31 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Tanggul Jebol, Bangkok Akan Terendam

Pemerintah Imbau Warga Mengungsi

BANGKOK- Pertanda banjir di ibu kota Thailand, Bangkok semakin dekat. Hal itu bisa dilihat dari semakin seringnya pemerintah setempat menyampaikan imbauan peringatan kepada warganya. Bahkan, sebagian warga diminta untuk siap-siap mencari tempat aman dan menyiapkan sembako.

Pemerintah Kota Bangkok, meminta warga di tujuh distrik yang berada di utara kota itu untuk memindahkan barang berharga mereka ke tempat, yang lebih aman. Di sisi lain, di kawasan rendah di Bangkok banyak tentara dan sukarelawan serta penduduk setempat menyusun kantung-kantung pasir dan mengalihkan air ke laut.

Seperti dilansir AP dan AFP, Rabu (19/10), sejumlah penahan banjir jebol lantaran tingginya aliran air ke Bangkok dari arah utara. “Kawasan itu menjadi rentan terhadap banjir,” kata Gubernur Bangkok, Sukhumbhand Paribatra.
Paribatra mengingatkan penduduk yang ada di tujuh daerah, tak menggunakan peralatan elektronik. Sebaiknya, penduduk mempelajari rencana evakuasidalam waktu 24 jam untuk menghadapi banjir.

Memang tak ada seruan khusus bagi warga Bangkok untuk mengungsi. Namun, warga pun sudah banyak yang membeli karung pasir. Warga juga kian rajin memborong bahan-bahan pangan untuk mengantisipasi banjir tersebut.
Seperti diakui, seorang warga Bangkok, Hasanah Sarin. Dia mengaku pernah belajar di Indonesia, kini tinggal di daerah yang tidak termasuk dalam wilayah, yang diminta untuk bersiap-siap menghadapi banjir. Di sejumlah tempat memang ada peringatan banjir.

“Ada pengumuman dari Pusat Bencana, di daerah bandara Don Muang, bandara lama, yang harus diantisipasi,” katanya kepada BBC.

Dia menyebutkan pengumuman itu tidak sampai meminta agar penduduk di tujuh wilayah, yang mendapat peringatan segera pindah. Tapi, lebih pada seruan untuk menyiapkan diri.

“Jadi ada beberapa rumah yang bersiap-siap membeli karung pasir, dan di Kedutaan Besar Indonesia ada pengumuman agar masyarakat Indonesia membeli sembako untuk disimpan di rumah,” sebutnya.

Menurut dia, bahan pokok masih bisa diperoleh namun tidak sebanyak yang biasa dan harganya lebih mahal.  Bahkan, beberapa orang yang khawatir membeli agak banyak sembako untuk disimpan di rumahnya.

Sementara itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok, Thailand, siap melakukan evakuasi bila ada warga negara Indonesia (WNI) yang terjebak banjir jika dalam sepekan ini genangan air belum juga turun.
Sekretaris I Fungsi Pendidikan, Sosial dan Budaya KBRI Suargana Pringganu mengatakan di Bangkok hingga kini belum ada WNI yang menjadi korban banjir.

“Tapi ada sebagian WNI khususnya dari kalangan mahasiswa yang lokasi belajarnya di Bangkok Utara yang terancam banjir,” kata Suargana di Kantor KBRI Bangkok.

Menurut dia, jumlah WNI di Thailand sebanyak 1.780 orang. Dari jumlah itu ada sekitar 300 mahasiswa dan sisanya kalangan profesional. Sekarang ini, ada 15 mahasiswa yang daerah tempat tinggalnya mengalami banjir setinggi 10 centimeter. (bbs/jpnn)

Pemerintah Imbau Warga Mengungsi

BANGKOK- Pertanda banjir di ibu kota Thailand, Bangkok semakin dekat. Hal itu bisa dilihat dari semakin seringnya pemerintah setempat menyampaikan imbauan peringatan kepada warganya. Bahkan, sebagian warga diminta untuk siap-siap mencari tempat aman dan menyiapkan sembako.

Pemerintah Kota Bangkok, meminta warga di tujuh distrik yang berada di utara kota itu untuk memindahkan barang berharga mereka ke tempat, yang lebih aman. Di sisi lain, di kawasan rendah di Bangkok banyak tentara dan sukarelawan serta penduduk setempat menyusun kantung-kantung pasir dan mengalihkan air ke laut.

Seperti dilansir AP dan AFP, Rabu (19/10), sejumlah penahan banjir jebol lantaran tingginya aliran air ke Bangkok dari arah utara. “Kawasan itu menjadi rentan terhadap banjir,” kata Gubernur Bangkok, Sukhumbhand Paribatra.
Paribatra mengingatkan penduduk yang ada di tujuh daerah, tak menggunakan peralatan elektronik. Sebaiknya, penduduk mempelajari rencana evakuasidalam waktu 24 jam untuk menghadapi banjir.

Memang tak ada seruan khusus bagi warga Bangkok untuk mengungsi. Namun, warga pun sudah banyak yang membeli karung pasir. Warga juga kian rajin memborong bahan-bahan pangan untuk mengantisipasi banjir tersebut.
Seperti diakui, seorang warga Bangkok, Hasanah Sarin. Dia mengaku pernah belajar di Indonesia, kini tinggal di daerah yang tidak termasuk dalam wilayah, yang diminta untuk bersiap-siap menghadapi banjir. Di sejumlah tempat memang ada peringatan banjir.

“Ada pengumuman dari Pusat Bencana, di daerah bandara Don Muang, bandara lama, yang harus diantisipasi,” katanya kepada BBC.

Dia menyebutkan pengumuman itu tidak sampai meminta agar penduduk di tujuh wilayah, yang mendapat peringatan segera pindah. Tapi, lebih pada seruan untuk menyiapkan diri.

“Jadi ada beberapa rumah yang bersiap-siap membeli karung pasir, dan di Kedutaan Besar Indonesia ada pengumuman agar masyarakat Indonesia membeli sembako untuk disimpan di rumah,” sebutnya.

Menurut dia, bahan pokok masih bisa diperoleh namun tidak sebanyak yang biasa dan harganya lebih mahal.  Bahkan, beberapa orang yang khawatir membeli agak banyak sembako untuk disimpan di rumahnya.

Sementara itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok, Thailand, siap melakukan evakuasi bila ada warga negara Indonesia (WNI) yang terjebak banjir jika dalam sepekan ini genangan air belum juga turun.
Sekretaris I Fungsi Pendidikan, Sosial dan Budaya KBRI Suargana Pringganu mengatakan di Bangkok hingga kini belum ada WNI yang menjadi korban banjir.

“Tapi ada sebagian WNI khususnya dari kalangan mahasiswa yang lokasi belajarnya di Bangkok Utara yang terancam banjir,” kata Suargana di Kantor KBRI Bangkok.

Menurut dia, jumlah WNI di Thailand sebanyak 1.780 orang. Dari jumlah itu ada sekitar 300 mahasiswa dan sisanya kalangan profesional. Sekarang ini, ada 15 mahasiswa yang daerah tempat tinggalnya mengalami banjir setinggi 10 centimeter. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/