SUMUTPOS.CO- MILITAN Islamic State (IS) bertindak brutal. Kota Nimrud, Hatra, Nineveh, juga Museum Mosul di Iraq dihancurkan. Situs warisan dunia versi UNESCO luluh lantak.
Kini, militan yang sebelumnya dikenal sebagai Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) itu menguasai kota tua Palmyra, Syria. Banyak pihak takut warisan dunia tersebut akan senasib dengan kota tua lain yang dikuasai militan sempalan Al Qaeda itu.
Syria memiliki berbagai warisan budaya kuno yang tersebar di berbagai penjuru negeri. Namun, di antara situs-situs bersejarah tersebut, Palmyra adalah yang paling indah. Bisa dibilang, itu adalah permata dari seluruh situs di Syria. Ribuan turis mengalir ke kota tersebut sebelum perang sipil di Syria terjadi.
Saat ini kota tua yang ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada 1980 tersebut telah jatuh sepenuhnya ke tangan ISIS. Tinggal menunggu waktu hingga kota itu berubah menjadi puing-puing tak berarti setelah dihancurkan ISIS.
’’Kami berpikir ini adalah perkembangan yang menakutkan (dari ISIS),’’ ujar pendiri lembaga arkeologi Paulson Institute Deborah Lehr. ’’Budaya adalah bagian penting untuk mengetahui siapa kita,’’ tambahnya.
Hingga Jumat petang (22/5), ISIS belum menghancurkan situs-situs di Kota Palmyra. Namun, pemerintah Syria saat ini telah kehilangan kontak dengan penduduk Palmyra. Direktur Benda-Benda Purbakala dan Museum Syria Maamoun Abdulkarim takut kejadian di Nimrud serta Museum Mosul, Iraq, bakal terulang di negaranya. Ketika berhasil menduduki Nimrud, ISIS menghancurkan sebagian besar peninggalan sejarah di kota tersebut.
’’Tidak ada yang tahu apa rencana mereka. Tapi, saya rasa mereka bisa menghancurkan benda-benda antik seperti yang mereka lakukan di Iraq,’’ tegas Abdulkarim.
Di Palmyra, terdapat makam-makam kuno, koloseum, kuil-kuil, dan berbagai peninggalan Romawi lainnya yang berasal dari 2 ribu tahun lalu. ’’Makam Tamourian memiliki patung yang dilihat ISIS sebagai berhala yang harus dihancurkan,’’ tambahnya.