25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Polisi Tembak Mati Satu Pelaku Bom Boston

BOSTON-Identitas dua pelaku yang melakukan aksi bom di Boston Marathon, akhirnya berhasil diungkap. Dalam sebuah aksi dramatis baku tembak, Jumat dinihari, salah satu pelaku akhirnya tewas. Dua pelaku bom Boston diketahui bernama Dzhokhar A Tsarnaev (19) dan Tamerian (20). Keduanya diyakini bersaudara dan telah tinggal lebih kurang satu tahun di Amerika Serikat.

BOM: Foto tersangka Bom Boston  dirilis kepolisian setempat.//AFP PHOTO / FBI / BOSTON POLICE DEPARTMENT
BOM: Foto tersangka Bom Boston yang dirilis kepolisian setempat.//AFP PHOTO / FBI / BOSTON POLICE DEPARTMENT

Tamerian terpaksa ditembak petugas karena memberikan perlawanan saat hendak diringkus. Sayangnya, satu pelaku lainnya yang diidentifikasi bernama Tamerian, berhasil melarikan diri dari kejaran petugas. Saat ini aparat kepolisian, dibantu FBI dan garda nasional, tengah melakukan pengepungan untuk menangkap pelaku hidup-hidup.

Ribuan polisi dan agen FBI dikerahkan untuk menangkap Tsarnaev yang sebelumnya diidentifikasi sebagai tersangka dua. Dalam video, Tsarnaev terlihat menggunakan topi baseball warna putih, membawa tas ransel yang akhirnya meledak dan menewaskan tiga orang tersebut serta melukai 176 orang lainnya.

Penangkapan kedua tersangka, bermula dari aksi perampokan di Massachusetts Institute of Technology (MIT), di malam usai pengeboman Boston Marathon. Petugas kepolisian dan FBI yang bersiaga, meyakini perampok tersebut adalah dua pelaku pengeboman Boston.

Lokasi yang berjarak 6 Km dari lokasi bom Boston pun dikepung namun kedua pelaku memberikan perlawanan dengan mengancam petugas keamanan. Tembak menembak pun berlangsung sengit. Hingga akhirnya salah satu pelaku berhasil ditembak mati dan pelaku lainnya melarikan diri.

Saat jasad pelaku dibawa ke rumah sakit, petugas medis menemukan banyak luka di tubuhnya. Juga ditemukan ada tanda-tanda serpihan bom yang sejenis bom panci Boston.”Lukanya cukup banyak. Tidak sekadar luka tembak, tapi ada pecahan peluru dan cedera bekas bahan peledak,” ujar Dr Richard Wolfe, kepala pengobatan darurat di Israel Deaconess Medical Center Beth.(afz/jpnn)

BOSTON-Identitas dua pelaku yang melakukan aksi bom di Boston Marathon, akhirnya berhasil diungkap. Dalam sebuah aksi dramatis baku tembak, Jumat dinihari, salah satu pelaku akhirnya tewas. Dua pelaku bom Boston diketahui bernama Dzhokhar A Tsarnaev (19) dan Tamerian (20). Keduanya diyakini bersaudara dan telah tinggal lebih kurang satu tahun di Amerika Serikat.

BOM: Foto tersangka Bom Boston  dirilis kepolisian setempat.//AFP PHOTO / FBI / BOSTON POLICE DEPARTMENT
BOM: Foto tersangka Bom Boston yang dirilis kepolisian setempat.//AFP PHOTO / FBI / BOSTON POLICE DEPARTMENT

Tamerian terpaksa ditembak petugas karena memberikan perlawanan saat hendak diringkus. Sayangnya, satu pelaku lainnya yang diidentifikasi bernama Tamerian, berhasil melarikan diri dari kejaran petugas. Saat ini aparat kepolisian, dibantu FBI dan garda nasional, tengah melakukan pengepungan untuk menangkap pelaku hidup-hidup.

Ribuan polisi dan agen FBI dikerahkan untuk menangkap Tsarnaev yang sebelumnya diidentifikasi sebagai tersangka dua. Dalam video, Tsarnaev terlihat menggunakan topi baseball warna putih, membawa tas ransel yang akhirnya meledak dan menewaskan tiga orang tersebut serta melukai 176 orang lainnya.

Penangkapan kedua tersangka, bermula dari aksi perampokan di Massachusetts Institute of Technology (MIT), di malam usai pengeboman Boston Marathon. Petugas kepolisian dan FBI yang bersiaga, meyakini perampok tersebut adalah dua pelaku pengeboman Boston.

Lokasi yang berjarak 6 Km dari lokasi bom Boston pun dikepung namun kedua pelaku memberikan perlawanan dengan mengancam petugas keamanan. Tembak menembak pun berlangsung sengit. Hingga akhirnya salah satu pelaku berhasil ditembak mati dan pelaku lainnya melarikan diri.

Saat jasad pelaku dibawa ke rumah sakit, petugas medis menemukan banyak luka di tubuhnya. Juga ditemukan ada tanda-tanda serpihan bom yang sejenis bom panci Boston.”Lukanya cukup banyak. Tidak sekadar luka tembak, tapi ada pecahan peluru dan cedera bekas bahan peledak,” ujar Dr Richard Wolfe, kepala pengobatan darurat di Israel Deaconess Medical Center Beth.(afz/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/