokan polisi dan kelompok pro-demokrasi terjadi di distrik Mong Kok Hong Kong, pada Sabtu (18/10) malam waktu setempat.
Sejumlah laporan menunjukkan polisi melakukan serangan setelah para demonstran menerobos penjagaan, memicu perkelahian yang menyebabkan luka ringan pada kedua pihak.
Melalui media sosial para pemrotes menuduh polisi melakukan serangan provokasi.
Pemimpin kedua pihak telah menyerukan untuk tenang, dan mengkofirmasikan bahwa pembicaraan antara pemimpin protes dan perwakilan pemerintah akan dilakukan pada Selasa (21/10) depan.
Para pemrotes, banyak diantara mereka merupakan anak-anak muda dan pelajar, yang marah dengan aturan pemerintah Cina untuk membatasi pilihan pemimpin mereka dalam pemilu pada 2017 mendatang.
Mereka menuduh pemimpin Hong Kong, CY Leung, gagal untuk melawan Partai Komunis Cina.
Protes terjadi sejak bulan lalu dan dilakukan dis ekitar gedung pemerintah dan distrik bisnis di Hong Kong, dan di Mong Kok, sebuah permukiman dan pusat belanja di Kowloon.
Pada Jumat (17/10) pagi, polisi telah mengosongkan Mong Kok dan jumlah pemrotes telah berkurang.
Tetapi dalam bentrokan Sabtu, tampaknya para pemrotes telah kembali menduduki jalanan di Mong Kok.
Sekitar 9.000 orang pemrotes diminta mundur dan 26 orang ditahan.
Pada Sabtu tengah malam, polisi menyerang para pemrotes dengan memukul mereka dengan tongkat dan menggunakan semprotan merica. (BBC)