MANILA- Kepolisian Filipina bergerak cepat untuk menangkap mantan presidennya, Gloria Arroyo yang tengah dirawat di rumah sakit Manila. Penangkapan Arroyo dilakukan atas perintah pengadilan terkait dugaan kasus korupsi dan kasus kecurangan pemilu tahun 2007.
Begitu mendatangi Arroyo di kamarnya, polisi langsung menyerahkan surat perintah penangkapan. Tapi, kepada para wartawan di rumah sakit, pejabat kepolisian Senior Superintendent James Bucayo mengatakan, Arroyo tetap berada di RS sampai dia cukup sehat untuk ditahan.
“Kami cuma menempatkan polisi yang berjaga di luar kamarnya,” kata Bucayo seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (18/11).
Perintah penangkapan Arroyo disambut pemerintah Filipina.
“Bu Arroyo harus tetap berada di dalam negeri dan menghadapi tuduhan sabotase pemilihan,” kata Menteri Kehakiman Leila de Lima kepada para wartawan di Manila.
Dia menyebutkan, kasus yang menimpanya merupakan implikasi besar, bukan cuma pada integritas sistem pemilihan, namun pada prinsip-prinsip demokrasi. Penangkapan itu merupakan bentuk agar rakyat Filipina mendapatkan keadilan yang sepatutnya diterima.
Selain kasus kecurangan saat pemilihan senat tahun 2007, Arroyo menghadapi berbagai tuduhan lainnya, termasuk korupsi. Arroyo kini berusia 64 tahun itu memimpin Filipina sejak 2001-2010 silam. (net/jpnn)