25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Hina Bocah Muslim, Politikus Singapura Mundur

SINGAPURA – Isu penghinaan agama memaksa seorang anggota partai penguasa Singapura mundur. Saat ini polisi tengah memeriksa Jason Neo setelah mengunggah komentar melalui akun Facebook-nya. Dia menggambarkan anak-anak muslim dalam sebuah bus sekolah sebagai teroris yang sedang berlatih.

Juru bicara kepolisian setempat, kepada Agence France-Presse membenarkan, tengah menginvestigasi politisi 30 tahun tersebut setelah mendapat laporan adanya posting terkait isu SARA di akun Facebook-nya pada Februari lalu.

Media lokal kemarin (18/11) melaporkan bahwa Neo dipaksa mengundurkan diri dari sayap organisasi pemuda Partai Aksi Rakyat (PAP) setelah anggota lainnya menolak pembelaannya.
Harian Straits Times memuat foto posting kontroversial tersebut kemarin (18/11). Di bawah gambar murid sekolah muslim yang mengenakan seragam kuning-hijau mengenakan kopiah, Neo menulis keterangan: “Bus berisi teroris-teroris muda dalam proses pelatihan”.

Masih menurut harian tersebut, Neo adalah seorang relawan di cabang organisasi PAP di wilayah Sembawang, Singapura utara. Di sana dia tidak bermasalah dengan aktivis Melayu lain di tim yang sama.
Anggota partai lain mengecam tindakan Neo. Sebelum menutup akun jejaring sosialnya, Neo sempat meminta maaf ke publik.

Negara multietnis Singapura, pernah mengalami kerusuhan rasial 1960 an dan dikelilingi negara-negara Muslim, Indonesia dan Malaysia. Masyarakat lokal dan pemerintah selalu mengambil tindakan tegas terhadap perilaku yang memancing kebencian rasial dan agama.

Populasi masyarakat 74 persen didominasi etnis Tionghoa, 13 persen musim Melayu, 9 persen India, dan sisanya adalah imigran dari berbagai negara.  (cak/ami/jpnn)

SINGAPURA – Isu penghinaan agama memaksa seorang anggota partai penguasa Singapura mundur. Saat ini polisi tengah memeriksa Jason Neo setelah mengunggah komentar melalui akun Facebook-nya. Dia menggambarkan anak-anak muslim dalam sebuah bus sekolah sebagai teroris yang sedang berlatih.

Juru bicara kepolisian setempat, kepada Agence France-Presse membenarkan, tengah menginvestigasi politisi 30 tahun tersebut setelah mendapat laporan adanya posting terkait isu SARA di akun Facebook-nya pada Februari lalu.

Media lokal kemarin (18/11) melaporkan bahwa Neo dipaksa mengundurkan diri dari sayap organisasi pemuda Partai Aksi Rakyat (PAP) setelah anggota lainnya menolak pembelaannya.
Harian Straits Times memuat foto posting kontroversial tersebut kemarin (18/11). Di bawah gambar murid sekolah muslim yang mengenakan seragam kuning-hijau mengenakan kopiah, Neo menulis keterangan: “Bus berisi teroris-teroris muda dalam proses pelatihan”.

Masih menurut harian tersebut, Neo adalah seorang relawan di cabang organisasi PAP di wilayah Sembawang, Singapura utara. Di sana dia tidak bermasalah dengan aktivis Melayu lain di tim yang sama.
Anggota partai lain mengecam tindakan Neo. Sebelum menutup akun jejaring sosialnya, Neo sempat meminta maaf ke publik.

Negara multietnis Singapura, pernah mengalami kerusuhan rasial 1960 an dan dikelilingi negara-negara Muslim, Indonesia dan Malaysia. Masyarakat lokal dan pemerintah selalu mengambil tindakan tegas terhadap perilaku yang memancing kebencian rasial dan agama.

Populasi masyarakat 74 persen didominasi etnis Tionghoa, 13 persen musim Melayu, 9 persen India, dan sisanya adalah imigran dari berbagai negara.  (cak/ami/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/