30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Australia Sesumbar Bisa Tangkal Imigran Gelap Tanpa Bantuan RI

 Kapal Imigran Tenggelam, Korban Tewas 41 Orang

Kapal Imigran Tenggelam, Korban Tewas 41 Orang

SIDNEY – Menteri Imigrasi Australia, Scott Morrison yakin usahanya dalam menghalangi imigran gelap tetap berjalan tanpa bantuan Indonesia. Menurutnya, sistem yang dibangun oleh kementeriannya tidak bergantung pada kerjasama dengan negara lain.

Dalam pidato mingguannya, Jumat (22/11), Morrison mengakui peran besar Indonesia dalam menghalau imigran gelap yang ingin masuk ke Australia melalui jalur laut atau yang dikenal dengan istilah ‘manusia perahu’. Ia menegaskan bahwa Australia akan selalu berterimakasih dan mendukung Indonesia atas usahanya tersebut.

Ia pun percaya kerjasama yang terbangun selama ini saling menguntungkan kedua negara. “Tapi saya hanya ingin menegaskan bahwa operasi kami dirancang untuk tidak bergantung pada satu tolak ukur atau satu mitra saja,” kata Morrison seperti dilansir dari The Australian, Jumat (22/11).

Pernyataan ini dilontarkannya menanggapi keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menghentikan kerjasama dengan Australia terkait pencegahan penyelundupan manusia (people smuggling). Sejak September tahun ini, sekitar 1.150 manusia perahu telah dicegah menyebrang ke Australia. Sebagian besar pencari suaka tersebut ditangkap oleh kepolisian Indonesia.

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, akhir tahun selalu menjadi puncak kedatangan imigran gelap. Menurut Morrison, November tahun lalu tercatat 2.630 imigran masuk ke Negeri Kanguru itu.

Namun, ia tetap yakin mampu mengatasi masalah tersebut tanpa Indonesia. “Percayalah kami akan melawan, menghentikan para penyelundup di setiap titik mulai dari asal sampai tujuan,” tegasnya.(dil/jpnn)

 Kapal Imigran Tenggelam, Korban Tewas 41 Orang

Kapal Imigran Tenggelam, Korban Tewas 41 Orang

SIDNEY – Menteri Imigrasi Australia, Scott Morrison yakin usahanya dalam menghalangi imigran gelap tetap berjalan tanpa bantuan Indonesia. Menurutnya, sistem yang dibangun oleh kementeriannya tidak bergantung pada kerjasama dengan negara lain.

Dalam pidato mingguannya, Jumat (22/11), Morrison mengakui peran besar Indonesia dalam menghalau imigran gelap yang ingin masuk ke Australia melalui jalur laut atau yang dikenal dengan istilah ‘manusia perahu’. Ia menegaskan bahwa Australia akan selalu berterimakasih dan mendukung Indonesia atas usahanya tersebut.

Ia pun percaya kerjasama yang terbangun selama ini saling menguntungkan kedua negara. “Tapi saya hanya ingin menegaskan bahwa operasi kami dirancang untuk tidak bergantung pada satu tolak ukur atau satu mitra saja,” kata Morrison seperti dilansir dari The Australian, Jumat (22/11).

Pernyataan ini dilontarkannya menanggapi keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menghentikan kerjasama dengan Australia terkait pencegahan penyelundupan manusia (people smuggling). Sejak September tahun ini, sekitar 1.150 manusia perahu telah dicegah menyebrang ke Australia. Sebagian besar pencari suaka tersebut ditangkap oleh kepolisian Indonesia.

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, akhir tahun selalu menjadi puncak kedatangan imigran gelap. Menurut Morrison, November tahun lalu tercatat 2.630 imigran masuk ke Negeri Kanguru itu.

Namun, ia tetap yakin mampu mengatasi masalah tersebut tanpa Indonesia. “Percayalah kami akan melawan, menghentikan para penyelundup di setiap titik mulai dari asal sampai tujuan,” tegasnya.(dil/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/