26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kadhafi Siap Perangi Dunia Barat

TRIPOLI- Pemimpin Libya, Muammar Kadhafi semakin berang melihat pakta pertahanan Atlantik (NATO). Pasalnya, sahabatnya dibombardir hingga tewas. Akibatnya Kadhafi menyiapkan diri perangi dunia barat.

“Peperangan akan berlanjut hingga kalian (NATO) pergi, tapi kami tidak akan menyelesaikannya,” ujar Kadhafi seperti dikutip AFP, Kamis (23/6). Ungkapan itu disampaikannya sebagai bagian penghormatan terhadap sahabatnya,  Khuwildi Hemidi, yang banyak dari keluarganya tewas akibat serangan pesawat NATO.

NATO mengakui pesawatnya melancarkan serangan ke Sorman, tapi sebenarnya targetnya adalah militer. Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah Libya, Mussa Ibrahim menyatakan, 15 orang tewas akibat serangan NATO termasuk di antaranya tiga orang anak kecil.

Ibrahim menegaskan, serangan NATO ditujukan ke rumah Hemidi. “Untuk apa kalian menargetkan politisi dan keluarganya?” ujar Kadhafi yang juga mengklaim NATO telah membombardir kantor Hemidi selama empat kali. Kadhafi berjanji membangun monumen tertinggi di Afrika Utara untuk Khaleda, putri Hemidi berusia empat tahun yang tewas dalam serangan NATO.

“Kami tetap di sini, menolak dan tak akan menyerah. Seranglah kami dengan misilmu, 2, 3, 10 atau 100 tahun,” ujar Kadhafi.

Bombardir yang dilakukan NATO di Tripoli ternyata tak membuat Kadhafi ciut. Bahkan, hingga kini Kadhafi bersiap-siap menyerang barat. “NATO akan kalah, mereka akan menarik diri dan kalah,” tegas Kadhafi.

Ungkapan itu dikuatkan pendukung Kadhafi. Seperti disampaikan Rajab Hamman (51) menyatakan, semua warga di Libya menginginkan Kolonel Khadafi, bukan para pengkhianat.  Semua pengkhianata yang bekerjasama dengan NATO harus kalah dan keluar dari Libya. (ap/afp/bbs/jpnn)

TRIPOLI- Pemimpin Libya, Muammar Kadhafi semakin berang melihat pakta pertahanan Atlantik (NATO). Pasalnya, sahabatnya dibombardir hingga tewas. Akibatnya Kadhafi menyiapkan diri perangi dunia barat.

“Peperangan akan berlanjut hingga kalian (NATO) pergi, tapi kami tidak akan menyelesaikannya,” ujar Kadhafi seperti dikutip AFP, Kamis (23/6). Ungkapan itu disampaikannya sebagai bagian penghormatan terhadap sahabatnya,  Khuwildi Hemidi, yang banyak dari keluarganya tewas akibat serangan pesawat NATO.

NATO mengakui pesawatnya melancarkan serangan ke Sorman, tapi sebenarnya targetnya adalah militer. Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah Libya, Mussa Ibrahim menyatakan, 15 orang tewas akibat serangan NATO termasuk di antaranya tiga orang anak kecil.

Ibrahim menegaskan, serangan NATO ditujukan ke rumah Hemidi. “Untuk apa kalian menargetkan politisi dan keluarganya?” ujar Kadhafi yang juga mengklaim NATO telah membombardir kantor Hemidi selama empat kali. Kadhafi berjanji membangun monumen tertinggi di Afrika Utara untuk Khaleda, putri Hemidi berusia empat tahun yang tewas dalam serangan NATO.

“Kami tetap di sini, menolak dan tak akan menyerah. Seranglah kami dengan misilmu, 2, 3, 10 atau 100 tahun,” ujar Kadhafi.

Bombardir yang dilakukan NATO di Tripoli ternyata tak membuat Kadhafi ciut. Bahkan, hingga kini Kadhafi bersiap-siap menyerang barat. “NATO akan kalah, mereka akan menarik diri dan kalah,” tegas Kadhafi.

Ungkapan itu dikuatkan pendukung Kadhafi. Seperti disampaikan Rajab Hamman (51) menyatakan, semua warga di Libya menginginkan Kolonel Khadafi, bukan para pengkhianat.  Semua pengkhianata yang bekerjasama dengan NATO harus kalah dan keluar dari Libya. (ap/afp/bbs/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/