Diplomat asal India Devyani Khobragade menjadi penyebab ketegangan hubungan Negeri Hindustan itu dengan Amerika Serikat. Pasalnya dia mengalami tindakan tidak menyenangkan saat ditangkap dengan tuduhan pemalsuan visa. Perempuan itu ditelanjangi dan mengaku mengalami kekerasan.
Stasiun televisi CNN melaporkan, Rabu (18/12), Khobragade ditangkap di Negara Bagian New York saat hendak mengantar anaknya sekolah. Perempuan bekerja menjadi wakil konsulat jenderal India ini dituding berbohong saat membantu pengisian formulir visa seorang warga India dibawa dia bekerja menjadi pembantu di rumahnya.
Namun dalam penahanannya Khobragade melalui surat elektronik dikirimkan pada rekan di kementerian luar negeri India menuliskan dia mendapat belasan kali penggeledahan dan dilakukan seperti kriminal. “Saya benar-benar menderita saat mereka memborgol, menelanjangi, dan menggeledah tubuh saya. Saya seperti pelaku kriminal murahan meski mempunyai kekebalan diplomatik,” ujarnya.
Selain itu Khobragade dituding tidak menggaji perempuan dibawanya itu dengan layak bahkan lebih rendah dari upah minimal pekerja.
Sebab kasus ini pihak berwenang India meminta pejabat konsulat Amerika memulangkan kartu indentitas mereka di India,, mencabut perizinan memasuki bandar udara, dan menyingkirkan pembatas beton keamanan di depan kedutaan Amerika di Ibu Kota New Delhi.
Juru bicara departemen luar negeri Amerika Marie Hart mengatakan peristiwa ini sangat sepele dan jangan sampai merusak hubungan kedua negara. “Kami menikmati persahabatan sangat dalam dengan India. Ini peristiwa kecil bisa diperbaiki,” ujarnya.
Pihak berwenang menahan Khobragade pun mengatakan mereka melakukan itu pada tahanan lain. Demi mengetahui hal ini Menteri Luar Negeri India Salman Khursid menyerukan keras bakal mengembalikan harga diri Khobragade. “Kami akan memulangkannya dan mengembalikan harga dirinya. Saya akan melakukan dengan cara apa pun,” ujar Khursid.
Rakyat India pun bereaksi keras atas ulah pihak berwenang Amerika. Mereka langsung meminta pemerintah mengusir semua pejabat Negara Adidaya itu dan menolak permohonan mereka hendak berkunjung ke New Delhi.
Diplomat asal India Devyani Khobragade menjadi penyebab ketegangan hubungan Negeri Hindustan itu dengan Amerika Serikat. Pasalnya dia mengalami tindakan tidak menyenangkan saat ditangkap dengan tuduhan pemalsuan visa. Perempuan itu ditelanjangi dan mengaku mengalami kekerasan.
Stasiun televisi CNN melaporkan, Rabu (18/12), Khobragade ditangkap di Negara Bagian New York saat hendak mengantar anaknya sekolah. Perempuan bekerja menjadi wakil konsulat jenderal India ini dituding berbohong saat membantu pengisian formulir visa seorang warga India dibawa dia bekerja menjadi pembantu di rumahnya.
Namun dalam penahanannya Khobragade melalui surat elektronik dikirimkan pada rekan di kementerian luar negeri India menuliskan dia mendapat belasan kali penggeledahan dan dilakukan seperti kriminal. “Saya benar-benar menderita saat mereka memborgol, menelanjangi, dan menggeledah tubuh saya. Saya seperti pelaku kriminal murahan meski mempunyai kekebalan diplomatik,” ujarnya.
Selain itu Khobragade dituding tidak menggaji perempuan dibawanya itu dengan layak bahkan lebih rendah dari upah minimal pekerja.
Sebab kasus ini pihak berwenang India meminta pejabat konsulat Amerika memulangkan kartu indentitas mereka di India,, mencabut perizinan memasuki bandar udara, dan menyingkirkan pembatas beton keamanan di depan kedutaan Amerika di Ibu Kota New Delhi.
Juru bicara departemen luar negeri Amerika Marie Hart mengatakan peristiwa ini sangat sepele dan jangan sampai merusak hubungan kedua negara. “Kami menikmati persahabatan sangat dalam dengan India. Ini peristiwa kecil bisa diperbaiki,” ujarnya.
Pihak berwenang menahan Khobragade pun mengatakan mereka melakukan itu pada tahanan lain. Demi mengetahui hal ini Menteri Luar Negeri India Salman Khursid menyerukan keras bakal mengembalikan harga diri Khobragade. “Kami akan memulangkannya dan mengembalikan harga dirinya. Saya akan melakukan dengan cara apa pun,” ujar Khursid.
Rakyat India pun bereaksi keras atas ulah pihak berwenang Amerika. Mereka langsung meminta pemerintah mengusir semua pejabat Negara Adidaya itu dan menolak permohonan mereka hendak berkunjung ke New Delhi.