26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Protes Kenaikan Harga BBM, 106 Demonstran di Iran Tewas

POS DIBAKAR:
Warga iran berkumpul di sekitar pos polisi yang dibakar selama demonstrasi menentang kenaikan harga BBM di pusat Kota Isfahan, Senin (17/11).
POS DIBAKAR: Warga iran berkumpul di sekitar pos polisi yang dibakar selama demonstrasi menentang kenaikan harga BBM di pusat Kota Isfahan, Senin (17/11).

IRAN, SUMUTPOS.CO – Organisasi Amnesty International melaporkan 106 orang tewas dalam demonstrasi menentang kenaikan harga BBM di Iran. Amnesty International mendasarkan temuan mereka pada laporan yang bisa dipercaya, seperti diberitakan oleh Sky News pada Selasa (19/11).

Pejabat Iran tidak membeberkan adanya korban tewas sejak demonstrasi menolak kenaikan harga BBM terjadi pada akhir pekan lalu.

Amnesty yakin, jumlah korban meninggal bisa saja melebihi jumlah yang mereka laporkan, dengan adanya kabar bahwa 200 orang tewas.

Garda Revolusi sudah memperingatkan mereka bisa mengambil langkah tegas setelah 100 bank, bangunan, dan mobil dibakar oleh demonstran. Internet sudah dimatikan di seantero negeri untuk mencegah pengunjuk rasa membagikan video atau foto kerusuhan, dengan polisi anti-huru hara dikerahkan.

Kelompok garis keras di Iran menyerukan supaya para provokator unjuk rasa harus dieksekusi dengan cara digantung di tengah kerusuhan.

“Sejumlah laporan menyatakan, pengadilan mempertimbangkan untuk menggunakan eksekusi gantung bagi para pemimpin demonstrasi,” jelas harian Keyhan.

Aksi protes terjadi di sejumlah daerah di Iran, meski jalanan di Teheran relatif tenang. Tak jelas berapa banyak yang tertangkap atau terbunuh. Dalam video yang beredar memperlihatkan adanya aksi massa pro-pemerintah di tengah demo yang berlangsung di 100 kota seantero Iran.

Komisioner Tinggi untuk HAM PBB menyatakan, mereka sangat khawatir dengan laporan adanya peluru tajam yang ditembakkan ke arah demonstran.

Adapun aksi itu terjadi setelah pemerintah memutuskan menaikkan harga BBM di tengah ekonomi negara yang mengalami penurunan. Isu itu mendapat panjang daftar derita Iran yang sudah dihantam sanksi AS, sejak Presiden Donald Trump keluar dari perjanjian nuklir 2015.

Presiden Hassan Rouhani mengatakan, dia berjanji bakal menggunakan dana dari kenaikan harga BBM untuk membantu keluarga dengan ekonomi rendah. Namun, keputusan tersebut menuai kemarahan rakyat Iran, di mana mata uang mereka, rial, terjun dengan perbandingan 123.000 per 1 dollar AS. (bbs/azw)

POS DIBAKAR:
Warga iran berkumpul di sekitar pos polisi yang dibakar selama demonstrasi menentang kenaikan harga BBM di pusat Kota Isfahan, Senin (17/11).
POS DIBAKAR: Warga iran berkumpul di sekitar pos polisi yang dibakar selama demonstrasi menentang kenaikan harga BBM di pusat Kota Isfahan, Senin (17/11).

IRAN, SUMUTPOS.CO – Organisasi Amnesty International melaporkan 106 orang tewas dalam demonstrasi menentang kenaikan harga BBM di Iran. Amnesty International mendasarkan temuan mereka pada laporan yang bisa dipercaya, seperti diberitakan oleh Sky News pada Selasa (19/11).

Pejabat Iran tidak membeberkan adanya korban tewas sejak demonstrasi menolak kenaikan harga BBM terjadi pada akhir pekan lalu.

Amnesty yakin, jumlah korban meninggal bisa saja melebihi jumlah yang mereka laporkan, dengan adanya kabar bahwa 200 orang tewas.

Garda Revolusi sudah memperingatkan mereka bisa mengambil langkah tegas setelah 100 bank, bangunan, dan mobil dibakar oleh demonstran. Internet sudah dimatikan di seantero negeri untuk mencegah pengunjuk rasa membagikan video atau foto kerusuhan, dengan polisi anti-huru hara dikerahkan.

Kelompok garis keras di Iran menyerukan supaya para provokator unjuk rasa harus dieksekusi dengan cara digantung di tengah kerusuhan.

“Sejumlah laporan menyatakan, pengadilan mempertimbangkan untuk menggunakan eksekusi gantung bagi para pemimpin demonstrasi,” jelas harian Keyhan.

Aksi protes terjadi di sejumlah daerah di Iran, meski jalanan di Teheran relatif tenang. Tak jelas berapa banyak yang tertangkap atau terbunuh. Dalam video yang beredar memperlihatkan adanya aksi massa pro-pemerintah di tengah demo yang berlangsung di 100 kota seantero Iran.

Komisioner Tinggi untuk HAM PBB menyatakan, mereka sangat khawatir dengan laporan adanya peluru tajam yang ditembakkan ke arah demonstran.

Adapun aksi itu terjadi setelah pemerintah memutuskan menaikkan harga BBM di tengah ekonomi negara yang mengalami penurunan. Isu itu mendapat panjang daftar derita Iran yang sudah dihantam sanksi AS, sejak Presiden Donald Trump keluar dari perjanjian nuklir 2015.

Presiden Hassan Rouhani mengatakan, dia berjanji bakal menggunakan dana dari kenaikan harga BBM untuk membantu keluarga dengan ekonomi rendah. Namun, keputusan tersebut menuai kemarahan rakyat Iran, di mana mata uang mereka, rial, terjun dengan perbandingan 123.000 per 1 dollar AS. (bbs/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/