25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Serang dengan Heli, Harry Tewaskan Milisi

LONDON -Pangeran Harry (28) buka-bukaan tentang keberadaannya saat bertugas di Afghanistan. Putra kedua Pangeran Charles alias Prince of Wales itu mengaku bahwa dirinya telah menewaskan para milisi Taliban dalam tour of duty terakhir di Afghanistan sebagai pilot helicopter tempur Apache.

NAIK HELI: Pangeran Herry saat menaiki helikopter  misi tugas  Afghanistan.//JOHN STILLWELL/AFP PHOTO / POOL
NAIK HELI: Pangeran Herry saat menaiki helikopter dalam misi tugas di Afghanistan.//JOHN STILLWELL/AFP PHOTO / POOL

Adik Pangeran William alias Duke of Cambridge itu bertugas selama empat bulan sebagai kopilot penembak atau co-pilot gunner (CPG) di Provinsi Helmand, jantung wilayah Taliban di selatan Afghanistan. Selama itu Harry ditempatkan di pangkalan Inggris Camp Bastion. Dia pun telah terbang untuk menjalankan sejumlah misi. Termasuk, menembakkan roket, rudal, dan meriam 30 mm dengan jari tangannya. Pria yang lebih populer sebagai Kapten Wales (Captain Wales) di kalangan koleganya di Angkatan Darat (AD) Inggris itu menyelesaikan tugasnya di Afghanistan Senin lalu (21/1).

Tidak ada yang tahu berapa banyak militan Taliban yang telah ditewaskan Harry. Cucu penguasa monarkhi Inggris Ratu Elizabeth II itu juga tidak pernah menyebut angkanya.

Tetapi, pada akhir masa tugasnya, dia berbagi cerita dan pengalamannya kepada wartawan soal perasaannya selama bertempur. “Adakalanya kita dibenarkan untuk mengambil nyawa (membunuh) orang demi menyelamatkan orang lain. Saya rasa, itulah yang kami lakukan,” tutur Harry seperti dilansir berbagai media, termasuk CNN, kemarin (22/1).

Harry pun menjelaskan peran heli Apache dan CPG telah berubah sejak penugasan dia sebelumnya pada 2007 dan 2008. “Dulu, saya lebih banyak berada di kursi depan. Anda pun menembak terus sepanjang waktu,” ceritanya. “Sekarang, kami hanya menembak jika diperlukan. Kali ini kami lebih banyak melakukan penangkalan,” lanjutnya.

Keponakan Pangeran Andrew alias Duke of York itu menerangkan bahwa tugasnya adalah memastikan bahwa rekan-rekannya (tentara Inggris dan NATO di Afghanistan, Red) tetap aman di darat. “Jika harus menembak seseorang yang menyerang mereka, kami akan melakukannya. Tetapi, itu bukan alasan saya menjalankan tugas ini. Saya memang ingin kembali bertugas di sini (Afghanistan, Red),” terang pewaris ketiga takhta Kerajaan Inggris (setelah ayah dan kakaknya) itu.

Di luar tugasnya dan ketika tak mengudara dengan heli, Harry bisa beraktivitas apa saja di pangkalan. Selain makan di kantin bersama rekan-rekannya, dia terkadang bersantai dengan bermain video games. Dia menghabiskan waktu dengan para koleganya di  Skuadron 662 Resimen 3 Korps Udara AD Inggris (Regiment Army Air Corps atau AAC). Jauh berbeda dengan kehidupannya di istana dan saat belajar di Eton College, Harry harus berbagi kamar dengan koleganya. Dia pun tinggal di dalam kontainer yang disulap menjadi ruang akomodasi.  (dwi/jpnn)

LONDON -Pangeran Harry (28) buka-bukaan tentang keberadaannya saat bertugas di Afghanistan. Putra kedua Pangeran Charles alias Prince of Wales itu mengaku bahwa dirinya telah menewaskan para milisi Taliban dalam tour of duty terakhir di Afghanistan sebagai pilot helicopter tempur Apache.

NAIK HELI: Pangeran Herry saat menaiki helikopter  misi tugas  Afghanistan.//JOHN STILLWELL/AFP PHOTO / POOL
NAIK HELI: Pangeran Herry saat menaiki helikopter dalam misi tugas di Afghanistan.//JOHN STILLWELL/AFP PHOTO / POOL

Adik Pangeran William alias Duke of Cambridge itu bertugas selama empat bulan sebagai kopilot penembak atau co-pilot gunner (CPG) di Provinsi Helmand, jantung wilayah Taliban di selatan Afghanistan. Selama itu Harry ditempatkan di pangkalan Inggris Camp Bastion. Dia pun telah terbang untuk menjalankan sejumlah misi. Termasuk, menembakkan roket, rudal, dan meriam 30 mm dengan jari tangannya. Pria yang lebih populer sebagai Kapten Wales (Captain Wales) di kalangan koleganya di Angkatan Darat (AD) Inggris itu menyelesaikan tugasnya di Afghanistan Senin lalu (21/1).

Tidak ada yang tahu berapa banyak militan Taliban yang telah ditewaskan Harry. Cucu penguasa monarkhi Inggris Ratu Elizabeth II itu juga tidak pernah menyebut angkanya.

Tetapi, pada akhir masa tugasnya, dia berbagi cerita dan pengalamannya kepada wartawan soal perasaannya selama bertempur. “Adakalanya kita dibenarkan untuk mengambil nyawa (membunuh) orang demi menyelamatkan orang lain. Saya rasa, itulah yang kami lakukan,” tutur Harry seperti dilansir berbagai media, termasuk CNN, kemarin (22/1).

Harry pun menjelaskan peran heli Apache dan CPG telah berubah sejak penugasan dia sebelumnya pada 2007 dan 2008. “Dulu, saya lebih banyak berada di kursi depan. Anda pun menembak terus sepanjang waktu,” ceritanya. “Sekarang, kami hanya menembak jika diperlukan. Kali ini kami lebih banyak melakukan penangkalan,” lanjutnya.

Keponakan Pangeran Andrew alias Duke of York itu menerangkan bahwa tugasnya adalah memastikan bahwa rekan-rekannya (tentara Inggris dan NATO di Afghanistan, Red) tetap aman di darat. “Jika harus menembak seseorang yang menyerang mereka, kami akan melakukannya. Tetapi, itu bukan alasan saya menjalankan tugas ini. Saya memang ingin kembali bertugas di sini (Afghanistan, Red),” terang pewaris ketiga takhta Kerajaan Inggris (setelah ayah dan kakaknya) itu.

Di luar tugasnya dan ketika tak mengudara dengan heli, Harry bisa beraktivitas apa saja di pangkalan. Selain makan di kantin bersama rekan-rekannya, dia terkadang bersantai dengan bermain video games. Dia menghabiskan waktu dengan para koleganya di  Skuadron 662 Resimen 3 Korps Udara AD Inggris (Regiment Army Air Corps atau AAC). Jauh berbeda dengan kehidupannya di istana dan saat belajar di Eton College, Harry harus berbagi kamar dengan koleganya. Dia pun tinggal di dalam kontainer yang disulap menjadi ruang akomodasi.  (dwi/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/