PARIS- Tiga pelaku pengeboman Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paris, diringkus kepolisian Prancis. Namun belum diketahui seperti apa proses penangkapan ketiga pelaku peledakan bom tersebut.
“Ketiga tersangka pengeboman di depan kantor KBRI itu tengah menjalani pemeriksaan oleh satuan anti-terorisme dari Brigade Kriminal Paris,” demikian dilaporkan radio Prancis Europe 1 seperti dikutip Punch Kamis, (22/3).
Sementara menurut Badan Intelijen Negara (BIN), pelaku pengeboman di KBRI Paris tersebut merupakan teroris. “Itu teroris di Perancis sana,” ujar Kepala BIN Letjen TNI Marciano Norman di Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta, kemarin.
Saat ini, lanjut Marciano, pihak intelijen dan Kepolisian Prancis sedang mengembangkan kasus peledakan tersebut. “Sehingga kita harapkan ke depan, kita bisa mendapatkan informasi yang lebih rinci,” tuturnya.
Saat ini, kantor KBRI mendapat pengamanan ketat dari aparat kepolisian Perancis. “Aparat kepolisian di Perancis memberikan pengamanan,” katanya. Marciano berharap untuk peledakan kali ini pelaku bisa ditangkap. Pasalnya waktu pengeboman di tahun 2004 pelaku tidak terungkap.
“2004 kan juga terjadi ledakan di dekat KBRI dan itu sampai sekarang tidak terungkap siapa pelakunya,” katanya.
Marciano juga mengungkapkan kronologis meledaknya bom di KBRI Paris tersebut. “Pertama, bom itu diletakkan di tempat sampah di KBRI. Sepuluh menit kemudian, ada orang yang datang dan mengambil bom itu dan dipindahkan ke seberang KBRI. Baru, sesaat kemudian terjadi ledakan,” ujar Marciano.(c10/ttg/jpnn)