Kala itu Xanana dipenjara dengan tuduhan makar. Ia baru dibebaskan pada 1999 setelah hasil referendum di Timor Timur dimenangi kelompok pro-kemerdekaan.
Sejumlah orang terkejut ketika Kirsty kemudian menjadi sekretaris Xanana dan jatuh cinta pada mantan pemimpin gerilyawan yang kharismatik itu. Keduanya yang berselisih umur 20 tahun, menikah pada tahun 2000 dan dikarunai putra pertama bernama Alexander.
Kirsty lantas mengadopsi Timor Leste sebagai negerinya dan mengundang kekaguman di antara warga setempat karena komitmennya menjadi ibu negara bagi negeri termuda yang tengah berjuang pulih dari reruntuhan dan tumpahan darah akibat kekerasan pasca-referendum. Pada 2001, Kirsty mendirikan Yayasan ALOLA yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan dan pendidikan anak-anak di salah satu negeri termiskin di dunia itu.(theage/ara/jpnn)