Diplomasi
Para biksu di Myanmar menentang etnik Rohingya menyusul kekerasan tahun 2012.
Menurut Sekretaris Majelis Gerakan NGO Islam ASEAN (IKIAM), Mohammad Shamsuddin Damin, perhatian dunia Islam terhadap Rohingya sudah cukup bagus.
“Kita perlu memahami Myanmar ketika dulu menganut ideologi tertutup. Sekarang sudah terbuka, jadi kalau terjadi apa-apa kita tahu,” katanya.
Hanya saja, tutur Mohammad Shamsuddin Damin, usaha menyelesaikan masalah Rohingya baru terbatas pada jalur diplomasi.
“OKI dan PBB sudah mengakui perkara ini, cuma sejauh ini kekuatan diplomatik saja, belum ada isu kekuataan militer atau operasi-operasi PBB.”
Masalah Rohingya pernah dibahas oleh Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan OKI pun menurunkan delegasi untuk menyelidiki dugaan pelanggaran HAM atas minoritas Rohingya Muslim di Myanmar, meskipun kunjungan itu diprotes keras oleh kelompok Buddha.
PBB menyebut Rohingya sebagai kelompok minoritas yang paling teraniaya di dunia. Dalam pernyataan-pernyataan sebelumnya, pemerintah Myanmar mengatakan Rohingya adalah pendatang dari Bangladesh, meskipun mereka telah turun temurun tinggal di Myanmar selama ratusan tahun. (BBC)