27 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Pesawat Boeing 737 China Kecelakaan, Menukik 8 Ribu Meter dalam 3 Menit

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pesawat komersial China Eastern mengalami kecelakaan di pedesaan dekat Kota Guangxi, China Barat Daya, dan menyebabkan bukit terbakar, Senin (21/3) . Pesawat jatuh itu diketahui membawa 132 penumpang. Namun hingga berita ini ditulis, jumlah korban belum diketahui.

“Pesawat Boeing 737 China Eastern Airlines yang membawa 132 orang telah jatuh di daerah Teng, Wuzhou, Guangxi, dan menyebabkan kebakaran gunung,” demikian menurut laporan CCTV, yang mengutip biro manajemen darurat Guanxi, seperti dikutip dari AFP.

Menurut laporan itu, tim penyelamat mulai dikerahkan ke lokasi kecelakaan. Media lokal melaporkan, penerbangan China Eastern MU5735 belum kunjung tiba di tujuan yang dijadwalkan di Guangzhou setelah lepas landas dari kota Kunming tak lama setelah pukul 13.00 siang (0500 GMT).

Situs web pelacakan penerbangan FlightRadar24, tidak menunjukkan data penerbangan setelah pukul 14.22 waktu setempat. Pelacak menunjukkan pesawat turun tajam dari ketinggian 29.100 kaki (8.870 meter) menjadi 3.225 kaki (982 meter) atau turun sekitar 8 ribu meter dalam tiga menit, sebelum informasi penerbangan dihentikan.

Pesawat Boeing 737 yang bertolak dari Kunming di Provinsi Yunnan menuju Guangzhou di Provinsi Guangdong tersebut mengangkut 132 orang yang terdiri dari 123 penumpang dan sembilan awak kabin.

Badan Penerbangan Sipil China (CAAC) belum bisa memberikan keterangan mengenai nasib 132 orang yang berada di dalam pesawat.

Menurut Aviation Safety Network, jatuhnya pesawat China Eastern Airlines ini merupakan kecelakaan pertama di Tiongkok yang fatal dalam 10 tahun terakhir. Kecelakaan pesawat terakhir di China terjadi pada 2010. Kala itu, 44 dari 96 orang di dalamnya tewas ketika jet regional Embraer E-190 yang diterbangkan Henan Airlines jatuh, saat mendekati bandara Yichun.

Sementara itu, kecelakaan penerbangan komersial China yang paling mematikan adalah kecelakaan China Northwest Airlines pada 1994, yang menewaskan semua 160 penumpang. China Eastern adalah salah satu dari tiga maskapai penerbangan utama China, yang mengoperasikan sejumlah rute domestik dan internasional yang melayani 248 tujuan. Tak lama kecelakaan, maskapai mengubah situs webnya menjadi hitam putih dan membuka nomor telepon bantuan darurat.(cnn/mdk)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pesawat komersial China Eastern mengalami kecelakaan di pedesaan dekat Kota Guangxi, China Barat Daya, dan menyebabkan bukit terbakar, Senin (21/3) . Pesawat jatuh itu diketahui membawa 132 penumpang. Namun hingga berita ini ditulis, jumlah korban belum diketahui.

“Pesawat Boeing 737 China Eastern Airlines yang membawa 132 orang telah jatuh di daerah Teng, Wuzhou, Guangxi, dan menyebabkan kebakaran gunung,” demikian menurut laporan CCTV, yang mengutip biro manajemen darurat Guanxi, seperti dikutip dari AFP.

Menurut laporan itu, tim penyelamat mulai dikerahkan ke lokasi kecelakaan. Media lokal melaporkan, penerbangan China Eastern MU5735 belum kunjung tiba di tujuan yang dijadwalkan di Guangzhou setelah lepas landas dari kota Kunming tak lama setelah pukul 13.00 siang (0500 GMT).

Situs web pelacakan penerbangan FlightRadar24, tidak menunjukkan data penerbangan setelah pukul 14.22 waktu setempat. Pelacak menunjukkan pesawat turun tajam dari ketinggian 29.100 kaki (8.870 meter) menjadi 3.225 kaki (982 meter) atau turun sekitar 8 ribu meter dalam tiga menit, sebelum informasi penerbangan dihentikan.

Pesawat Boeing 737 yang bertolak dari Kunming di Provinsi Yunnan menuju Guangzhou di Provinsi Guangdong tersebut mengangkut 132 orang yang terdiri dari 123 penumpang dan sembilan awak kabin.

Badan Penerbangan Sipil China (CAAC) belum bisa memberikan keterangan mengenai nasib 132 orang yang berada di dalam pesawat.

Menurut Aviation Safety Network, jatuhnya pesawat China Eastern Airlines ini merupakan kecelakaan pertama di Tiongkok yang fatal dalam 10 tahun terakhir. Kecelakaan pesawat terakhir di China terjadi pada 2010. Kala itu, 44 dari 96 orang di dalamnya tewas ketika jet regional Embraer E-190 yang diterbangkan Henan Airlines jatuh, saat mendekati bandara Yichun.

Sementara itu, kecelakaan penerbangan komersial China yang paling mematikan adalah kecelakaan China Northwest Airlines pada 1994, yang menewaskan semua 160 penumpang. China Eastern adalah salah satu dari tiga maskapai penerbangan utama China, yang mengoperasikan sejumlah rute domestik dan internasional yang melayani 248 tujuan. Tak lama kecelakaan, maskapai mengubah situs webnya menjadi hitam putih dan membuka nomor telepon bantuan darurat.(cnn/mdk)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/